Latihan Soal PAS Ganjil PAI Kelas 3

Latihan Soal PAS Ganjil PAI Kelas 3



LATIHAN SOAL

KELAS 3

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!


1. Dalam al-Quran, surah an-Nashr terletak setelah surah al-Kafirun yang menempati urutan ke-109. Surah An Nashr terletak pada urutan ke....

      A. 109

      B. 110

      C. 111

      D. 112


2.    Penyebab turunnya surah an-Nashr adalah kabar gembira akan datangnya pertolongan Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad saw. pada peristiwa Fathul Makkah. Kata An-Nashr artinya . . . .

      A. pendusta

      B. pengumpat

      C.   pembukaan

      D.   pertolongan


3.     Perhatikan kalimat berikut!


Jumlah huruf hijaiyyah yang terdapat dalam kalimat tersebut ada ….

A.    6

B.    7

C.   8

D.   9


4.    Perhatikan beberapa ayat berikut!


Berdasarkan beberapa ayat tersebut, urutan ayat yang benar adalah …

A.    C - A - B 

B.    A - B - C

C.   C - B - A

D.   A - C - B


5.    Perhatikan tabel berikut!

      Dari tabel tersebut, pasangan ayat dan bunyi bacaan yang benar ditunjukkan nomor ….

A.    1A-2B-3C

B.    1B-2A-3C

C.   1C-2A-3B

D.   1C-2B-3A


6.  Asmaul Husna berarti nama-nama Allah swt. yang baik dan berjumlah 99. Berikut ini yang termasuk Asma’ul Husna adalah ….

      A.    Alhamdulillah

      B.    Allahu Akbar

      C.   Astagfirullah

      D.   Al-Wahhab


7.  Allah Swt. adalah Al-Wahhab, Dia senantiasa menganugerahkan nikmat-Nya kepada semua makhluk kapan pun dan di mana pun makhluk-Nya berada. Arti Al-Wahhab adalah ….

    A.    Maha Pemberi

    B.    Maha Esa

    C.   Maha Besar

    D.   Maha Pengasih


8. Allah Swt. memberi kepada makhluk-Nya tanpa mengharap imbalan. Saat kita memberikan bantuan kepada orang lain maka harus dengan ….

    A.    imbalan

    B.    ikhlas   

    C.   diminta

    D.   perintah


9.    Perhatikan beberapa pernyataan berikut!

1)    Allah menciptakan alam semesta.

2)    Allah memberi kesembuhan kepada orang sakit

3)    Allah memberi rejeki kepada hamba-Nya

4)    Allah tidak memiliki sekutu.

Dari beberapa pernyataan tersebut, yang sesuai dengan Asmaul Husna Al-Wahhab ditunjukkan nomor ….

A.    1,2

B.    1,3

C.   2,3

D.   2,4


10.  Perhatikan beberapa perilaku berikut!

      1)    Lebih suka memberi daripada menerima.

      2)    Suka meminjamkan buku bacaan kepada teman.    

      3)    Selalu memberi adik kue saat jalan-jalan di taman.

      4)    Suka memberi tahu saat ulangan.

Berdasarkan beberapa perilaku tersebut, yang sering dilakukan anak muslim ditunjukkan nomor ….

A.    1,2,3

B.    1,2,4

C.   1,3,4

D.   2,3,4


11.  Perhatikan beberapa gambar berikut!


Urutan gerakan salat yang benar berdasarkan gambar tersebut adalah ….

A.    2-3-1-4

B.    2-3-4-1

C.   1-3-4-2

D.   1-3-2-4


12.  Tiap nabi diberi mukjizat masing-masing oleh Allah SWT. Nabi yang dapat menafsirkan mimpi adalah ….

      A.    Nabi Idris as

      B.    Nabi Nuh as

      C.   Nabi Hud as

      D.   Nabi Yusuf as


13.  Perhatikan tabel berikut!

NO

SUSUNAN KELUARGA

NAMA

1

Ayah

Ya’qub

2

Ibu

Rahel

3

Adik

….

4

Kakak

Yahuza

Berdasarkan tabel tersebut, nama adik kandung Nabi Yusuf as adalah ….

A.    Abdul Haq

B.    Bunyamin

C.   Hidayatun

D.   Yusi Rizal


14. Kedekatan Yusuf dengan ayahnya menimbulkan rasa cemburu sepuluh saudara sebapak. Mereka mulai tidak menyukai Yusuf dan membuangnya ke ….

      A.    padang pasir

      B.    hutan

      C.   sumur

      D.   sungai


15.  Perhatikan beberapa suku berikut!

      1)    Badui

      2)    Khazraj

      3)    Quraisy

      4)    Madyan

Berdasarkan suku-suku tersebut, suku asal Nabi Syu’aib as ditunjukkan nomor ….

A.    1

B.    2

C.   3

D.   4

 

Silahkan kunjungi juga :

Latihan Soal PTS Ganjil PAI

Latihan Soal PAS Ganjil PAI 

Latihan Soal PTS Genap PAI

Latihan Soal PAS Genap PAI 

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 5

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 5

 


PEMBELAJARAN 5

KETELADANAN RASULULLAH SAW DAN SAHABATNYA

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 5 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah Saw.

1. Nabi Muhammad Saw. “al-Amin “

    Kalian tentunya sudah mempelajari kisah dua puluh lima nabi. Nabi Muhammad saw. pasti disebut sebagai nabi kedua puluh lima atau nabi terakhir. Nabi Muhammad saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu. Oleh sebab itu beliau sangat mencintai anak yatim dan menganjurkan umatnya untuk merawat, mendidik dan mencintai anak yatim. 

    Di samping itu nabi Muhammad saw. terkenal sangat jujur. Sikap jujur tersebut sudah diperlihatkan sebelum beliau diangkat menjadi rasul. Pada usia remaja, beliau diminta bantuan oleh pamannya untuk membawa barang dagangan Siti Khadijah binti Khuwailid yang kaya dan dihormati di kota Mekah. 

    Pada usia tiga puluh lima tahun nabi Muhammad saw. bersama-sama dengan orang-orang Quraisy diminta untuk memperbaiki Ka’bah. Ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Pada akhirnya mereka sepakat menunjuk Muhammad saw. sebagai orang yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

    Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Beliau mengambil selembar selendang, kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu. Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut.

    Ini merupakan jalan keluar yang terbaik. Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini. Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah. Sejak saat itu beliau dikenal di antara kaumnya dengan sifat-sifat yang terpuji. Para sahabat dan pengikutnya sangat menghormati dan mencintai beliau, sehingga beliau diberi gelar “al-Amin”, artinya orang yang dapat dipercaya.

    Mari kita teladani sifat jujur nabi Muhammad saw. dalam kehidupan seharihari. Misalnya, jika orangtua kita minta bantuan untuk membeli sabun mandi di warung, ada sisa uang pembelian harus dikembalikan kepada orangtua. Karena percayalah anak yang jujur pasti disayangi teman-teman, guru dan orang tua.

2. Kasih Sayang Rasulullah saw. terhadap Anak, Keluarga, Orang tua dan Masyarakat

    Selain memiliki sifat jujur dalam berdagang dan bergaul, Rasulullah saw. pun sayang terhadap keluarga dan orang-orang disekitarnya. Pada zaman Jahiliyah, penduduk Mekah tidak menghargai anak perempuan. Namun nabi Muhammad saw. justru menggendong putrinya Fatimah yang masih balita sambil Tawaf – mengelilingi Ka’bah. 

    Begitu pula setelah Fatimah dewasa dan dikaruniai anak ; Rasulullah saw. menyayangi cucunya yang bernama Hasan dan Husein. Sebagaimana dikisahkan dalam hadis beliau yang artinya berikut ini.

    “Nabi Muhammad saw. mencium cucunya Hasan bin Ali r.a., sedangkan di dekat beliau ada Aqra’ bin Hābis. Aqra’ berkata: “Aku mempunyai sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah mencium seorang pun di antara mereka.” Mendengar hal itu, Rasulullah saw. memandang Aqra’ lalu bersabda: "Barangsiapa tidak mau berbelas kasih, maka ia tidak akan mendapatkan belas kasih.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Selain ayat di atas hadi£ Rasulullah saw., mengajarkan pula untuk hormat kepada Orangtua yang artinya berikut ini. 

    “Aku (Ibnu Mas’ud) pernah bertanya kepada nabi saw..:”Amal apakah yang paling disukai oleh Allah Swt.?” Nabi saw. bersabda: “ Mengerjakan salat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa?” Nabi saw. menjawab: “Berbaktilah kepada kedua orangtua.” Aku kembali bertanya: “Lalu apa lagi?” Nabi saw. menjawab: “Jihad fisabilillah.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Rasulullah saw. tidak pernah menyakiti hati orang lain. Hal itu dapat dibuktikan dalam hadiś beliau yang artinya: “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt. dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

3. Kepedulian Rasulullah saw. terhadap  Lingkungan

    Kepedulian Rasulullah saw. bukan hanya pada ibadah seperti salat, tetapi beliau pun peduli terhadap lingkungan hidup. Hal itu tercermin pada perilaku beliau antara lain, yaitu:

a. Nabi Muhammad saw. sangat hemat dalam mempergunakan air; itu dibuktikan pada anjuran beliau agar tidak berlebihan dalam pemakaian air dalam berwudu’;

b. Nabi Muhammad saw. mengajarkan agar tidak melakukan kerusakan di muka bumi ini.

4. Nabi Muhammad saw. sebagi Pembawa Rahmat bagi Alam Semesta

    Tujuan dakwah nabi Muhammad saw. adalah untuk mengubah keadaan masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat yang sejahtera berdasarkan agama Tauhid. Misi kedamaian dan kesejahteraan hidup tersebut bukan hanya bagi bangsa Arab ketika itu, tetapi bagi seluruh alam sampai sekarang dan akhir zaman. Nabi Muhammad saw. selain mengajak kaumnya untuk mengutamakan kemurnian aqidah dan selalu menyembah Allah Yang Maha Esa. Beliau juga  menanamkan akhlak terpuji yang membawa kebaikan manusia hidup di dunia hingga akhirat. Salah satu sifat terpuji yang dapat kita cermati, ketika beliau dan pengikutnya hijrah ke kota Madinah adalah beliau mampu menanamkan sikap persaudaraan antara kaum pendatang (Muhajirin) dengan kaum Ansor; sehingga mereka saling menolong untuk menciptakan daerah yang tertib dan aman. Disamping itu masyarakat berperilaku sopan santun sesuai ajaran Rasulullah saw.

    Sebagai umat nabi Muhammad saw., kita harus menjunjung tinggi ajaran beliau, misalnya kita menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Kita berperilaku sopan dan bertutur kata santun terhadap orangtua, guru dan masyarakat sekitar. Juga kita menjaga lingkungan kita agar selalu bersih karena “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” 

    Oleh sebab itu, kita tidak membuang sampah di kali atau selokan, karena selokan yang penuh sampah akan dangkal, maka saluran air tidak lancar; sehingga di musim hujan daerah tersebut menjadi banjir. Kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk kebaikan diri dan orang lain, maka kita harus selalu berperilaku sesuai ajaran Rasulullah saw.

B. Keteladanan Sahabat Rasulallah Saw

1. Kepemimpinan Abu Bakar

    Abu Bakar adalah khalifah pertama setelah nabi Muhammad saw. wafat. Beliau dilahirkan pada tahun 571 M. Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Abi Khuafah at-Taimi. Gelar Abu Bakar diberikan oleh nabi Muhammad saw. karena ia adalah paling cepat masuk Islam. 

    Sedangkan gelar as-Siddiq diberikan karena ia selalu membenarkan nabi Muhammad saw. dalam berbagai peristiwa, terutama membenarkan peristiwa Isra dan Mi’raj. 

    Abu Bakar memimpin dari tahun 632 M s/d 634 M. Abu Bakar senantiasa meneladani perilaku nabi Muhammad saw. Dalam menentukan keputusan, beliau selalu mengajak para sahabat untuk bermusyawarah. Beliau sangat memperhatikan rakyatnya. Beliau selalu membantu rakyat yang kekurangan. Pernah suatu ketika datang kepadanya seorang wanita kampung bernama Unaisar berkata: “Hai Abu Bakar, apakah engkau masih dapat menolong kami memerah susu kambing seperti sebelum menjadi khalifah?” Jawab Abu Bakar: “Insya Allah aku akan tetap bersedia menolong kamu.” Meskipun Abu Bakar sudah menjadi pemimpin Negara, beliau tidak sombong dan masih mau memerah susu untuk rakyatnya di kampung.

    Untuk kesejahteraan rakyatnya, beliau mendirikan Baitul Mal, yaitu suatu lembaga yang mengurusi kas dan keuangan negara. 

2. Kepemimpinan Umar bin Khattab 

    Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar. Umar bin Khattab mempunyai nama lengkap Umar bin Abdul Uzza. Umar bin Khattab menjadi khalifah sejak tahun 634 M s/d 644 M.

     Beliau seorang pemberani, jujur, adil, tegas, bijaksana dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Beliau juga seorang pemimpin yang hidup sederhana dan suka bermusyawarah. Misalnya suatu ketika khalifah Umar bin Khattab menyuruh anaknya untuk mematikan lampu di dalam ruangan (kantor khalifah), karena lampu itu dibiayai oleh negara, sedangkan kedatangan anaknya untuk keperluan pribadi keluarganya. Kalifah Umar bin Khattab tak mau menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan keluarganya, walaupun hanya sebatas cahaya lampu.

    Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bertanggung jawab. Sebagai contoh sikap tanggung jawab yang diperlihatkan Umat bin Khattab, yaitu: pernah suatu saat beliau berkata ketika ia melihat kondisi jalan yang rusak "Aku akan segera perbaiki jalan itu. Sebab aku takut diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt. nanti, hanya karena ada seekor unta yang terjungkal". Masih banyak lagi perilaku teladan yang patut kita contoh dari peribadi khalifah Umar bin Khattab. 

    Jasa khalifah Umar bin Khattab yang sampai saat ini kita rasakan adalah penetapan kalender Hijriyah atau penetapan tanggal 1 Muharam sebagai Tahun Baru Hijriyah. kepada kaum duafa.

3. Kepemimpinan Usman bin Affan 

    Kahlifah Usman bin Affan memerintah selama dua belas tahun atau dari tahun 644 s/d 656 M. Beliau dikenal sebagai orang kaya dan dermawan. Bukti kedermawanan Usman bin Affan, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, beliau pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering. 

    Di masa pemerintahannya, Usman bin Affan melakukan kodifikasi (menyusun atau membukukan) kitab al–Quran, karena beliau khawatir akan terjadi perbedaan al–Quran. Kemudian beliau membentuk panitia penyusunan al–Quran yang diketuai oleh Zaid bin Sabit dengan anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris. Panitia tersebut bertugas menyalin ulang ayat-ayat al–Quran dalam sebuah buku yang disebut Mushaf dan diperbanyak 4 (empat) buah (exemplar). Satu buah disimpan di Madinah yang disebut Mushaf al-Imam atau Mushaf Usmani, empat buah lainnya dikirim ke Mekah, Suriah, Basrah dan Kufah. Di samping itu beliau juga merenovasi Masjid Nabawi di kota Madinah, dengan cara memperluas dan memperindah bentuknya.

4. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib 

    Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang khulaf±urr±syid³n yang terakhir. Ali merupakan anak dari paman Rasulullah saw., yaitu: Abu Thalib yang selalu membela dakwah nabi Muhammad saw.. Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang pemberani. Hal itu sudah dibuktikan Ali bin Abi Thalib ketika harus menggantikan tidur Rasulullah saw.. Padahal di luar rumah pemuda-pemuda Quraisy ingin menyakiti Rasulullah saw. yang akan pergi hijrah. 

    Masa pemerintahan Ali kurang lebih selama lima tahun (656-661 M). Selain pemberani Ali bin Abi Talib juga seorang pemimpin yang peduli terhadap pendidikan. Sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak-anak.

    Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin Abi Thalib mengharuskan pegawainya jujur, cakap, dan bertanggung jawab. Beliau juga memajukan bidang Ilmu Bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama di kota Kufah sebagai pusat Ilmu Tafsir, Ilmu Hadi¡, Ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI