PEMBELAJARAN 4
BULAN RAMADHAN YANG INDAH
Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).
Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 4 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin
A. Berpuasa di Bulan Ramadhan Disayang Allah Swt.
Di
dalam Q.S. al-Baqarah/2: 183, Allah Swt. telah menjanjikan bagi orang yang
berpuasa dengan baik akan mendapatkan predikat “takwa”. Apa yang di maksud
dengan takwa? Takwa ialah melakukan semua perintah Allah Swt. dan menghindari
semua larangan-Nya. Orang yang sungguh-sungguh bertakwa hidupnya tenteram dan
bahagia, kemudian di akhirat kelak akan memperoleh taman surga yang sangat indah
dan bahagia selama-lamanya.
Berpuasa
yang baik, harus memahami dan mengikuti ketentuan-ketentuannya. Puasa dalam
bahasa Arab disebut Saum atau Siyam, artinya menahan diri dari segala sesuatu,
seperti menahan makan, minum, nafsu, dan menahan berbicara yang tidak
bermanfaat. Sedangkan puasa menurut ajaran agama Islam artinya menahan diri
dari hal-hal yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari,
dengan niat dan beberapa syarat. Apabila ketentuan-ketentuan tersebut dapat
dipenuhi, puasa seseorang dapat memberi manfaat dan pasti memperoleh predikat
takwa.
Pelajari
dengan sunguh-sungguh ketentuan-ketentuan puasa berikut ini!
1.
Syarat wajib puasa artinya apabila syarat-syarat ini
terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut wajib berpuasa, yaitu:
a
Berakal sehat. Orang gila/hilang akal tidak wajib berpuasa.
b
Ballig atau dewasa. Anak-anak yang belum baligh tidak wajib berpuasa.
c
Kuat berpuasa. Orang yang lemah fisik tidak wajib berpuasa. Misalnya lemah
karena tua boleh tidak puasa tetapi menggantinya dengan fidyah. Demikian juga
orang yang sedang sakit boleh tidak puasa tetapi wajib mengganti puasa dihari
lain setelah sembuh.
Apakah
fidyah itu? Fidyah adalah denda sebagai ganti bagi orang yang tidak mampu
melakukan puasa. Caranya adalah memberi makan setiap hari (sejumlah hari di
mana orang yang bersangkutan tidak berpuasa) kepada orang yang fakir atau
miskin. Banyaknya satu mud. Satu mud adalah ukuran berat 626 gram. Fidyah bisa
berupa beras atau makanan pokok yang mengenyangkan.
2. Syarat
sah puasa, artinya apabila syarat ini terdapat pada seseorang maka
puasanya sah, yaitu sebagai berikut.
a. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak sah berpuasa.
b. Berakal, orang yang tidak berakal (gila) atau orang yang dalam keadaan mabuk
tidak sah berpuasa.
c. Mumayyiz/Tamyiz, yaitu cerdas dan dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
d. Suci dari haid bagi wanita. Orang yang haid tidak sah berpuasa. Adapun nifas
adalah kondisi setelah seorang ibu melahirkan. Mereka juga tidak sah berpuasa.
e. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa (bulan Rama«ān). Kita dilarang berpuasa
pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan hari Tasyriq, yaitu tanggal
11, 12, dan 13 bulan Haji.
3.
Rukun puasa ada dua. Pertama, berniat, yaitu menyengaja
puasa Rama«ān. Waktunya setelah matahari terbenam sampai sebelum terbit fajar
shadiq. Kedua, menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa mulai dari
terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari.
4.
Perkara yang membatalkan puasa.
a. Makan atau minum dengan sengaja.
b. Muntah dengan sengaja
c.
Datang bulan/haid atau melahirkan
d.
Hilang akal/gila walaupun sebentar
e.
Murtad (keluar dari agama Islam).
5. Hal-hal
yang merusak pahala puasa. Apabila seseorang sedang berpuasa, lalu
melakukan perbuatan tercela maka rusak atau berkurang pahala ibadah puasanya.
Contoh perbuatan tercela: adalah berdusta, menghina, menghasut, memfitnah,
berkata kotor, berkelahi atau bertengkar, dan sebagainya. Apabila seseorang
sedang berpuasa tetapi melakukan perkelahian, maka puasanya tetap sah namun
tidak mendapatkan pahala.
B. Memperbanyak Kebaikan di Bulan Ramadhan
Mari
memperbanyak kebaikan di bulan Ramadhan. Karena Rasulullah saw. suka berbuat
kebaikan. Berikut ini adalah contoh-contoh perbuatan baik yang selalu dilakukan
beliau.
1. Salat
Tarawih berjamaah di malam hari setelah Salat Isya. Setiap malam
pada bulan Ramadhan orang-orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan,
berbondong-bondong pergi ke masjid, musalla. Mereka melaksanakan Salat tarawih
dan witir. Salat
2.
Tadarus al-Qur’an. Tadarus al-Qur’an artinya membaca al-Qur’an
secara tartil dengan tajwid dan makhraj yang benar atau dengan bacaan yang
fasih. Selain membaca, ada lagi yang mempelajari isi kandungan al-Qur’an. Tadarus
dapat dilaksanakan sendiri-sendiri atau dengan cara bergantian, yaitu salah
seorang peserta membaca al-Qur’an sedangkan yang lainnya menyimak atau
memperhatikan bacaan tersebut. Ketika dijumpai kesalahan membaca, maka peserta
yang lainnya segera membenarkannya sesuai dengan bacaan semestinya. Tidak
dibenarkan jika salah seorang membaca al-Qur’an sedangkan yang lainnya asik
bercerita di dekat orang yang membaca al-Qur’an tersebut.
3.
Memperbanyak sedekah. Bersedekah maksudnya memberikan sesuatu yang
bermanfaat kepada orang lain dengan niat ikhlas karena mengharap ridha Allah
Swt.
C. Manfaat Puasa Ramadhan
Manfaat
orang yang berpuasa terutama puasa Ramadhan sangat banyak, di antaranya hal-hal
berikut.
1.
Ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. Ibadah puasa dan ibadah lainnya merupakan
ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.
2.
Melatih kejujuran. Di saat berpuasa, kita menahan lapar dan dahaga, mampu untuk
tidak makan dan minum meskipun tidak ada yang melihat. Kita yakin bahwa Allah
Swt. Maha Melihat
3.
Menanamkan rasa kasih sayang. Dengan berpuasa, kita dapat merasakan penderitaan
orang lain. Banyak di antara mereka kelaparan dan kehausan. Sesama manusia,
kita harus mengasihi dan menyayangi dengan memberikan bantuan agar mereka juga
merasakan kebahagiaan.
4.
Sehat jasmani dan rohani. Orang yang berpuasa akan merasakan sehat jasmani dan
rohaninya. Rasulullah pernah mengatakan: “Puasalah kamu, supaya sehat”.
5.
Melatih kesabaran (pengendalian diri). Ibadah puasa dapat juga membentuk sikap
sabar. Sedangkan sabar adalah sikap utama untuk sukses. Contohnya, orang yang
ingin sukses dan berprestasi di sekolah harus sabar dalam belajar. Ingin sukses
bermain bola harus juga sabar berlatih. Ingin sukses masuk surga sekalipun
harus sabar mentaati perintah Allah Swt. Jadi bagi yang ingin sukses di dunia
dan akhirat harus menggunakan sikap sabar
Artikel Terkait :
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI
0 comments
Post a Comment