Materi PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka

Materi PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka

Hai Sobat Belajar, jumpa lagi dengan konten seputar pendidikan yang akan menyajikan beberapa materi seputar tentang pembalajaran PAI dan Budi Pekerti Kurikulum 2013.

Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu kita harus mengetahui pelajaran apa yang harus kita pelajari. sebagai siswa, sudah selayaknya harus mempunyai buku pengangan untuk belajar. 

Selain itu bayihaqie.com juga ikut serta memberikan solusi bagi sobat belajar yang bosan dengan membaca tulisan di buku.

Di bawah ini terdapat rangkuman materi PAI SD/MI Kelas 1 Kurikulum 13

Rangkuman Materi PAI SD/MI Kelas 5 Semester 1 Kurikulum 13

BAB 1 MARI KITA KITA MENGAJI DAN MENGKAJI Q.S. AL-HUJURAT 49:13 DAN HADIS TENTANG KERAGAMAN

A. Membaca Q.S. AL-Hujurat 49:13

Ketika membaca Al-Qur’an, perhatikan makhārijul hurūf dan hukum bacaan tajwid yang terdapat pada bacaan tersebut. Tulisan Q.S. Al-Hujurāt/49:13 tersebut berwarna-warni dengan tujuan memudahkan kalian dalam membedakan hukum bacaan.

💙Menunjukkan bacaan mad (panjang).

💓Menunjukkan bacaan gunnah, mendengung 2 harakat.

💚Menunjukkan bacaan qalqalah (memantul).

Mulailah belajar membaca secara bertahap sesuai petunjuk berikut!


B. Memahami Pesan Pokok Q.S. AL-Hujurat 49:13

Wahai manusia! Sesungguhnya, Kami telah menciptakan kalian berasal dari seorang pria dan seorang wanita, yakni keturunan yang sama dari Adam dan Hawa. Seluruh manusia sama derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku yang lain. 

Kemudian Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling membantu, saling melengkapi dan bekerja sama, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

Allah Swt. tidak senang terhadap orang yang menampakkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan, karena sesungguhnya yang paling mulia di hadapan Allah Swt. hanyalah orang yang paling bertakwa. Karenanya, kalian hendaknya berusaha untuk meningkatkan ketakwaan supaya menjadi orang yang mulia di hadapan Allah Swt.

Sesungguhnya, Allah Swt. Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, Allah Swt. Mahateliti sehingga tidak ada satu pun perbuatan manusia yang terlewat dari pengetahuan-Nya.

Di tengah keragaman itu, maka manusia diminta untuk saling berlapang dada dan bertenggang rasa. Manusia sebagai wakil Allah Swt. di atas bumi mendapat mandat untuk mengelola dan menjaga kelestarian planet ini. Dalam rangka itu, manusia harus mencipta suasana harmoni dan damai. “Berbeda dalam persaudaraan. Bersaudara dalam perbedaan”.

C. Menulis Q.S. AL-Hujurat 49:13

Belajar Al-Qur’an bukan hanya membacanya saja, tapi juga belajar menulisnya dengan benar sesuai kaidah. Tulisan Al-Qur’an harus lestari. Dengan tulisan tersebut umat Islam senantiasa membacanya. 

D. Menghafal Q.S. AL-Hujurat 49:13

Sungguh mulia para penghafal Al-Qur’an. Dia telah menjaga wahyu Allah Swt. di hatinya. Dia mendapat pahala berlipat ganda sebab hari-harinya disibukkan dengan Al-Qur’an. Kelak di akhirat Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepadanya. Kita semua pasti ingin menjadi penghafal Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an diperlukan niat yang ikhlas dan usaha yang sungguh-sungguh. Namun jangan putus asa! Allah Swt. pasti menolong hamba-Nya yang bertekad menghafalnya. Ini terbukti dengan banyaknya penghafal Al-Qur’an.

E. Hadis Tentang Keberagaman

Keragaman dan perbedaan adalah sunnatullah yang telah sengaja Allah Swt. ciptakan sebagaimana dinyatakan dalam Q.S. Al-Hujurāt/49:13. Keragaman dan perbedaan bukan untuk diperselisihkan, tapi dicari titik persamaan yang mengantarkan pada sikap saling menghargai dan menghormati. Perbedaan bangsa, suku dan warna kulit bukan penentu kemuliaan. Hanya takwa yang menentukan nilai seseorang. Hal ini ditegaskan juga oleh Rasulullah saw. dalam hadisnya.

BAB 2 TELADAN MULIA ASMAULHUSNA

A. Lima Asmaulhusna dan Artinya

1. Al-Malik (Maharaja)

Al-Malik adalah salah satu nama Allah Swt. yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas semua makhluk-Nya. Allah Swt. sendiri yang mengatur segala urusan mahkluk, karena hanya Allah Swt. yang Mahakaya dan Pemberi rezeki. Dia yang menguasai serta mengatur kehidupan dan kematian semua makhluk.

2. Al-'Aziz (Mahamulia)

Al-‘Aziz adalah nama yang mencerminkan kemuliaan dan kebesaran zat-Nya. Allah Swt. mempunyai kedudukan yang Mahatinggi. Dia pemilik tunggal segala kemuliaan dan Dia yang memberikan kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendaki

3. Al-Quddus (Mahasuci)

Al-Quddus memiliki arti bahwa Allah Swt. adalah Zat yang tersucikan dari segala macam kekurangan. Allah Swt. adalah satu-satunya sembahan bagi semua makhluk. Al-Quddūs juga menunjukkan bahwa Allah Swt. Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci dari adanya sesuatu yang menyerupai-Nya

4. As-Salam (Mahasejahtera)

As-Salam berarti Allah Swt. Mahasejahtera dan Maha menyelamatkan. Makna yang terkandung dalam Asmaulhusna ini adalah Dia selamat dari segala aib maupun kekurangan karena kesempurnaan Zat, sifat dan perbuatan-Nya. Allah Swt. pemberi keselamatan pada hamba-hamba-Nya.

5. Al-Mu'min (Maha Memelihara Keamanan)

Al-Mu’min mengandung arti bahwa Allah Swt. adalah Tuhan yang memberi rasa aman pada seluruh makhluk-Nya. Dialah yang mengayomi dan menyediakan segala fasilitas bagi hamba-hamba-Nya, sehingga mereka dapat hidup tenteram. Karena Allah bersifat demikian, maka kitapun harus berusaha untuk menciptakan keamanan bagi setiap orang di sekeliling kita, seperti keluarga, tetangga dan teman.

B. Berakhlak Dengan Lima Asmaulhusnaa

1. Menahan Diri

Menahan diri adalah cerminan dari kemampuan menguasai diri ketika hendak berbuat yang buruk atau merugikan orang lain. Ini adalah sebagian dari akhlak yang meneladani Asmaulhusna Al-Malik.

2. Mandiri

Mandiri artinya mengerjakan segala sesuatu sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kebiasaan hidup mandiri harus dimulai sejak dini. Makan sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyiapkan alat sekolah sendiri. Hidup mandiri akan melahirkan anak yang tangguh, optimis dan percaya diri dalam hidupnya. Ia tidak mudah menggantungkan pekerjaannya kepada orang lain, baik orang tua, saudara atau teman

3. Cinta Kebersihan

Kebiasaan hidup bersih merupakan akhlak terpuji yang meneladani  Asmaulhusna Al-Quddūs. Setiap saat kita harus berusaha menjaga kebersihan diri, lingkungan dan alam sekitar

4. Menjaga Lisan

Kita harus selalu menjaga lisan dari perkataan yang menyakiti hati orang lain. Dengan demikian berarti kita telah membuat orang lain tenteram dan damai. Inilah salah satu perilaku yang meneladani Asmaulhusna As-Salam

5. Hidup Tertib

Kepatuhan pada aturan harus dibiasakan. Di manapun kita berada dan kapanpun waktunya. Ketika kalian berada di rumah, sekolah, masjid atau tempat lainnya, maka ikutilah aturan! Inilah kunci mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat. Mengikuti aturan inilah yang disebut tertib. Menciptakan ketertiban sehingga membuat orang lain merasa aman merupakan salah satu teladan dari Asmaulhusna Al-Mu’min.

BAB 3 INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN

A. Keragaman sebagai Sunnatullah

Ada beberapa bangsa besar hidup di negeri kita, seperti Melayu, Arab, China dan Eropa. Negeri kita dihuni oleh aneka ragam suku yang memiliki ciri khas unik; pakaian, bahasa, makanan, adat dan karakternya. Suku besar yang terkenal antara lain, Jawa, Sunda, Betawi, Dayak, Ambon, Bugis, Madura. Agama yang dianut oleh penduduk Indonesia juga beragam, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu.

Kemudian untuk apa Allah menjadikan manusia beraneka ragam? 

Tujuannya agar saling mengenal. Sehingga menghasilkan hubungan harmonis, kerja sama serta saling mendukung.

B. Ajaran Kebaikan dalam Islam dan Selain Islam

Aturan syariat Islam sangat lengkap dalam hal berakhlak mulia. Tata cara ibadah kepada Allah Swt. seperti salat merupakan contoh akhlak mulia kepada Allah Swt. Anjuran bersikap lemah lembut kepada sesama adalah wujud akhlak mulia kepada orang lain. Larangan membunuh hewan atau mencabut tumbuhan tanpa alasan agama merupakan contoh akhlak kepada alam sekitar

Kebaikan tidak hanya dikenal dalam Agama Islam saja. Tetapi ia dikenal juga dalam agama-agama lain. Semua ajaran agama mengajarkan pemeluknya untuk saling menghormati, membantu yang lemah, berbuat baik kepada orang tua, bersikap lemah lembut, mencintai kedamaian. Agama juga melarang perbuatan yang merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat aniaya.

Ayo kalian sebutkan perbuatan-perbuatan baik lain yang diajarkan oleh agama!

Sebarkan kebaikan tanpa melihat agama orang yang kalian jumpai! Jika ada orang jatuh di jalan, tolonglah! Tanpa kalian tanya apa agamanya. Bila ada orang tersesat jalan, bantulah dia untuk menemukan tempat tujuannya! Tanpa kalian tanya apa keyakinannya.

C. Saling Menghormati dan Menghargai Orang yang Berbeda Agama

Sikap terbaik dalam keragaman dan perbedaan adalah saling menghargai dan menghormati yang dikenal dengan toleransi. Toleransi diwujudkan dengan:

1. Memberikan kebebasan kepada orang lain.

2. Mengakui hak setiap individu.

3. Menghormati keyakinan orang lain.

4. Saling mengerti.

BAB 4 MENYAMBUT USIA BALIGH

Secara bahasa balig berarti sampai. Menurut istilah balig ialah kedewasaan bagi seorang (muslim). Bagi laki-laki, ditandai dengan antara lain, keluar mani (mimpi basah) dan bagi perempuan ditandai dengan keluar haid.

A. Tanda-Tanda Usia Balig Menurut Ilmu Fikih

Tanda-tanda balig terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Ada juga yang khusus terjadi pada perempuan saja.

1. Mimpi Basah

2. Haid (Menstruasi) bagi perempuan

3. Berumur 15 tahun

Tata cara mandi besar:

1. Mencuci kedua telapak tangan (3x)

2. Mencuci alat kelamin dengan tangan kiri

3. Membersihkan tangan kiri (menggosokkan ke tanah atau pakai sabun)

4. Berwudu sempuma

5. Menyisir rambut kepala dengan air jika rambut lebat, atau menuangkan air 

    sebanyak 3 x jika yakin air bisa masuk ke pangkal rambut

6. Menuangkan air pada anggota badan

7. Membasuh kaki

Larangan bagi orang yang berhadas besar:

1. Salat, Sujud Tilawah dan Sujud Syukur

2. Membaca, Menyentuh, Membawa Ak-Qur'an

3. Berdiam di Masjid

4. Tawaf 

B. Tanda-Tanda Balig dalam Pendangan Ilmu Biologi 

Kita akan belajar tentang tanda-tanda balig dalam pandangan ilmu fikih dan Ilmu biologi. Pandangan ilmu fikih merupakan hasil kajian para ulama fikih sedangkan Ilmu biologi adalah hasil penelitian para ilmuwan yang menekuni biologi. Kedua pandangan Ilmu ini saling melengkapi dan keduanya bersumber dari Ilmu Allah Swt.

Fikih ialah Ilmu tentang hukum Islam. Fikih membahas tentang tata aturan ibadah baik yang berhubungan dengan Allah Swt. atau yang berhubungan dengan sesama manusia. Di antara bahasannya adalah tentang tanda-tanda balig.

1. Bagi Anak Laki-Laki

Laki-laki memiliki hormon testosteron. Hormon ini berguna untuk menghasilkan sperma di dalam testis. Hormon ini juga mengatur hadirnya tanda-tanda seksual sekunder yang ditandai dengan adanya perubahan fisik. Perubahan fisik meliputi wajah yang ditumbuhi kumis, jenggot dan jambang. Selain itu tumbuh juga rambut alat kelamin dan rambut ketiak. Badan kelihatan lebih kekar dan berotot, tumbuh jakun, dan suaranya terdengar lebih berat. Pertumbuhan badan bertambah cepat/cepat besar, gerak menjadi lebih aktif, nafsu makan meningkat, makan lebih banyak. 

Selain fisik, hormon testosteron juga memengaruhi perkembangan mental. Laki-laki menjadi cenderung bersikap cuek, tenang, dan rasional. Bila mengalami masalah, maka ia cenderung diam dan menyelesaikan secara praktis

2. Perempuan

Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berguna untuk mematangkan ovum dan mengatur perkembangan seksual sekunder. Hal ini ditandai dengan perubahan fisik pada perempuan. Perubahan itu antara lain terjadi pada pinggul dan payudara yang mulai membesar, tumbuh rambut pada alat kelamin dan ketiak. Hormon estrogen juga menyebabkan kulit perempuan lebih halus dibanding laki-laki. Selain itu, perempuan juga akan mengalami menstruasi atau haid.

Haid adalah gugurnya sel telur (ovum) karena tidak dibuahi sperma bersama dengan lapisan dinding rahim. Peristiwa ini ditandai dengan keluarnya darah melalui alat kelamin perempuan.

Haid biasanya terjadi setiap 28 hari sekali. Jadi, jika kalian telah memasuki remaja dan mengalami menstruasi, jangan takut! Karena itu peristiwa biasa pada perempuan. Hormon progesteron dan estrogen juga dapat memengaruhi perkembangan mental perempuan. Hormon ini memengaruhi perempuan menjadi cenderung mendahulukan perasaan, ingin dimanja dan diperhatikan. 

Apabila perempuan menghadapi suatu masalah, maka ia mudah mengadu, menangis, atau menyesali diri.

Perubahan fisik antara lain pertumbuhan badan bertambah cepat, gerak menjadi lebih aktif, nafsu makan meningkat, makan lebih banyak, dan suara menjadi lebih merdu.

C. Kewajiban Setelah Usia Balig

Bila kalian telah mengalami tanda-tanda balig berarti kalian telah disebut mukalaf. Mukalaf artinya orang dewasa yang wajib menjalankan hukum agama.

1. Salat Fardu

2. Menutup Aurat

3. Mencari Ilmu

BAB 5 KISAH HIJRAH NABI MUHAMMAD KE MADINAH

Secara bahasa hijrah berarti memutuskan atau meninggalkan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hijrah ialah perpindahan Nabi Muhammad saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy Makkah. Madinah adalah nama sebuah kota yang sebelumnya bernama Yaṡrib, Yaṡrib terletak di sebelah utara Kota Makkah dengan jarak kurang lebih 450,4 km. Nabi Muhammad saw. ketika memutuskan hijrah ke Madinah diawali beberapa peristiwa yang menjadi sebab pendorongnya, antara lain:

1. Dakwah Rasulullah saw. di Makkah kurang berkembang karena penolakan orang kafir Quraisy.

2. Peristiwa Baiat ‘Aqabah serta permintaan penduduk Madinah agar Nabi Muhammad saw. tinggal bersama mereka dan akan membantu untuk berdakwah.

3. Perintah Allah Swt.untuk berhijrah sudah turun kepada Nabi Muhammad saw.


Perjalanan Nabi Muhammad saw. mulai persiapan beliau berangkat sampai tiba di Madinah.

1. Ali bin Abi Thalib menempati tempat tidur Nabi Muhammad saw.

2. Nabi Muhammad saw. ke Rumah Abu Bakar

3. Awal Perjalanan Pada tanggal 27 Shafar tahun ke empat belas kenabian, bertepatan dengan tanggal 12/13 September 622 M.

4. Nabi Muhammad saw. bersama Abu Bakar menginap di dalam gua.

5. Perjalanan ke Madinah Setelah berlalu hari ketiga, tepatnya pada hari Senin tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 16 September 622 M.

6. Yasrib menjadi Madinah Pada tanggal 8 Rabi’ul Awwal 1 H./23 September 622 M.

7. Nabi Muhammad saw. tiba di Madinah. Beliau disambut dengan sangat meriah di jalan atau dari atas rumah-rumah.


Hikmah hijrah Nabi Muhammad saw:

1. Setiap Muslim hendaknya mampu menempatkan usaha dan kepasrahan kepada Allah Swt. dalam menghadapi suatu peristiwa (Ulet dan tawakal) 

2. Ini memberi pelajaran bahwa dalam berjuang, seseorang harus dapat memberi segala yang dimilikinya hingga cita-cita perjuangan Islam tercapai. Tidak menanti hadiah dan imbalan atas perjuangan itu. (Ikhlas dan rela berkorban)

3. Perlunya keterlibatan semua kelompok dalam upaya mencapai cita-cita bersama. (Kerjasama).


Rangkuman Materi PAI SD/MI Kelas 5 Semester 2 Kurikulum 13

BAB 6 MEMAHAMI SURAH AT-TIN DAN HADIS SILATURRAHMI

Surah at-Tīn adalah surah ke-95 dalam Al-Qur’an terdiri atas 8 ayat. Surah ini termasuk surah Makkiyah atau surah yang diturunkan ketika Rasul saw. berada di periode Mekkah atau sebelum hijrah. Para ulama menamai surah ini dengan at-Tīn atau Wa at-Tīn. Nama at-Tīn terambil dari kata pada ayat pertama surah ini. At-Tīn artinya buah tin Pokok Kandungan Surah At-Tin (Ayat 1-3) Buah Tin dan Zaitun banyak tumbuh di Syam (sekarang negara Palestina, Suriah, Yordania dan Lebanon) dan Baitul Maqdis (Yerusalem Palestina), tempat para nabi diutus, antara lain Nabi Isa a.s. Gunung Sinai di Mesir adalah tempat Nabi Musa a.s. bermunajat. Sedangkan Makkah adalah tempat kelahiran dan pengutusan Nabi Muhammad saw. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid atau mengesakan Allah. (Ayat 4) Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Allah juga membekali manusia dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan itulah Allah memberikan amanat kepada manusia sebagai pemimpin di bumi. Manusia sebagai pemimpin bertugas untuk melestarikan bumi. (Ayat 5) Bila manusia durhaka kepada Allah dan tidak menaati utusan-Nya, maka akan dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu ke neraka. Tubuh sempurna yang dilengkapi akal namun durhaka, tidak akan menyelamatkan manusia dari azab Allah. (Ayat 6) Orang-orang yang benar-benar beriman dan mengerjakan kebajikan akan dibalas dengan pahala yang tidak ada putus-putusnya dan diselamatkan dari neraka. (Ayat 7) Allah menciptakanmu dengan bentuk yang sempurna. Melewati berbagai tahap dari bayi, anak, kemudian akan menjadi remaja, dewasa, tua, hingga meninggal. Itu merupakan bukti yang paling jelas tentang kekuasaan Allah. Dia Mahakuasa untuk membangkitkanmu dari kematian. Maka, apa yang menyebabkan mereka mendustakanmu tentang hari pembalasan yaitu hari kiamat setelah adanya keterangan-keterangan yang gamblang itu? (Ayat 8) Jangan kaukira Allah menciptakan manusia secara sia-sia. Allah telah menurunkan aturan syariat. Dia akan memberi putusan dengan adil yaitu memberi pahala kepada orang yang taat dan menghukum orang yang bersalah. 

Kita memang membutuhkan sahabat dan saudara. Ketika kita sedang merasakan kegembiraan, terasa hambar jika hanya merasakannya sendiri. Kita semakin bergembira jika sahabat dan saudara pun merasakan kegembiraan kita. Ketika sedih, kita pun membutuhkan sahabat yang mendampingi agar tidak larut sedih. Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bersilaturahmi.

BAB 7 BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

A. Iman Kepada Rasulullah

Kita memang membutuhkan sahabat dan saudara. Ketika kita sedang merasakan kegembiraan, terasa hambar jika hanya merasakannya sendiri. Kita semakin bergembira jika sahabat dan saudara pun merasakan kegembiraan kita. Ketika sedih, kita pun membutuhkan sahabat yang mendampingi agar tidak larut sedih. Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bersilaturahmi.

B. Sifat-Sifat Rasul

Sifat wajib yang harus miliki seorang rasul ada 4 yaitu:

    a. Siddiq (benar)

    a. Amanah (dapat dipercaya)

    a. Tabligh (menyampaiakn tugas)

    d. Fatanah (cerdas)

Sifat mustahilnya ada 4 yaitu

    a. Kidzib (dusta)

    b. Khianat (tidak dapat dipercaya)

    c. Kitman (menyembunyikan)

    d. Baladah (bodoh)

C. Tujuan Diutusnya Rasul

Rasul diutus Allah Swt. dengan tugas khusus menyampaikan wahyu kepada manusia. Rasul diutus untuk menyampaikan pesan agar manusia selalu menyembah Allah tanpa syarat dan tanpa menyekutukan-Nya. 

Rasul diutus dengan tugas menyampaikan pesan berupa kabar gembira dan kabar buruk. Kabar gembira bagi siapa pun yang beriman dan beramal saleh. Kabar buruk berupa peringatan agar menghindarkan diri dari amal buruk. 

Rasul juga diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah saw. bersabda: ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

BAB 8 AKU ANAK SALEH

A. Membiasakan Mengucap Salam

1. Sebagai umat Islam kita di sunahkan mengucap salam kepada sesama muslim.

2. Hukum mengucap slaam adalah sunah sedangkan menjawab salam hukumnya wajib

3. Mengucap salam merupakan doa yang dianjurkan oleh nabi Muhammad 

4. Mengucap salam dapat menumbuhkan kasih sayang dan mempererat pesssaudaraan

B. Membiasakan Tolong Menolong

1. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain

2. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk slaing tolong menolong dalam hal kebaikan

3. Tolong menolong akan menimbulkan rasa kasih sayang antar sesama

4. Manfaat tolong menolong:

    a. pekerjaan yang berat menjadi ringan 

    b. pekerjaan yang sulit menjadi mudah

    c. terciptanya suasana kerukunan 

C. Menghindari Sifat Munafik

Munafik adalah orang menyembunyikan kekufuran dengan menampakkan keislamannya di hadapan kaum muslimin.

Nabi saw. menyebutkan tiga ciri munafik, yaitu berdusta, ingkar janji dan berkhianat. Tahukah kalian apakah munafik itu? Munafik berarti bermuka dua. Munafik juga berarti berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak.

BAB 9 MENGENAL SALAT JUMAT, DUHA DAN TAHAJUD

A. Salat Jumat 

Salat Jumat adalah salat dua rakaat yang dilakukan pada waktu zuhur hari Jumat. Salat Jumat didahului dengan dua khutbah. Salat Jumat hukumnya fardu ain (kewajiban setiap orang). Salat Jumat wajib bagi: 1) muslim, 2) laki-laki, 3) merdeka, 4) dan 5) balig dan berakal sehat (mukalaf) 6) penduduk tetap (mukim) dan 7) bebas dari aneka halangan yang dibenarkan agama, seperti sakit atau orang yang bertugas menjaga orang sakit parah. Salat Jumat dilakukan secara berjemaah. Salat Jumat dinilai sah jika yang berjemaah sebanyak 40 orang. Mereka termasuk orang-orang yang wajib salat Jumat. Sebagian ulama mencukupkan jumlah paling sedikit salat jemaah Jumat sebanyak 12 orang. Ada juga yang menyatakan cukup 3 orang. Betapa pentingnya salat Jumat. Kalian harus rajin mendirikan salat Jumat. 

B. Salat Duha

Salat Duha termasuk salat sunah muakkad menurut sebagian ulama. Salat sunah muakkad artinya salat yang sangat dianjurkan untuk didirikan. Salat Duha termasuk salat sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi saw. Salat Duha dilakukan pada waktu duha. Waktu duha adalah waktu menjelang tengah hari. Sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur. 

C. Salat Tahajud

Salat Tahajud termasuk salat sunah muakkad. Ingatkah kalian salat sunah muakkad? Salat Tahajud termasuk salat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi saw. Nabi saw. memiliki kebiasaan tidur di awal malam setelah salat Isya. Beliau bangun di pertengahan malam untuk melakukan salat Tahajud.

BAB 10 KISAH NABI MUHAMMAD SAW MEMBANGUN KOTA MADINAH

Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw. ketika sampai di Madinah

A. Membangun Masjid 

Rasulullah saw. membangun masjid bukan sekadar tempat salat. Rasulullah saw. membangun masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam. Masjid Nabawi dijadikan sebagai tempat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah umat. Masjid juga digunakan sebagai arena latihan bela negara dan pengobatan kaum Muslim. Serambi Masjid Nabawi juga menjadi tempat penampungan ahl al-Suffah. Ahl al-Suffah yaitu sekelompok kaum fakir miskin yang tidak memiliki tempat tinggal. Di masjid inilah kaum Muslim dibina dan dididik Rasulullah saw. 

Di samping masjid, dibangun pula rumah untuk Rasulullah saw. Bahan-bahan bangunannya pun sangat sederhana. Rumah ini semula hanya memiliki satu kamar untuk istri Nabi saw. yakni Saudah. Nabi saw. baru pindah ke rumah beliau ini setelah tujuh bulan tinggal di rumah Abu Ayyub al-Ansari

B. Menjalin Ukhuwah

Rasulullah saw. mempersaudarakan puluhan orang. Misalnya mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid, Umar bin Khattab dengan Usman bin Malik, Usman bin Affan dengan Aus bin Sabit, Talhah bin Abdillah dengan Kaab bin Malik, Hamzah bin Abdul Muttalib dengan Zaid bin Harisah, Ammar bin Yasir dengan Huzaifah bin al-Yaman dan Salman al-Farisy dengan Abu al-Dardara.

C. Menggalang Kerukunan

Rasulullah saw. merasa perlu menciptakan kerukunan antar penduduk Madinah yang beragam. Rasulullah saw. melakukan perjanjian antara Kaum Muslim (Muhajirin dan Ansar) dengan Yahudi sebagai penduduk Madinah. Isi perjanjian ini kemudian dikenal dengan Piagam Madinah.

Materi PAI Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka

Materi PAI Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka

Hai Sobat Belajar, jumpa lagi dengan konten seputar pendidikan yang akan menyajikan beberapa materi seputar tentang pembalajaran PAI dan Budi Pekerti Kurikulum 2013.

Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu kita harus mengetahui pelajaran apa yang harus kita pelajari. sebagai siswa, sudah selayaknya harus mempunyai buku pengangan untuk belajar. 

Selain itu bayihaqie.com juga ikut serta memberikan solusi bagi sobat belajar yang bosan dengan membaca tulisan di buku.

Di bawah ini terdapat rangkuman materi PAI SD/MI Kelas 1 Kurikulum 13

Rangkuman Materi PAI SD/MI Kelas 4 Semester 1 Kurikulum 13

BAB 1 MARI KITA KITA MENGAJI DAN MENGKAJI Q.S. AL-HUJURAT 49:13 DAN HADIS TENTANG KERAGAMAN

A. Membaca Q.S. AL-Hujurat 49:13

Ketika membaca Al-Qur’an, perhatikan makhārijul hurūf dan hukum bacaan tajwid yang terdapat pada bacaan tersebut. Tulisan Q.S. Al-Hujurāt/49:13 tersebut berwarna-warni dengan tujuan memudahkan kalian dalam membedakan hukum bacaan.

💙Menunjukkan bacaan mad (panjang).

💓Menunjukkan bacaan gunnah, mendengung 2 harakat.

💚Menunjukkan bacaan qalqalah (memantul).

Mulailah belajar membaca secara bertahap sesuai petunjuk berikut!


B. Memahami Pesan Pokok Q.S. AL-Hujurat 49:13

Wahai manusia! Sesungguhnya, Kami telah menciptakan kalian berasal dari seorang pria dan seorang wanita, yakni keturunan yang sama dari Adam dan Hawa. Seluruh manusia sama derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku yang lain. 

Kemudian Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling membantu, saling melengkapi dan bekerja sama, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

Allah Swt. tidak senang terhadap orang yang menampakkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan, karena sesungguhnya yang paling mulia di hadapan Allah Swt. hanyalah orang yang paling bertakwa. Karenanya, kalian hendaknya berusaha untuk meningkatkan ketakwaan supaya menjadi orang yang mulia di hadapan Allah Swt.

Sesungguhnya, Allah Swt. Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, Allah Swt. Mahateliti sehingga tidak ada satu pun perbuatan manusia yang terlewat dari pengetahuan-Nya.

Di tengah keragaman itu, maka manusia diminta untuk saling berlapang dada dan bertenggang rasa. Manusia sebagai wakil Allah Swt. di atas bumi mendapat mandat untuk mengelola dan menjaga kelestarian planet ini. Dalam rangka itu, manusia harus mencipta suasana harmoni dan damai. “Berbeda dalam persaudaraan. Bersaudara dalam perbedaan”.

C. Menulis Q.S. AL-Hujurat 49:13

Belajar Al-Qur’an bukan hanya membacanya saja, tapi juga belajar menulisnya dengan benar sesuai kaidah. Tulisan Al-Qur’an harus lestari. Dengan tulisan tersebut umat Islam senantiasa membacanya. 

D. Menghafal Q.S. AL-Hujurat 49:13

Sungguh mulia para penghafal Al-Qur’an. Dia telah menjaga wahyu Allah Swt. di hatinya. Dia mendapat pahala berlipat ganda sebab hari-harinya disibukkan dengan Al-Qur’an. Kelak di akhirat Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepadanya. Kita semua pasti ingin menjadi penghafal Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an diperlukan niat yang ikhlas dan usaha yang sungguh-sungguh. Namun jangan putus asa! Allah Swt. pasti menolong hamba-Nya yang bertekad menghafalnya. Ini terbukti dengan banyaknya penghafal Al-Qur’an.

E. Hadis Tentang Keberagaman

Keragaman dan perbedaan adalah sunnatullah yang telah sengaja Allah Swt. ciptakan sebagaimana dinyatakan dalam Q.S. Al-Hujurāt/49:13. Keragaman dan perbedaan bukan untuk diperselisihkan, tapi dicari titik persamaan yang mengantarkan pada sikap saling menghargai dan menghormati. Perbedaan bangsa, suku dan warna kulit bukan penentu kemuliaan. Hanya takwa yang menentukan nilai seseorang. Hal ini ditegaskan juga oleh Rasulullah saw. dalam hadisnya.

BAB 2 TELADAN MULIA ASMAULHUSNA

A. Lima Asmaulhusna dan Artinya

1. Al-Malik (Maharaja)

Al-Malik adalah salah satu nama Allah Swt. yang agung. Al-Malik berarti Maharaja, Penguasa atas semua makhluk-Nya. Allah Swt. sendiri yang mengatur segala urusan mahkluk, karena hanya Allah Swt. yang Mahakaya dan Pemberi rezeki. Dia yang menguasai serta mengatur kehidupan dan kematian semua makhluk.

2. Al-'Aziz (Mahamulia)

Al-‘Aziz adalah nama yang mencerminkan kemuliaan dan kebesaran zat-Nya. Allah Swt. mempunyai kedudukan yang Mahatinggi. Dia pemilik tunggal segala kemuliaan dan Dia yang memberikan kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendaki

3. Al-Quddus (Mahasuci)

Al-Quddus memiliki arti bahwa Allah Swt. adalah Zat yang tersucikan dari segala macam kekurangan. Allah Swt. adalah satu-satunya sembahan bagi semua makhluk. Al-Quddūs juga menunjukkan bahwa Allah Swt. Mahasuci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Mahasuci dari adanya sesuatu yang menyerupai-Nya

4. As-Salam (Mahasejahtera)

As-Salam berarti Allah Swt. Mahasejahtera dan Maha menyelamatkan. Makna yang terkandung dalam Asmaulhusna ini adalah Dia selamat dari segala aib maupun kekurangan karena kesempurnaan Zat, sifat dan perbuatan-Nya. Allah Swt. pemberi keselamatan pada hamba-hamba-Nya.

5. Al-Mu'min (Maha Memelihara Keamanan)

Al-Mu’min mengandung arti bahwa Allah Swt. adalah Tuhan yang memberi rasa aman pada seluruh makhluk-Nya. Dialah yang mengayomi dan menyediakan segala fasilitas bagi hamba-hamba-Nya, sehingga mereka dapat hidup tenteram. Karena Allah bersifat demikian, maka kitapun harus berusaha untuk menciptakan keamanan bagi setiap orang di sekeliling kita, seperti keluarga, tetangga dan teman.

B. Berakhlak Dengan Lima Asmaulhusnaa

1. Menahan Diri

Menahan diri adalah cerminan dari kemampuan menguasai diri ketika hendak berbuat yang buruk atau merugikan orang lain. Ini adalah sebagian dari akhlak yang meneladani Asmaulhusna Al-Malik.

2. Mandiri

Mandiri artinya mengerjakan segala sesuatu sendiri tanpa mengandalkan orang lain. Kebiasaan hidup mandiri harus dimulai sejak dini. Makan sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyiapkan alat sekolah sendiri. Hidup mandiri akan melahirkan anak yang tangguh, optimis dan percaya diri dalam hidupnya. Ia tidak mudah menggantungkan pekerjaannya kepada orang lain, baik orang tua, saudara atau teman

3. Cinta Kebersihan

Kebiasaan hidup bersih merupakan akhlak terpuji yang meneladani  Asmaulhusna Al-Quddūs. Setiap saat kita harus berusaha menjaga kebersihan diri, lingkungan dan alam sekitar

4. Menjaga Lisan

Kita harus selalu menjaga lisan dari perkataan yang menyakiti hati orang lain. Dengan demikian berarti kita telah membuat orang lain tenteram dan damai. Inilah salah satu perilaku yang meneladani Asmaulhusna As-Salam

5. Hidup Tertib

Kepatuhan pada aturan harus dibiasakan. Di manapun kita berada dan kapanpun waktunya. Ketika kalian berada di rumah, sekolah, masjid atau tempat lainnya, maka ikutilah aturan! Inilah kunci mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat. Mengikuti aturan inilah yang disebut tertib. Menciptakan ketertiban sehingga membuat orang lain merasa aman merupakan salah satu teladan dari Asmaulhusna Al-Mu’min.

BAB 3 INDAHNYA SALING MENGHARGAI DALAM KERAGAMAN

A. Keragaman sebagai Sunnatullah

Ada beberapa bangsa besar hidup di negeri kita, seperti Melayu, Arab, China dan Eropa. Negeri kita dihuni oleh aneka ragam suku yang memiliki ciri khas unik; pakaian, bahasa, makanan, adat dan karakternya. Suku besar yang terkenal antara lain, Jawa, Sunda, Betawi, Dayak, Ambon, Bugis, Madura. Agama yang dianut oleh penduduk Indonesia juga beragam, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu.

Kemudian untuk apa Allah menjadikan manusia beraneka ragam? 

Tujuannya agar saling mengenal. Sehingga menghasilkan hubungan harmonis, kerja sama serta saling mendukung.

B. Ajaran Kebaikan dalam Islam dan Selain Islam

Aturan syariat Islam sangat lengkap dalam hal berakhlak mulia. Tata cara ibadah kepada Allah Swt. seperti salat merupakan contoh akhlak mulia kepada Allah Swt. Anjuran bersikap lemah lembut kepada sesama adalah wujud akhlak mulia kepada orang lain. Larangan membunuh hewan atau mencabut tumbuhan tanpa alasan agama merupakan contoh akhlak kepada alam sekitar

Kebaikan tidak hanya dikenal dalam Agama Islam saja. Tetapi ia dikenal juga dalam agama-agama lain. Semua ajaran agama mengajarkan pemeluknya untuk saling menghormati, membantu yang lemah, berbuat baik kepada orang tua, bersikap lemah lembut, mencintai kedamaian. Agama juga melarang perbuatan yang merugikan orang lain, seperti mencuri, berbohong, menipu, berkhianat dan berbuat aniaya.

Ayo kalian sebutkan perbuatan-perbuatan baik lain yang diajarkan oleh agama!

Sebarkan kebaikan tanpa melihat agama orang yang kalian jumpai! Jika ada orang jatuh di jalan, tolonglah! Tanpa kalian tanya apa agamanya. Bila ada orang tersesat jalan, bantulah dia untuk menemukan tempat tujuannya! Tanpa kalian tanya apa keyakinannya.

C. Saling Menghormati dan Menghargai Orang yang Berbeda Agama

Sikap terbaik dalam keragaman dan perbedaan adalah saling menghargai dan menghormati yang dikenal dengan toleransi. Toleransi diwujudkan dengan:

1. Memberikan kebebasan kepada orang lain.

2. Mengakui hak setiap individu.

3. Menghormati keyakinan orang lain.

4. Saling mengerti.

BAB 4 MENYAMBUT USIA BALIGH

Secara bahasa balig berarti sampai. Menurut istilah balig ialah kedewasaan bagi seorang (muslim). Bagi laki-laki, ditandai dengan antara lain, keluar mani (mimpi basah) dan bagi perempuan ditandai dengan keluar haid.

A. Tanda-Tanda Usia Balig Menurut Ilmu Fikih

Tanda-tanda balig terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Ada juga yang khusus terjadi pada perempuan saja.

1. Mimpi Basah

2. Haid (Menstruasi) bagi perempuan

3. Berumur 15 tahun

Tata cara mandi besar:

1. Mencuci kedua telapak tangan (3x)

2. Mencuci alat kelamin dengan tangan kiri

3. Membersihkan tangan kiri (menggosokkan ke tanah atau pakai sabun)

4. Berwudu sempuma

5. Menyisir rambut kepala dengan air jika rambut lebat, atau menuangkan air 

    sebanyak 3 x jika yakin air bisa masuk ke pangkal rambut

6. Menuangkan air pada anggota badan

7. Membasuh kaki

Larangan bagi orang yang berhadas besar:

1. Salat, Sujud Tilawah dan Sujud Syukur

2. Membaca, Menyentuh, Membawa Ak-Qur'an

3. Berdiam di Masjid

4. Tawaf 

B. Tanda-Tanda Balig dalam Pendangan Ilmu Biologi 

Kita akan belajar tentang tanda-tanda balig dalam pandangan ilmu fikih dan Ilmu biologi. Pandangan ilmu fikih merupakan hasil kajian para ulama fikih sedangkan Ilmu biologi adalah hasil penelitian para ilmuwan yang menekuni biologi. Kedua pandangan Ilmu ini saling melengkapi dan keduanya bersumber dari Ilmu Allah Swt.

Fikih ialah Ilmu tentang hukum Islam. Fikih membahas tentang tata aturan ibadah baik yang berhubungan dengan Allah Swt. atau yang berhubungan dengan sesama manusia. Di antara bahasannya adalah tentang tanda-tanda balig.

1. Bagi Anak Laki-Laki

Laki-laki memiliki hormon testosteron. Hormon ini berguna untuk menghasilkan sperma di dalam testis. Hormon ini juga mengatur hadirnya tanda-tanda seksual sekunder yang ditandai dengan adanya perubahan fisik. Perubahan fisik meliputi wajah yang ditumbuhi kumis, jenggot dan jambang. Selain itu tumbuh juga rambut alat kelamin dan rambut ketiak. Badan kelihatan lebih kekar dan berotot, tumbuh jakun, dan suaranya terdengar lebih berat. Pertumbuhan badan bertambah cepat/cepat besar, gerak menjadi lebih aktif, nafsu makan meningkat, makan lebih banyak. 

Selain fisik, hormon testosteron juga memengaruhi perkembangan mental. Laki-laki menjadi cenderung bersikap cuek, tenang, dan rasional. Bila mengalami masalah, maka ia cenderung diam dan menyelesaikan secara praktis

2. Perempuan

Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berguna untuk mematangkan ovum dan mengatur perkembangan seksual sekunder. Hal ini ditandai dengan perubahan fisik pada perempuan. Perubahan itu antara lain terjadi pada pinggul dan payudara yang mulai membesar, tumbuh rambut pada alat kelamin dan ketiak. Hormon estrogen juga menyebabkan kulit perempuan lebih halus dibanding laki-laki. Selain itu, perempuan juga akan mengalami menstruasi atau haid.

Haid adalah gugurnya sel telur (ovum) karena tidak dibuahi sperma bersama dengan lapisan dinding rahim. Peristiwa ini ditandai dengan keluarnya darah melalui alat kelamin perempuan.

Haid biasanya terjadi setiap 28 hari sekali. Jadi, jika kalian telah memasuki remaja dan mengalami menstruasi, jangan takut! Karena itu peristiwa biasa pada perempuan. Hormon progesteron dan estrogen juga dapat memengaruhi perkembangan mental perempuan. Hormon ini memengaruhi perempuan menjadi cenderung mendahulukan perasaan, ingin dimanja dan diperhatikan. 

Apabila perempuan menghadapi suatu masalah, maka ia mudah mengadu, menangis, atau menyesali diri.

Perubahan fisik antara lain pertumbuhan badan bertambah cepat, gerak menjadi lebih aktif, nafsu makan meningkat, makan lebih banyak, dan suara menjadi lebih merdu.

C. Kewajiban Setelah Usia Balig

Bila kalian telah mengalami tanda-tanda balig berarti kalian telah disebut mukalaf. Mukalaf artinya orang dewasa yang wajib menjalankan hukum agama.

1. Salat Fardu

2. Menutup Aurat

3. Mencari Ilmu

BAB 5 KISAH HIJRAH NABI MUHAMMAD KE MADINAH

Secara bahasa hijrah berarti memutuskan atau meninggalkan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hijrah ialah perpindahan Nabi Muhammad saw. bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy Makkah. Madinah adalah nama sebuah kota yang sebelumnya bernama Yaṡrib, Yaṡrib terletak di sebelah utara Kota Makkah dengan jarak kurang lebih 450,4 km. Nabi Muhammad saw. ketika memutuskan hijrah ke Madinah diawali beberapa peristiwa yang menjadi sebab pendorongnya, antara lain:

1. Dakwah Rasulullah saw. di Makkah kurang berkembang karena penolakan orang kafir Quraisy.

2. Peristiwa Baiat ‘Aqabah serta permintaan penduduk Madinah agar Nabi Muhammad saw. tinggal bersama mereka dan akan membantu untuk berdakwah.

3. Perintah Allah Swt.untuk berhijrah sudah turun kepada Nabi Muhammad saw.


Perjalanan Nabi Muhammad saw. mulai persiapan beliau berangkat sampai tiba di Madinah.

1. Ali bin Abi Thalib menempati tempat tidur Nabi Muhammad saw.

2. Nabi Muhammad saw. ke Rumah Abu Bakar

3. Awal Perjalanan Pada tanggal 27 Shafar tahun ke empat belas kenabian, bertepatan dengan tanggal 12/13 September 622 M.

4. Nabi Muhammad saw. bersama Abu Bakar menginap di dalam gua.

5. Perjalanan ke Madinah Setelah berlalu hari ketiga, tepatnya pada hari Senin tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 16 September 622 M.

6. Yasrib menjadi Madinah Pada tanggal 8 Rabi’ul Awwal 1 H./23 September 622 M.

7. Nabi Muhammad saw. tiba di Madinah. Beliau disambut dengan sangat meriah di jalan atau dari atas rumah-rumah.


Hikmah hijrah Nabi Muhammad saw:

1. Setiap Muslim hendaknya mampu menempatkan usaha dan kepasrahan kepada Allah Swt. dalam menghadapi suatu peristiwa (Ulet dan tawakal) 

2. Ini memberi pelajaran bahwa dalam berjuang, seseorang harus dapat memberi segala yang dimilikinya hingga cita-cita perjuangan Islam tercapai. Tidak menanti hadiah dan imbalan atas perjuangan itu. (Ikhlas dan rela berkorban)

3. Perlunya keterlibatan semua kelompok dalam upaya mencapai cita-cita bersama. (Kerjasama).


Rangkuman Materi PAI SD/MI Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 13

BAB 6 MEMAHAMI SURAH AT-TIN DAN HADIS SILATURRAHMI

Surah at-Tīn adalah surah ke-95 dalam Al-Qur’an terdiri atas 8 ayat. Surah ini termasuk surah Makkiyah atau surah yang diturunkan ketika Rasul saw. berada di periode Mekkah atau sebelum hijrah. Para ulama menamai surah ini dengan at-Tīn atau Wa at-Tīn. Nama at-Tīn terambil dari kata pada ayat pertama surah ini. At-Tīn artinya buah tin Pokok Kandungan Surah At-Tin (Ayat 1-3) Buah Tin dan Zaitun banyak tumbuh di Syam (sekarang negara Palestina, Suriah, Yordania dan Lebanon) dan Baitul Maqdis (Yerusalem Palestina), tempat para nabi diutus, antara lain Nabi Isa a.s. Gunung Sinai di Mesir adalah tempat Nabi Musa a.s. bermunajat. Sedangkan Makkah adalah tempat kelahiran dan pengutusan Nabi Muhammad saw. Ketiga nabi ini memiliki misi yang sama, yaitu mengajak manusia menuju tauhid atau mengesakan Allah. (Ayat 4) Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Allah juga membekali manusia dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan itulah Allah memberikan amanat kepada manusia sebagai pemimpin di bumi. Manusia sebagai pemimpin bertugas untuk melestarikan bumi. (Ayat 5) Bila manusia durhaka kepada Allah dan tidak menaati utusan-Nya, maka akan dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu ke neraka. Tubuh sempurna yang dilengkapi akal namun durhaka, tidak akan menyelamatkan manusia dari azab Allah. (Ayat 6) Orang-orang yang benar-benar beriman dan mengerjakan kebajikan akan dibalas dengan pahala yang tidak ada putus-putusnya dan diselamatkan dari neraka. (Ayat 7) Allah menciptakanmu dengan bentuk yang sempurna. Melewati berbagai tahap dari bayi, anak, kemudian akan menjadi remaja, dewasa, tua, hingga meninggal. Itu merupakan bukti yang paling jelas tentang kekuasaan Allah. Dia Mahakuasa untuk membangkitkanmu dari kematian. Maka, apa yang menyebabkan mereka mendustakanmu tentang hari pembalasan yaitu hari kiamat setelah adanya keterangan-keterangan yang gamblang itu? (Ayat 8) Jangan kaukira Allah menciptakan manusia secara sia-sia. Allah telah menurunkan aturan syariat. Dia akan memberi putusan dengan adil yaitu memberi pahala kepada orang yang taat dan menghukum orang yang bersalah. 

Kita memang membutuhkan sahabat dan saudara. Ketika kita sedang merasakan kegembiraan, terasa hambar jika hanya merasakannya sendiri. Kita semakin bergembira jika sahabat dan saudara pun merasakan kegembiraan kita. Ketika sedih, kita pun membutuhkan sahabat yang mendampingi agar tidak larut sedih. Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bersilaturahmi.

BAB 7 BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

A. Iman Kepada Rasulullah

Kita memang membutuhkan sahabat dan saudara. Ketika kita sedang merasakan kegembiraan, terasa hambar jika hanya merasakannya sendiri. Kita semakin bergembira jika sahabat dan saudara pun merasakan kegembiraan kita. Ketika sedih, kita pun membutuhkan sahabat yang mendampingi agar tidak larut sedih. Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bersilaturahmi.

B. Sifat-Sifat Rasul

Sifat wajib yang harus miliki seorang rasul ada 4 yaitu:

    a. Siddiq (benar)

    a. Amanah (dapat dipercaya)

    a. Tabligh (menyampaiakn tugas)

    d. Fatanah (cerdas)

Sifat mustahilnya ada 4 yaitu

    a. Kidzib (dusta)

    b. Khianat (tidak dapat dipercaya)

    c. Kitman (menyembunyikan)

    d. Baladah (bodoh)

C. Tujuan Diutusnya Rasul

Rasul diutus Allah Swt. dengan tugas khusus menyampaikan wahyu kepada manusia. Rasul diutus untuk menyampaikan pesan agar manusia selalu menyembah Allah tanpa syarat dan tanpa menyekutukan-Nya. 

Rasul diutus dengan tugas menyampaikan pesan berupa kabar gembira dan kabar buruk. Kabar gembira bagi siapa pun yang beriman dan beramal saleh. Kabar buruk berupa peringatan agar menghindarkan diri dari amal buruk. 

Rasul juga diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah saw. bersabda: ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

BAB 8 AKU ANAK SALEH

A. Membiasakan Mengucap Salam

1. Sebagai umat Islam kita di sunahkan mengucap salam kepada sesama muslim.

2. Hukum mengucap slaam adalah sunah sedangkan menjawab salam hukumnya wajib

3. Mengucap salam merupakan doa yang dianjurkan oleh nabi Muhammad 

4. Mengucap salam dapat menumbuhkan kasih sayang dan mempererat pesssaudaraan

B. Membiasakan Tolong Menolong

1. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain

2. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk slaing tolong menolong dalam hal kebaikan

3. Tolong menolong akan menimbulkan rasa kasih sayang antar sesama

4. Manfaat tolong menolong:

    a. pekerjaan yang berat menjadi ringan 

    b. pekerjaan yang sulit menjadi mudah

    c. terciptanya suasana kerukunan 

C. Menghindari Sifat Munafik

Munafik adalah orang menyembunyikan kekufuran dengan menampakkan keislamannya di hadapan kaum muslimin.

Nabi saw. menyebutkan tiga ciri munafik, yaitu berdusta, ingkar janji dan berkhianat. Tahukah kalian apakah munafik itu? Munafik berarti bermuka dua. Munafik juga berarti berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak.

BAB 9 MENGENAL SALAT JUMAT, DUHA DAN TAHAJUD

A. Salat Jumat 

Salat Jumat adalah salat dua rakaat yang dilakukan pada waktu zuhur hari Jumat. Salat Jumat didahului dengan dua khutbah. Salat Jumat hukumnya fardu ain (kewajiban setiap orang). Salat Jumat wajib bagi: 1) muslim, 2) laki-laki, 3) merdeka, 4) dan 5) balig dan berakal sehat (mukalaf) 6) penduduk tetap (mukim) dan 7) bebas dari aneka halangan yang dibenarkan agama, seperti sakit atau orang yang bertugas menjaga orang sakit parah. Salat Jumat dilakukan secara berjemaah. Salat Jumat dinilai sah jika yang berjemaah sebanyak 40 orang. Mereka termasuk orang-orang yang wajib salat Jumat. Sebagian ulama mencukupkan jumlah paling sedikit salat jemaah Jumat sebanyak 12 orang. Ada juga yang menyatakan cukup 3 orang. Betapa pentingnya salat Jumat. Kalian harus rajin mendirikan salat Jumat. 

B. Salat Duha

Salat Duha termasuk salat sunah muakkad menurut sebagian ulama. Salat sunah muakkad artinya salat yang sangat dianjurkan untuk didirikan. Salat Duha termasuk salat sunah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi saw. Salat Duha dilakukan pada waktu duha. Waktu duha adalah waktu menjelang tengah hari. Sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur. 

C. Salat Tahajud

Salat Tahajud termasuk salat sunah muakkad. Ingatkah kalian salat sunah muakkad? Salat Tahajud termasuk salat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi saw. Nabi saw. memiliki kebiasaan tidur di awal malam setelah salat Isya. Beliau bangun di pertengahan malam untuk melakukan salat Tahajud.

BAB 10 KISAH NABI MUHAMMAD SAW MEMBANGUN KOTA MADINAH

Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah saw. ketika sampai di Madinah

A. Membangun Masjid 

Rasulullah saw. membangun masjid bukan sekadar tempat salat. Rasulullah saw. membangun masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam. Masjid Nabawi dijadikan sebagai tempat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah umat. Masjid juga digunakan sebagai arena latihan bela negara dan pengobatan kaum Muslim. Serambi Masjid Nabawi juga menjadi tempat penampungan ahl al-Suffah. Ahl al-Suffah yaitu sekelompok kaum fakir miskin yang tidak memiliki tempat tinggal. Di masjid inilah kaum Muslim dibina dan dididik Rasulullah saw. 

Di samping masjid, dibangun pula rumah untuk Rasulullah saw. Bahan-bahan bangunannya pun sangat sederhana. Rumah ini semula hanya memiliki satu kamar untuk istri Nabi saw. yakni Saudah. Nabi saw. baru pindah ke rumah beliau ini setelah tujuh bulan tinggal di rumah Abu Ayyub al-Ansari

B. Menjalin Ukhuwah

Rasulullah saw. mempersaudarakan puluhan orang. Misalnya mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid, Umar bin Khattab dengan Usman bin Malik, Usman bin Affan dengan Aus bin Sabit, Talhah bin Abdillah dengan Kaab bin Malik, Hamzah bin Abdul Muttalib dengan Zaid bin Harisah, Ammar bin Yasir dengan Huzaifah bin al-Yaman dan Salman al-Farisy dengan Abu al-Dardara.

C. Menggalang Kerukunan

Rasulullah saw. merasa perlu menciptakan kerukunan antar penduduk Madinah yang beragam. Rasulullah saw. melakukan perjanjian antara Kaum Muslim (Muhajirin dan Ansar) dengan Yahudi sebagai penduduk Madinah. Isi perjanjian ini kemudian dikenal dengan Piagam Madinah.