Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 4

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 4

 


PEMBELAJARAN 4

AYO MEMBAYAR ZAKAT

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 4 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Memahami Arti Zakat

    Perintah zakat sudah dikeluarkan oleh Allah Swt sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Zakat termasuk rukun islam yang ke 4. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan zakat? Menurut bahasa, zakat bermakna bertambah, membersihkan atau mensucikanMenurut istilah, zakat berarti mengeluarkan sebagian dari harta tertentu yang telah mencapai nisab kepada orang yang berhak menerimanya. Arti Nisab disini adalah batas minimal wajib membayar zakat. Zakat merupakan kewajiban yang harus dijalankan umat Islam yang mampu.

B. Macam-Macam Zakat

1. Zakat Fitrah

    Zakat Fitrah adalah zakat yang berupa makanan pokok, yang wajib dikeluarkan setiap orang islam, baik dewasa maupun anak-anak setiap menjelang Idul Fitri.

    Zakat Fitrah disebut juga dengan zakat abdan atau zakat nafs, yaitu zakat yang berkaitan dengan badan atau diri seseorang.

    Dalam arti zakat untuk membersihkan/menyucikan badan atau diri si pembayar zakat setelah menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Perintah zakat diterima oleh Nabi Muhammad pada tahun kedua Hijriyyah, yaitu firman Allah Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk. (Q.S Al-Baqarah2/:43)

    Hukum mengeluarkan Zakat Fitrah adalah Wajib bagi setiap orang yang telah memenuhi syarat. Adapun Syarat wajib mengeluarkan zakat sebagai berikut:

    1. Beragam Islam

    2. Masih hidup saat terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan dan terbitnya fajar pada hari Raya Iduk Fitri.

    3. Adanya kelebihan makanan untuknya dan untuk keluarganya pada hari itu. Ia wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya dan untuk orang-orang muslimin yang nafkahnya menjadi tanggungannya. Jadi, apabila tidak mampu, tidak berkewajiban membayar zakat fitrah.

    Selajutnya bapak/ibu akan menjelaskan banyak zakat fitrah yang dikeluarkan. Bentuk zakat fitrah bisa berupa makanan pokok yang mengenyangkan seperti;

    1.      Beras

    2.      Gandum

    3.      Sagu

           Yang semuanya itu memiliki kualitas baik dan tidak boleh dikurangi. Jumlah zakat fitrah yang dibayarkan tiap-tiap orang sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter dan bisa diganti dengan uang seharga makanan pokok tersebut.

            Adapun Waktu membayar zakat fitrah dalam pembagiannya sebagai berikut;

          1.      Waktu Mubah. Waktu yang diperbolehkan untuk membayar zakat fitrah Yaitu sejak awal Ramadhan sampai hari terakhir bulan Ramadhan

           2.      Waktu Wajib Waktu yang baik untuk mengeluarkan zakat fitrah Yaitu dari terbenamnya matahari penghabisan Ramadhan sampai malam hari raya

       3.      Waktu Sunah/waktu yang lebih baik Waktu yang lebih baik (sunah) Yaitu dibayar sesudah shalat Subuh sebelum pergi shalat hari Raya.

           4.      Waktu Haram. Waktu pemberian zakat fitrah yang dibayarkan setelah shalat hari raya, dianggap sebagai shadaqah biasa bukan zakat fitrah lagi.

1. Zakat Mal

    Zakat Mal disebut juga zakat harta, yaitu mengeluarkan sebagian harta kekayaan yang dimilikinya apabila telah mencapai nisab. Pengertian nisab adalah lama waktu suatu harta menjadi milik seseorang dalam jumlah tertentu. Misalnya, jika seseorang muslim memiliki 85 gram emas selama satu tahun, zakat yang harus dikeluarkan 2,5%; atau jika harga emas satu gram Rp400.000,- nilai nisabnya adalah: 85 gram X Rp400.000,- = Rp34.000.000,-. Zakat yang harus dikeluarkan 2,5% dari Rp34.000.000 = Rp850.000,-.

    Zakat mal dimaksudkan untuk membersihkan harta yang dimiliki karena di dalam harta itu ada hak fakir miskin. Hukum mengeluarkan Zakat Mal adalah Fardu’ain ,yaitu Wajib atas setiap orang islam yang mampu dan telah memenuhi syarat. Adapun syarat Wajib Zakat Mal seperti berikut.

    1)      Pemilik harta adalah orang Islam.

    2)      Pemilik harta telah balig dan berakal (tidak gila).

    3)      Harta tersebut termasuk dari jenis-jenis harta yang wajib dizakati.   

    4)      Harta tersebut telah mencapai satu tahun.

    5)      Harta tersebut milik sendir

    Jenis Harta yang dizakati seperti berikut.

    1)      Perhiasan emas dan perak yang disimpan.

    2)      Uang simpanan yang telah mencapai satu tahun.

    3)      Harta atau uang yang diperoleh dari usaha berdagang atau bekerja.

    4)       Hasil pertanian, misalnya padi dan palawija.

    5)      Binatang ternak, misalnya kambing, sapi, dan kerbau.

    6)      Barang temuan, misalnya perhiasan, uang logam yang terbuat dari emas, atau guci yang tinggi nilainya.

C. Orang Yang Berhak Menerima Zakat

    Orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq zakat. Allah Swt. telah menetapkan golongan orang yang berhak menerima zakat dalam firman-Nya Q.S. at-Tawbah/9:60 berikut ini. Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah Swt. dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah Swt.. Allah Swt. Maha Mengetahui, Mahabijaksana. 

    Orang Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan penghasilan, orang miskin adalah orang yang punya penghasilan tapi tidak mencukupi, amil zakat adalah panitia zakat yang menyalurkan zakat kepada orang-orang yang berhak mendapatkannya; mualaf adalah orang yang baru menganut agama Islam, orang yang terlilit hutang dan tidak mampu lagi untuk membayarnya. Lebih jelasnya akan di jabarkan di bawah ini:

1. Orang fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai tenaga dan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Orang miskin, yaitu orang yang tidak cukup penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

3. Pengurus zakat (amil), yaitu orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.

4. Mualaf, yaitu orang yang bukan islam (nonislam) yang berkeinginan masuk Islam, untuk masuk Islam, dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.

5. Orang berutang, yaitu orang yang berutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan ia tidak sanggup membayarnya. Orang yang berutang untuk memelihara persatuan umat Islam.

6. Orang yang berjuang pada jalan Allah (fisabilillah), yaitu orang yang berjuang untuk keperluan pertahanan Islam di zaman nabi Muhammad saw. Fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum, seperti mendirikan masjid, musalah, sekolah/madrasah, rumah sakit, dan sebagainya.

7. Orang berutang, yaitu orang yang berutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan ia tidak sanggup membayarnya. Orang yang berutang untuk memelihara persatuan umat Islam.

8. Musala, sekolah/madrasah, rumah sakit, dan sebagainya

D. Hikmah Berzakat

    1. Membersihkan harta dan jiwa pembayar zakat dari sifat kikir, tamak atau rakus; 

    2. Membantu orang yang kesusahan atau kesulitan dari segi ekonomi; 

    3. Mendorong manusia untuk berjiwa sosial dan peduli kepada sesama; 

    4. Mendorong manusia untuk bersikap jujur dan bertanggung jawab atas harta yang dimilikinya; 

    5. Mengingatkan manusia, bahwa harta dan kekayaan hanyalah titipan dari Allah Swt.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI


Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 3

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 3

 


PEMBELAJARAN 3

INDAHNYA NAMA-NAMA ALLAH SWT

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 3 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

        Dalam pelajaran ini kita kan membahas tentang Makna Asma'ul Husna dan Menunjukkan Bukti Asma'ul Husna. Pada bab ini kita akan belajar tentang Asmaul Husna yaitu :

A. Makna Asmaul Husna

1. as-Somad

    Anak-anak, tahukah arti kata as-Samad itu? as-Samad artinya Maha Dibutuhkan (tempat meminta). Allah Swt. Maha Dibutuhkan, Allah Swt. menjadi tempat manusia bersandar. Manusia harus mengakui sifat Maha Dibutuhkannya Allah Swt. dalam perilaku sehari-hari. Kita suka memberika bantuan seperti Allah Swt. senantiasa membantu kita. Anak-anak, pernahkah kalian melihat kumpulan semut yang menggotong makanan bersama-sama? Kita jangan kalah dengan semut. Kawanan semut sangat peduli terhadap beban kawannya. Bahkan ketika bertemu dengan sesamanya semut selalu menyapa. Perilaku semut ini dapat kita ambil pelajaran. Betapa indahnya kita bertemu dengan kawan saling menyapa dan membantu.

2. al-Muqtadir

        Arti al-Muqtadir adalah Maha Kuasa atau Maha Menentukan. Allah Swt. Maha Kuasa, alam semesta beserta isinya adalah di bawah kekuasaan Allah Swt.. Seperti gunung-gunung yang berdiri tegak, sungai-sungai yang panjang berliku, tanaman, binatang yang ada di darat dan di laut beraneka rupa. Oleh sebab itu, kita mensyukuri segala kekuasaan Allah Swt. itu.

3. al-Muqaddim

        Arti al-Muqaddim adalah Maha Mendahulukan. Artinya Allah Swt. Maha Mendahulukan atas apa yang diciptakan-Nya. Nah, anak-anak, tentu kamu sudah tahu kursi atau meja yang ada di rumah atau di sekolah. Kursi dan meja dibuat oleh tukang kayu. Siapakah yang lebih dulu ada, tukang kayu atau kursi dan meja? Tentu saja tukang kayu lebih dulu ada daripada kursi dan meja. Begitu juga Allah Swt. lebih dulu ada daripada makhluk ciptaannya.

4. al-Baqi

        Nama indah Allah Swt. yang terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al-Baqi. Apa arti al-Baqi? Al-Baqi adalah Yang Maha Kekal. Ada peristiwa, gunung api meletus, banjir bandang, banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak. Sedangkan Allah Swt. Maha Kekal. Manusia juga tidak kekal. Lihat saja proses manusia dari lahir sampai dengan meninggal.

B. Menunjukkan Bukti Asma'ul Husna

1. Menunjukkan bukti Sifat as-Samad antara lain:

a. Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat meminta yang utama dalam semua keinginan kita yang baik.

b. Berusaha menjadi orang bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan sehari-hari;

c. Berusaha membantu teman, di sekolah ataupun di rumah dengan tenaga, pikiran dan tutur kata yang santun.

2. Menunjukkan bukti Sifat al-Muqtadir antara lain:

a. Menjadikan Allah Swt. sebagai tempat berlindung.

b. Berlomba-lombalah untuk mencari amal kebaikan, karena kita tidak tahu kapan bencana datang.

c. Dan lain-lain

3. Menunjukkan bukti Sifat al-Muqaddim antara lain:

a. Dalam berbuat kebaikan hendaknya kita lebih dulu berbuat;

b. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan, dan jangan mengerjakan perbuatan yang sia-sia dan merugikan orang lain;

c. Jangan menunda-nunda pekerja-an, terutama belajar;

d. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri

4. Menunjukkan bukti Sifat al-Baqi antara lain:

a. Ketahuilah, bahwa masa kanak-kanak tidak kekal, suatu saat kita pasti menjadi tua renta dan mati;

b. Waktu yang ada akan cepat berlalu dengan peredaran bulan dan matahari. 


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 2

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 2


PEMBELAJARAN 2

KETIKA BUMI BERHENTI BERPUTAR

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 2 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Makna Hari Akhir

        Hari kiamat adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya. Hari kiamat ditandai dengan bunyiterompet sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah dari Allah Swt. Pada hari kiamat Malaikat Israfil meniup sangkakala sebanyak 3 kali; tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat, tiupan ketiga membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.

Lalu kapan Hari Kiamat ini terjadi??

            Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan peristiwa Hari Kiamat itu terjadi. Namun, kita harus percaya Hari kiamat akan datang. Percaya kepada Hari Kiamat adalah rukun iman kelima. Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang peristiwa hari kiamat salah satunya adalah dalam surat Al Qari’ah.

            Dalam surah Al-Qari’ah ini menggambarkan peristiwa yang sangat dahsyat. Setiap amal yang dilakukan selama di dunia diperhitungkan, jika timbangan amal baiknya berat maka dia akan menjadi calon penghuni surga dan kebalikannya jika timbangan amal baiknya ringan/sedikit maka dia akan menjadi calon penghuni neraka.

B. Macam-macam Hari Akhir

Hari kiamat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Kiamat Sugra ialah hancurnya alam di sekitar kita, misalnya gunung meletus, gempa bumi, tsunami, air bah atau banjir bandang.

2. Kiamat Kubra (kiamat besar) adalah hancurnya alam semesta beserta isinya. Seperti matahari, bumi dan planet-planet lainnya sudah tidak berjalan pada porosnya sehingga saling bertabrakan. Bumi berguncang dahsyat dan tidak ada satu makhluk pun di muka bumi ini yang hidup. Nah sebenarnya yang sering kita katakana sebagai kiamat adalah kiamat kubra yaitu seluruh alam semesta beserta isinya hancur.

Anak-anak juga bisa lihat video di bawah ini.


Apa bedanya kiamat sugra dan kubra???

        Kiamat sugra masih ada makhluk hidup yang masih hidup sedangkan kiamat kubra semua makhluk hidup mati tidak bersisa.

C. Tanda-tanda Hari Akhir

        Anak-anak, tahukah tanda-tanda gunung yang akan meletus? Bagi anak-anak yang tinggal di kota-kota yang jauh dari gunung tentu saja tidak mengalami sendiri tanda-tanda gunung yang ingin meletus. Tetapi bagi anak-anak yang tinggal di kaki gunung berapi tentu saja mengetahuinya, karena ada peringatan-peringatan dari petugas pemerintah atau pengawas gunung berapi. Misalnya ketika letusan-letusan gunung berapi tersebut sering terjadi, air sungai yang mengalir ke hilir berbau belerang, hewan-hewan buas (seperti harimau) sudah turun ke desa, dan sebagainya.Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan Hari Kiamat datang. Namun, Allah Swt. memberitahukan tanda-tanda Hari Kiamat makin dekat melalui firman-firman-Nya dalam al-Qur’an. Di antara tanda-tanda tersebut adalah:

1. Banyak para ulama Muslim yang wafat.

2. Ilmu agama dianggap tidak penting.

3. Maksiat semakin terang-terangan dan kejahatan di muka bumi makin merajalela.

4. Banyak laki-laki yang perilakunya menyerupai perempuan, atau sebaliknya perempuan berperilaku seperti laki-laki.

5. Banyak peperangan dan kerusuhan di muka bumi ini.

6. Minuman keras dan barang terlarang (seperti narkoba) bebas beredar, sehingga menimbulkan tindakan kriminalitas yang merajalela.

7. Munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi/rasul

D. Hikmah Mempercayai Hari Akhir

        Setelah kita mengetahui makna dan tanda-tanda Hari Kiamat serta meyakininya, maka ada hikmah yang dapat kita gali, antara lain.

1. Kita bertambah yakin dengan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.

2. Kita bertambah semangat mengerjakan amal kebaikan.

3. Kita menghindari perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. seperti: berkelahi,  menggunakan obat terlarang/narkoba, minum minuman keras, mencuri, memfitnah dan sebagainya.

4. Bersikap jujur, disiplin dan bertanggungjawab dalam melakukan pekerjaan.

5. Selalu waspada dan menjaga lingkungan sekitar rumah atau sekolah.

6. Tidak menunda-nunda melakukan amal kebaikan, seperti melakukan salat lima waktu, tugas mengerjakan PR dan sebagainya

Silahkan simak video dibawah ini :



Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 1

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 1

 


PEMBELAJARAN 1

INDAHNYA SALING MENGHORMATI

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 1 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Pengenalan Q.S. al-Kafirun

    Surat al-Kafirun mengisyaratkan tentang pupusnya harapan orang-orang kafir Qurays Mekah zaman itu tehadap dakwah Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. tidak mau mengikuti tata cara beribadah orang-orang kafir Quraisy. Mereka dipersilakan beribadah menurut ajaran agamanya sendiri. 

       Surat al-Kafirun tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekah sesudah surat al-Maun. Dinamai ”al-Kafirun” (orang-orang kafir) diambil dari perkataan ”al-Kafirun” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

B. Cara Membaca Q.S. al-Kafirun

Tata cara memulai membaca al-Qur’an dengan isti’azah/ta’awudz yang bacaannya

dan basmalah yang bacaannya

Kemudian, cermati dan ikutilah langkah-langkah cara belajar Q.S. al-Kafirun berikut ini.

3. Membaca kalimat bahasa dari arah sebelah kanan ke kiri. Membaca ayat-ayat surat al-Qur’an harus dengan lafal dan makhraj yang benar.

4. Cermati cara pengucapan Bapak atau Ibu kamu dalam melafalkan ayat-ayat Q.S. al-Kafirun

5. Bacalah Q.S. al-Kafirun dengan tartil.

6. Bacalah berulang-ulang sampai lancar. 

C. Menulis Q.S. al-Kafirun

        Menulis huruf al-Qur’an harus benar dan baik. Aku harus bisa menulis huruf al-Qur’an baik, benar dan indah. Aku harus giat berlatih. Aku harus teliti, disiplin dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tulisan. Agar tulisan benar dan baik harus memperhatikan huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, di tengah, dan di akhir. Juga harus memperhatikan pula pada huruf yang hanya bisa disambung di akhir. Di bawah ini contoh huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, di tengah, dan di akhir

Contoh huruf hijaiyah yang hanya dapat bersambung di akhir atau dari kanan.

D. Memahami Makna Q.S. al-Kafirun
        Ayo, kita pahami bersama makna tiap ayat dalam Q.S. al-Kafirun! Untuk memahami arti surat Q.S. al-Kafirun marilah kita bermain “merangkai kata”. Nanti anak-anak bisa cocokan arti perkata dari Q.S. al-Kafirun.

Sekarang anak-anak bisa mencobanya dan semoga berhasil...!

Silahkan simak video dibawah ini :


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI




Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10

 


PEMBELAJARAN 10

KISAH TELADAN LUQMAN

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Siapakah Luqman?

Luqman adalah hamba Allah yang saleh. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah, sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’an.

Luqman adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqman hidup selama 1000 tahun. Ia menjadi guru nabi Dawūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqman pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim). Luqman menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt. 

B. Luqman Banyak Bersyukur 

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 12

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; Dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji“

Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqman/31: 12 di atas ialah:

a. Luqman adalah seorang hamba Allah yang telah dianugerahi-Nya hikmat, yaitu selalu bersyukur. Luqman selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh.

b. Allah katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan dan minum, memilki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki iman Islam.

c. Allah Swt. telah menganugerahi Luqman ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran dan pengetahuan luas. 

C. Nasihat Luqman kepada Anaknya 

1. Jangan musyrik atau menyekutukan Allah.

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 13 berikut!

Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”.

Apa arti mempersekutukan Allah? Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah.

Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat dan karunia.

Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah berbuat kedzaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak menaruh kasing sayang.

2. Jangan angkuh dan sombong

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 18 berikut! Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqman:18).

Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqman/31: 18 di atas adalah:

 • memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),

• berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan

• membanggakan diri sendiri.

Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, merasa hebat sendiri. Misalnya merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, paling hebat. Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt.

Hai anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang diajarkan Luqman al-Hakim yang harus kita teladani.  

3. Hendaklah berbuat kebajikan

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 17 berikut! Artinya: Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(Q.S. Luqman/31: 17).

Luqman berseru: “Hai Anakku”.

• Dirikanlah £alat wajib maupun Salat sunat. Salat adalah tiang agama (Islam). Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.

• Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya, perbuatan berikut ini. Rajin beribadah dan berdoa. Patuh kepada kedua orang tua. Patuh kepada bapak dan ibu guru. Rajin mengaji. Rajin belajar ke sekolah tepat waktu dan selalu bersih Bertutur kata santun. Mengerjakan tugas pekerjaan rumah tepat waktu

• Hindari perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:

(1)syirik atau menyekutukan Allah,

(2)membenci kedua orangtua,

(3)membenci bapak dan ibu guru,

(4)berkelahi,

(5)mencuri, serta

(6)berkata kasar dan kotor.

• Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar menghindari yang buruk.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 9

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 9

 PEMBELAJARAN 9

INDAHNYA SALAT TARAWIH DAN TADARUS AL-QUR'AN

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 9 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Salat Tarawih

2. Apakah Salat Tarawih itu?

Salat tarawih ialah salat malam yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Salat ini sangat dianjurkan, boleh dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah. Dilakukan sesudah Salat Isya sampai waktu fajar. Bilangan rakaat salat boleh dilakukan delapan rakaat dan boleh 20 rakaat. Salat tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari “tarwihatun“ yang berarti waktu sesaat untuk istirahat. Dinamakan demikian karena para sahabat melaksanakannya dengan beristirahat setelah selesai setiap empat rakaat. Pada saat istirahat adakalanya diselingi dengan membaca al-Qur’an.

2. Bagaimana cara mengerjakannya?

Pada masa nabi, Salat tarawih dikerjakan sama seperti salat sunah biasa, yang membedakannya adalah niatnya. Nabi mengerjakan delapan rakaat, dengan dua rakaat satu salam, selanjutnya dilanjutkan dengan Salat witir sebanyak tiga rakaat.

Pada masa khalifah Umar bin Khattab, Salat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Dilaksanakan dengan dua rakaat satu kali salam, lalu ditambah dengan Salat witir tiga rakaat dengan dua kali salam.

Setelah Salat tarawih hendaknya diteruskan dengan Salat witir. Salat witir ini sangat diutamakan. Bilangan rakaatnya gasal (ganjil) boleh 1 atau 3, 5, 7, 9 dan 11 rakaat. Nabi pernah mengatakan: “Sesungguhnya Allah itu witir (Esa) dan suka kepada witir, maka salat witirlah wahai ahli Quran”.

Salat tarawih memang indah dan menyenangkan. Begitu memasuki awal bulan, kaum muslimin laki-laki dan perempuan, orangtua, pemuda dan anak-anak berduyun-duyun menuju masjid dan musala sambil menyandang sajadah dengan wajah gembira segera melaksanakan Salat tarawih berjamaah.

Walaupun Salat tarawih boleh dilaksanakan sendirian, namun kaum muslimin lebih senang melaksanakannya dengan berjamaah. Apabila dilakukan dengan cara berjamaah manfaatnya tentu lebih baik daripada sendirian. Memperoleh pahala 27 derajat, dan lebih mensyiarkan Islam serta memupuk rasa persaudaraan dan persatuan sesama umat Islam.

Rasulullah saw. menganjurkan kepada kaum muslimin untuk menghidupkan malam-malam bulan Rama«an dengan memperbanyak qiyamul-lail artinya bangun di malam hari melakukan ibadah, seperti Salat sunat, membaca al-Qur’an, berzikir, membaca buku[1]buku yang bermanfaat, dan pada saat sahur sebaiknya tidak menonton TV.

Perhatikan dan bacalah hadis berikut!

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan salat malam pada bulan Rama«an karena iman kepada Allah dan karena mengharapkan pahala, maka akan diampuni baginya dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)”.

3. Apa keutamaan Salat tarawih?

Keutamaan Salat tarawih di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Dapat menambah ketaatan kepada Allah Swt.

2. Allah Swt. mengampuni dosa-dosanya.

3. Pahala ibadat ditulis seperti salat satu malam penuh.

4. Mempererat silaturahim sesama kaum muslimin. 

B. Tadarus al-Qur’an

1. Apakah tadarus itu?

Tadarus berasal dari kata “darasa“ yang artinya mempe-lajari, meneliti, menelaah, dan mengambil pelajaran. Tad±rus al-Qur’an berarti mempelajari al-Qur’an. Tadarus dapat dilakukan sendirian atau bersama-sama, baik di rumah, musala atau masjid.

Kegiatan tadarus al-Qur’an umumnya dilakukan di masjid atau musala setelah Salat tarawih. Di sekolah, biasanya dilakukan pada pagi atau siang hari setelah kegiatan Salat duha. Semua pelajar yang beragama Islam beramai-ramai melaksanakan tadarus al-Qur’an dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu, kemuliaan, dan ampunan.

Pada masa Nabi Muhammad saw. Kegiatan tadarus al-Qur’an dilakukan dengan berbagai cara. Ada sekadar membaca hingga khatam, ada yang menghafalnya, dan ada pula yang mempelajari isi kandungannya. Setiap bulan Ramadan malaikat Jibril selalu turun untuk menyimak tadarus nabi dan memperbaiki bila ada kesalahan.

2. Bagaimana tata cara tadarus yang baik?.

Membaca al-Qur’an tidak sama seperti membaca kitab ataupun buku lainnya. Membaca al-Qur’an hendaklah memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut.

a. Ketika akan membaca al-Qur’an hendaklah berwudu lebih dahulu

b. Mengawalinya dengan membaca ta’awuż dan basmalah.

c. Di tempat yang bersih

d. Berbusana bersih dan menutup aurat dengan rapi

e. Dianjurkan menghadap kiblat

f. Membaca al-Qur’an dengan tenang dan tidak tergesa-gesa g. Membaca dengan suara sedang

h. Tidak berbicara dan bersenda gurau (bercanda).

Tadarus al-Qur’an sebaiknya dibimbing oleh orang yang sudah mahir membaca al-Qur’an, supaya bacaannya dapat ditingkatkan melalui bimbingannya.

3. Apa manfaat tadarus?

Tadarus al-Qur’an mengandung banyak manfaat, antara lain seperti di bawah ini.

a. Menumbuhkan kecintaan kepada al-Qur’an

b. Memperlancar membaca al-Qur’an

c. Terlatih membaca dan mencintai al-Qur’an

d. Mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.

e. Memperoleh ilmu tentang al-Qur’an.

f. Memperoleh kasih sayang dan kebaikan dari Allah Swt

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Baqarah/2: 186,

Artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)



Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI