Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 1

 


PEMBELAJARAN 1

MARI BELAJAR AL-QUR'AN SURAT AT-TIN

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 1 ini memeberikan manfaat bagi yang membacanya.. aamiin 

A. Membaca Surat at-Tin

Tata cara membaca al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah dan basmalah. Kemudian cermati dengan baik al-Qur’an Surah at-Tin berikut ini. Bagi yang sudah lancar membaca, langsung saja membaca dengan tartil. Tartil artinya membaca sesuai dengan kata, tanda dan barisnya. Dibaca dengan tenang, tidak tergesa-gesa.

Bagi yang belum pandai membaca, perhatikan dengan baik cara guru atau teman yang sudah lancar membaca atau melafalkan Surah at-Tin. Ikuti langkah-langkah cara belajar membaca al-Qur’an yang mudah berikut ini:

1. Perhatikan tanda baca fathah, kasrah, dammah, sukun dan tasydid pada huruf al-Qur’an.

2. Bacalah dari sebelah kanan, dengan suara yang jelas, bukan hanya dalam hati.

3. Huruf yang tidak ber-harakat atau bertanda baris tidak dibaca.

4. Contoh bunyi “wattini” wa langsung dihubungkan ke huruf ta ber-tasydid dibaca watti, ada dua huruf yang dilewati yaitu huruf alif dan lam

5. Perhatikan perubahan syakal dan huruf-hurufnya.

6. Cermati bapak atau ibu gurumu ketika membaca dan melafalkan ayat al-Qur’an

7. Bacalah berulang-ulang sampai lancar!

8. Bacalah surah at-Tin berikut ini dengan tartil


B. Menghafal Surat at-Tin

Cara mudah menghafal, mulailah dari ayat pertama. Bacalah berulang-ulang sampai hafal. Lanjutkan ayat kedua dengan cara yang sama sampai hafal. Kemudian ayat ketiga dengan cara yang sama sampai hafal. Untuk memantapkan hafalan tiga ayat tersebut, ulangilah seraya meminta kepada ayah atau ibu untuk menyimak hafalanmu ayat satu, dua, dan tiga sekaligus sampai mahir.

Setelah tiga ayat di atas hafal dan lancar, maka hafalan dilanjutkan ke ayat keempat sampai lancar. Setelah itu dilanjutkan ayat kelima, dibaca secara berulang-ulang sampai hafal dan lancar. Untuk memantapkan hafalan ayat pertama sampai dengan ayat kelima, ulangilah hafalan tersebut mulai dari ayat pertama sampai dengan ayat kelima dengan meminta bantuan kepada ayah/ibu, atau teman untuk menyimaknya.

Setelah kelima ayat sebelumnya hafal dengan mahir dan lancar, maka hafalan boleh dilanjutkan ke ayat keenam saja karena ayatnya panjang. Caranya seperti menghafal ayat pertama, yaitu diulang-ulang sampai hafalan mahir dan lancar.

Untuk memantapkan hafalan ke enam ayat sebelumnya, maka bersabarlah mengulangi kembali hafalan ayat pertama sampai dengan ayat keenam. Setelah itu baru boleh melanjutkan hafalan ayat ketujuh dan kedelapan.

Terakhir, semua hafalan dari ayat pertama sampai dengan ayat kedelapan surah at-Tin harus bagus dan mantap baik hafalan maupun panjang pendek bacaan, dan pelafalan setiap huruf. Dengan demikian, sudah siap untuk diuji di depan bapak atau ibu guru maupun teman-teman.

C. Menulis Surat at-Tin

Aku harus dapat menulis huruf al-Qur’an dengan baik. Karena menulis huruf al-Qur’an akan memperoleh ilmu dan keterampilan serta pahala dari Allah Swt. Menulis huruf al-Qur’an tidaklah sulit, asalkan rajin dan teliti, serta penuh kesabaran. Dalam menulis huruf-huruf al-Qur’an sebaiknya memperhatikan letak huruf-hurufnya. Ada huruf yang ditulis letaknya di atas garis buku, ada pula huruf yang ditulis memotong garis buku.

D. Makna Kandungan Surat at-Tin

Mengapa Dinamakan Surah at-Tin? Surah ini dinamakan at-Tin diambil dari kata at-Tin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah Tin. Surah at-Tin adalah surah ke-95 dalam al-Qur’an yang berjumlah 8 ayat, termasuk golongan surah yang turun di Mekah atau disebut juga surah Makkiyyah.

Kandungan Surah at-Tin

Ayat Pertama Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.

Ayat Kedua Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285meter ini juga dikenali dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’raj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan £alat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.

Ayat Ketiga Kota yang aman adalah kota Mekah. Kota ini disebut dengan kota yang aman karena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qura’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak Zaman Nabi Ibrahim a.s.

Ayat Keempat Allah menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya itu supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Ayat Kelima Allah mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun menjadi hina karena pengetahuan, sikap dan perilakunya telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah melalui Rasul-Nya.

Ayat Keenam Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal salih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.

Ayat Ketujuh Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Ayat Kedelapan Allah Swt. adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah adalah sebaik-baik pembuat keputusan. Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan-Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

0 comments

Post a Comment