Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Semeter 2

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Semeter 2

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hay...! Anak-anak Sholih Sholihah

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kita semua tetap dalam perlindungan Allah SWT.

Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI. Saya akan membagi Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 3 SD/MI Semester 2 secara lengkap.


PELAJARAN 7 HATI TENTRAM DENGAN BERPRILAKU BAIK

A. Ikhlas 

B. Mohon Pertolongan 


PELAJARAN 8 AYO BELAJAR SURAT AL-KAUSAR

A. Membaca Kalimat dalam Surat al-Kausar

B. Menghafal Surat al-Kausar

C. Menulis Kalimat dalam Surat al-Kausar

D. Pesan Surat al-Kausar


PELAJARAN 9 MEYAKINI ALLAH MAHA MENGETAHUI DAN MAHA MENDENGAR

A. Allah Maha Mengetahui  

B. Allah Maha Mendengar 


PELAJARAN 10 BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT

A. Nikmatnya Bersyukur 

B. Sikap Bersyukur  


PELAJARAN 11 ZIKIR DAN DOA SETELAH SALAT

A. Arti Zikir dan Doa Setelah Salat  

B. Bacaan Zikir dan Doa etelah Salat


PELAJARAN 12 KISAH KETELADANAN NABI IBRAHIM A.S DAN NABI ISMAIL A.S

A. Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s

B. Kisah Keteladanan Nabi Ismail a.s


Silahkan Pelajari Disini : Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Semeter 1


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Ø  

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Semeter 1

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Semeter 1

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hay...! Anak-anak Sholih Sholihah

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kita semua tetap dalam perlindungan Allah SWT.

Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI. Saya akan membagi Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 3 SD/MI Semester 1 secara lengkap.


PELAJARAN 1 NABI MUHAMMAD SAW PANUTANKU

A. Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad saw. 

B. Sikap Mandiri Nabi Muhammad saw.


PELAJARAN 2 SENANGNYA BELAJAR SURAT AN-NASR

A. Membaca Kalimat dalam Surat An-Nasr

B. Menghafal Surat An-Nasr

C. Menulis Kalimat dalam Surat An-Nasr

D. Pesan Surat An-Nasr


PELAJARAN 3 MEYAKINI ALLAH MAHA ESA DAN MAHA PEMBERI

A. Allah Maha Esa

B. Allah Maha Pemberi


PELAJARAN 4 HIDUP TENANG DENGAN BERPRILAKU TERPUJI

A. Tanggung Jawab 

B. Tawaduk

C. Peduli


PELAJARAN 5 SALAT KEWAJIBANKU 

A. Inti Ibadah Salat 

B. Hikmah Salat 

C. Praktik Salat


PELAJARAN 6 KISAH KETELADANAN NABI YUSUF A.S DAN NABI SYU'AIB A.S 

A. Kisah Keteladanan Nabi Yusuf a.s 

B. Kisah Keteladanan Nabi Syu’aib a.s


Silahkan Pelajari Disini : Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Semeter 2


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 12

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 12

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 12

PEMBELAJARAN 12

KISAH KETELADANAN NABI IBRAHIM A.S DAN NABI ISMAIL A.S

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 12 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.     Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s

    Nabi Ibrahim lahir di Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar bin Nahur. Kala itu Babilonia dipimpin oleh seorang raja yang sangat zalim, yaitu Namrud bin Kan’an bin Kush. Babilonia adalah negeri yang kaya. Rakyatnya hidup makmur, namun mereka tidak mengenal Allah Swt. Penduduk Babilonia justru menyembah patung. Lucunya patung-patung itu dibuat oleh mereka sendiri. 1. Anak Nabi Ibrahim a.s. 

        Nabi Ibrahim memiliki anak bernama Ismail dan Ishaq. Antara Ismail dan Ishaq berbeda ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim. Ibunda Ismail bernama Hajar dan Ibunda Ishaq bernama Sarah. Menurut riwayat, keturunan Nabi Ishaq menurunkan Nabi Musa a.s. dan dari keturunan Nabi Ismail a.s. menurunkan Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai Bapak para Nabi. 

2. Kehidupan Nabi Ibrahim a.s. 

    Nabi Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan yang penuh kemusyrikan dan kekufuran. Beliau dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak seiman dengannya. Ayah Ibrahim ahli dalam memahat patung. Patung-patung ini dijual kepada penduduk Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian dijadikan sesembahan. 

    Ayah Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk menjual patungpatung itu, tetapi berkat bimbingan Allah Swt. Ibrahim dengan halus menolak perintah ayahnya. Menurut Ibrahim, kebiasaan penduduk Babilonia, termasuk ayahnya sendiri keliru. 

   Satu-satunya cara menyadarkan penduduk Babilonia kembali ke jalan yang benar adalah menyadarkan atas kelemahan patung sebagai sesembahan. Hanya Allah Swt. Yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang berhak disembah. Dialah pencipta alam semesta beserta isinya, patung-patung itu tidak dapat membela dirinya sendiri, apalagi membela kawannya. 

3. Nabi Ibrahim a.s Mencari Tuhan yang Sebenarnya 

    Masyarakat Babilonia sudah lama sebagai penyembah bintang-bintang dan patung-patung. Ibrahim terus berusaha mencari kebenaran agama yang dianut oleh keluarganya. Ketika malam telah gelap, Ibrahim menyaksikan sebuah bintang. Dia sempat berpikir bahwa bintang itu Tuhannya, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". 

    Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, "Inilah Tuhanku". Setelah bulan itu terbenam, dia berkata, "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat". Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan". 

    "Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan". Inilah yang dianugerahkan Allah Swt. kepada Nabi Ibrahim a.s. dalam menolak agama yang dipercayai kaumnya serta menerima Tuhan yang sebenarnya. 

4. Menyaksikan Kekuasaan Allah Swt. 

    Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 260 dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Allah Swt. memohon supaya diperkenankan melihat kekuasaan-Nya. “Ya Allah, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan makhluk yang sudah mati”, demikian suatu hari Nabi Ibrahim a.s. berdoa. Keinginan itu dikabulkan. Kemudian, Allah Swt. menyuruh Nabi Ibrahim a.s. menangkap empat ekor burung. Setiap burung diberi tanda. Selanjutnya burung itu dicincang. 

    Bagian-bagiannya dicampur satu sama lain. Potongan tubuh keempat burung itu dibawa. Lalu, diletakkan di puncak empat buah bukit. Keempat bukit itu letaknya berjauhan satu sama lain. Kemudian Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Ibrahim a.s. memanggil burung-burung itu. Dengan izin Allah Swt. burung-burung itu hidup kembali. Semuanya utuh seperti sediakala. 

    Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Tak ada yang sanggup menghalangi kehendak-Nya. Hanya dengan kata kun (jadilah), maka yang dikehendaki-Nya pasti terbukti. Allah Mahakuasa, menghidupkan yang mati sangatlah mudah bagi-Nya. Nabi Ibrahim a.s. telah melihatnya sendiri. Hatinya semakin mantap, keyakinannya semakin kuat, keimanannya semakin hebat. 

5. Berdakwah Kepada Ayahnya 

    Azar tidak hanya pembuat patung, tetapi ia juga menyembah patung. Sebelum berdakwah kepada penduduk Babilonia, Nabi Ibrahim a.s. harus menyadarkan dulu ayahnya. Berdakwah kepada ayahnya tidaklah mudah, karena ayahnya tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Usaha Nabi Ibrahim a.s. sudah maksimal, namun Allah Swt. yang menentukan. Sebagai anak, Nabi Ibrahim a.s. sangat ingin menyelamatkan ayahnya. Sikap ayahnya yang menolak ajaran Allah Swt. tidak membuat Nabi Ibrahim a.s. larut dalam kesedihan. Sikapnya tetap teguh untuk menyebarkan pesan-pesan Allah Swt. 

6. Raja Namrud yang Zalim 

    Raja Namrud memerintah dengan kejam. Semua orang harus taat, tidak boleh melawannya. Bila ada yang berani melawan, nyawa taruhannya. Rakyat hidup bagaikan budak. Keadaan itu tidak membuat Namrud puas. Ia merasa dirinya layak disembah. Ia ingin dipertuhankan. Ia berpikir, rakyat pasti mau menyembahnya. Patung-patung yang tak bernyawa saja disembah, apalagi raja yang sangat berkuasa. 

7. Menunjukkan Kelemahan Patung 

    Nabi Ibrahim a.s. berdakwah tak kenal lelah, tetapi penduduk Babilonia menolak keras. Mereka tetap pada keyakinannya menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Namun Nabi Ibrahim a.s. tidak kehilangan akal. Ada rencana lain, barangkali penduduk Babilonia memerlukan bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu tradisi, yaitu setiap tahun mereka pergi meninggalkan negerinya. Sewaktu raja Namrud dan kaumnya meninggalkan negeri, kampung mereka ditinggalkan kosong. Kesempatan itu dipergunakan Nabi Ibrahim a.s. untuk menghancurkan patung-patung Raja Namrud dan kaumnya. Dengan kapak yang telah dipersiapkan, mulailah Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan patung-patung itu satu persatu. Hanya satu patung yang paling besar tidak dihancurkan. Lalu kapak yang dipergunakan menghancurkan patung-patung itu dikalungkan di leher patung yang paling besar tadi. 

8. Akibat Perbuatan Ibrahim 

    Ketika Raja Namrud dan kaumnya datang ke pusat pemujaan, betapa terkejutnya mereka semua, karena patung-patung sembahan mereka hancur. Maka tak pelak lagi, Ibrahimlah yang dituduh. Nabi Ibrahim a.s. akhirnya dipanggil dan diadili. Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim a.s., “Apakah kamu yang menghancurkan patungpatung sesembahan kami?” 

    “Aku pikir barangkali berhala besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak yang ada di lehernya yang membuktikan perbuatannya?” kata Ibrahim. “Mana mungkin berhala bisa berbuat seperti itu!” kata Namrud. “Kalau begitu mengapa engkau sembah patung yang tidak bisa berbuat apa-apa?”, kata Ibrahim. Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim a.s. itu, orang-orang yang menyaksikan banyak yang sadar. Selama ini mereka telah menyembah patung-patung yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara. Melihat keadaan demikian raja Namrud semakin murka. 

    Raja Namrud akhirnya memutuskan bahwa Nabi Ibrahim a.s. harus dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup. Setelah kayu bakar dikumpulkan, Nabi Ibrahim a.s. diikat dan dilempar dengan alat pelontar yang membara. Api menjalar mendekati Nabi Ibrahim a.s. akan tetapi, ia tetap tenang. Hatinya bertawakal, ia yakin Allah Swt. tak akan membiarkannya. Allah Swt. pasti menolong orang yang berjuang di jalan-Nya. 

     Ketika api menyala semakin besar, Raja Namrud dan pengikutnya tertawa riang. Mereka menyangka bahwa Ibrahim telah hancur menjadi abu. Akan tetapi, betapa terkejutnya mereka, melihat keajaiban yang tidak disangkasangka. Setelah api padam Nabi Ibrahim a.s. tiba-tiba berjalan keluar dari puing-puing pembakaran api dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Allah Swt. menunjukkan kekuasaan dan kasih sayangnya kepada Nabi Ibrahim a.s. dan kaumnya.

B. Kisah Keteladanan Nabi Ismail a.s

1. Keluarga Nabi Ismail a.s. 

    Setelah berdakwah di Babilonia dan beberapa lama tinggal di Mesir, Nabi Ibrahim a.s. bermaksud pindah ke Palestina bersama istrinya. Karena lama tidak memiliki anak, kemudian beliau berdoa kepada Allah Swt. agar dikarunia anak yang saleh. Berkat doa itu, maka Ibrahim dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ismail. Ibu Nabi ismail a.s. bernama Hajar. 

2. Hijrah ke Mekkah 

    Dengan penuh bertawakkal kepada Allah Swt., Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan rumah membawa Hajar dan Ismail tanpa tempat tujuan yang tertentu. Ia hanya berserah diri kepada Allah Swt. yang akan memberi arah kepada binatang tunggangannya. Setelah berminggu-minggu berada dalam perjalanan jauh, tibalah pada akhirnya Nabi Ibrahim a.s bersama istri dan anaknya Ismail di Mekkah. Di Kota itu, Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail a.s. dan menjadi kiblat manusia dari seluruh dunia. Di tempat itu Masjidil Haram sekarang berada. 

3. Ditinggal di Tempat yang Gersang 

    Lelah masih belum hilang. Perintah Allah Swt. sudah datang kepada Nabi Ibrahim a.s. Di Mekkah, Hajar dan Ismail harus ditinggalkan, padahal tempat itu sangat gersang, tak ada air dan tanaman yang subur. Nabi Ibrahim a.s. mengatakan kepada istrinya bahwa ini adalah kehendak Allah Swt. dan harus bertawakal kepada-Nya. Hajar berkata, “Ke manakah Engkau akan pergi? Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan hal ini?”. Nabi Ibrahim a.s. menjawab, “Benar, Allah-lah yang menyuruh kita ke sini. Percayalah Allah Maha Penyayang, tidak mungkin menelantarkan kalian”. 

4. Munculnya Air Zam-zam 

    Hajar mematuhi perintah Ibrahim dengan sabar. Ia makan dari bekalnya dan minum dari air yang ditinggalkan Nabi Ibrahim a.s. sampai habis. Beberapa hari kemudian persediaan bekal sudah habis. Tak ada lagi makanan dan minuman. Hajar kebingungan, kemana ia harus mencari makanan. Kebingungan bertambah manakala terdengar tangisan Ismail kehausan. "Hajar melirik ke kanan dan ke kiri, pandangannya ke sana kemari mencari air. Begitu gigihnya Hajar, ia berlari menuju bukit Safa barangkali bisa mendapatkan air, ternyata tidak ada air sedikit pun. Kemudian ia pun berlari-lari kepayahan sampai tiba di suatu tempat lain yang bernama Marwah, di sana pun tidak ada air. Kejadian itu sampai berulang-ulang, bolakbalik sebanyak tujuh kali ia berlari antara bukit Safa dan Marwah.             Diriwayatkan bahwa Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa. Namun pertolongan Allah Swt. datang kepadanya. Atas kekuasaan Allah Swt. melalui Malaikat Jibril keluarlah mata air Zam-zam. Air itu dapat memenuhi keperluannya sehari-hari. 

5. Pengorbanan Nabi Ismail a.s. 

    Nabi Ismail a.s adalah anak yang patuh dan taat pada perintah Allah Swt. serta hormat kepada orangtuanya. Ketaatan dan kepatuhan Nabi Ismail a.s. diuji oleh Allah Swt. Ketika Nabi Ismail a.s. menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim a.s dan Hajar diuji oleh Allah Swt. Peristiwa ini dijelaskan dalam al-Qur’an surat as-Saffat ayat 102-111, yaitu: 

    "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: 

    "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (ayat 102) 

    "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya )". (ayat 103) 

    "Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik". ( ayat 104-105) "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata". (ayat 106) 

    "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar". (ayat 107) (Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah Swt. melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan kurban, Allah Swt. menggantinya dengan seekor kambing. Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya kurban yang dilakukan pada hari Raya Haji). 

    "Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim". (ayat 108-109) 

    "Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik". (ayat 110) "Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman". (ayat 111) 

    Dan inilah asal permulaan sunah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam pada setiap hari raya Idul Adha tanggal 10 Zulhijjah. 

6. Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Membangun Ka’bah 

    Pada satu ketika, Nabi Ibrahim a.s. menerima wahyu dari  Allah Swt. agar membangun Ka’bah. Hal itu disampaikan kepada anaknya. Nabi Ismail a.s. berkata, “Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu kepadamu dan aku akan membantumu dalam pekerjaan mulia itu”. 

    Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah Ayat 127: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". 

    Mulailah keduanya membangun Ka’bah hingga selesai dan tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri ketika itu dikenal dengan Maqam Ibrahim. Kemudian Allah Swt. memberi wasiat kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. untuk membersihkan Ka’bah dari kotoran, perbuatan syirik dan penyembahan berhala untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

PEMBELAJARAN 11

ZIKIR DAN DOA SETELAH SALAT

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A    A. ARTI ZIKIR DAN DOA

1     1. Arti Zikir

            Zikir artinya mengingat Allah Swt. Zikir dilakukan dengan cara mengucapkan bacaan atau lafal-lafal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Berzikir kepada Allah Swt. dapat dilakukan sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring. Dengan berzikir kepada Allah Swt. hati kita akan menjadi tenteram. 

       Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an:

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir sebanyakbanyaknya". (Q.S. al-Ahzab/33:41)

       Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an:

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. ar-Ra’d/13:28)

     2. Arti Doa

          Doa artinya memohon sesuatu. Doa diartikan pula memohon perlindungan kepada Allah Swt. dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya. Bagi orang yang beriman, yang ingin mendapatkan keberhasilan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, maka harus berusaha dan berdoa kepada Allah Swt.

       Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an:

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

     Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (Q.S. alA’raf/7:55)

       Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an:

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

     Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu ....". (Q.S. alMu’min/40:60)

      B. BACAAN ZIKIR DAN DOA SETELAH SALAT

       1. Bacaan Zikir setelah Salat

     Setiap selesai melaksanakan salat wajib, kita disunahkan membaca zikir. Ada zikir yang dicontohkan oleh Rasul, yaitu: 

      Membaca istigfar sebanyak 3x   

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

      Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”. 

      Dilanjutkan dengan membaca: 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

   Artinya: “Ya Allah, Engkaulah yang memiliki kesejahteraan dan dari Engkaulah kesejahteraan, Engkaulah yang kuasa memberi berkah, wahai Tuhanku yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan".

      Kemudian, membaca tasbih sebanyak 33x 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

    Artinya: “Maha Suci Allah". 

    membaca tahmid sebanyak 33x 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

    Artinya: “Segala puji bagi Allah". 

    membaca takbir sebanyak 33x 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

     Artinya: “Allah Yang Maha Besar". 

     sebagai penyempurna zikir, selanjutnya membaca: 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

   Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang mempunyai kekuasaan dan segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

     2. Bacaan Doa Setelah Salat 

        Berdoa setelah salat fardu, termasuk doa yang dikabulkan oleh Allah Swt. Berdoalah sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan. Berikut ini contoh doa yang dibaca Rasulullah saw. dan doa yang terdapat dalam al-Qur’an: 

     a. Doa untuk kedua orangtua 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

    Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku pada waktu kecil". 

     b. Doa dibimbing ke jalan yang baik 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

    Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kecukupan”. 

     c. Doa diberi ilmu bermanfaat  

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

      Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku dan beri aku pemahaman”. 

      d. Doa kebaikan dunia dan akhirat 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 11

     Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka”.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI


v

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 10

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 10

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 10

PEMBELAJARAN 10

BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 10 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A    A. NIKMATNYA BERSYUKUR

        Bersyukur adalah rasa berterimakasih kepada Allah Swt. Allah Swt. telah memberikan kasih sayang dan karunia kepada kita. Bersyukur tidak cukup hanya dengan mengucapkan alhamdulillah, tetapi dengan cara menggunakan nikmat tersebut untuk beribadah kepada Allah Swt. Kebalikan dari bersyukur adalah kufur nikmat. Kufur nikmat yaitu tidak menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang didapatkan benar-benar dari Allah Swt.

          Manfaat bersyukur kepada Allah Swt. adalah: 

      1. Allah Swt. akan menambahkan nikmat kepada kita. 

      2. Kita jauh dari sifat ingkar terhadap nikmat Allah Swt. 

      3. Allah Swt. akan selalu mengingat kita. 

      4. Kita terhindar dari azab Allah Swt. 

      5. Kita selalu berbaik sangka kepada Allah Swt. dan sesama manusia. 

       6. Kita terhindar dari sikap sombong. 

       7. Hati kita menjadi lapang, tenang dan bahagia. 

     Pengembangan Materi 

        Nikmatnya Bersyukur Apabila direnungkan secara mendalam, ternyata banyak nikmat Allah Swt. yang telah kita terima dan gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah Swt. berfirman, ‘’Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.’’ (Q.S. an-Nahl/16:18). Pelajaran 10 Bersyukur kepada Allah Swt. Hakikat “syukur” adalah menampakkan nikmat dengan menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan kehendak pemberinya. Sedangkan “kufur nikmat” adalah menyembunyikan dan melupakan nikmat. Allah Swt. berfirman “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’’ (Q.S. Ibrahim/14:7).

    B. SIKAP BERSYUKUR

          Sebaik-baik hamba Allah Swt. adalah orang yang selalu memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt. Jika memperoleh nikmat, yang dilakukannya adalah: 

       1. Mengucapkan alhamdulillah sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. 

       2. Berbuat yang lebih baik. 

       3. Meninggalkan perbuatan yang buruk. 

       4. Melakukan perbuatan yang baik kepada sesama. 

       5. Bersedekah kepada orang lain yang tidak mendapatkan nikmat. 

       6. Menggunakan nikmat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

     Pengembangan Materi 

           Sikap Bersyukur Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah Swt.. Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Allah Swt. Yang  Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Allah Swt. yang diperolehnya. Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Allah Swt.. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah Swt. melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah Swt. Ketiga, syukur dengan perbuatan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Allah Swt. pada jalan dan perbuatan yang diridai-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat, mena’ati aturan Allah Swt. dalam segala aspek kehidupan.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI




Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 9

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 9

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 9

PEMBELAJARAN 9

MEYAKINI ALLAH ITU MAHA MENGETAHUI DAN MAHA MENDENGAR

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 9 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A    A. ALLAH MAHA MENGETAHUI 

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 9Allah Swt. mengetahui segala sesuatu. Allah Swt. mengetahui yang telah diciptakan-Nya. Allah Swt. mengetahui ucapan dan perbuatan manusia. Allah Swt. mengetahui setiap gerakan yang ada di darat, laut dan udara. Allah Swt. mengetahui semua yang telah terjadi dan akan terjadi. Tidak ada seorang pun yang dapat bersembunyi, di mana pun ia berada, Allah Swt. tetap akan mengetahuinya. Jika kita mengakui bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui, maka yang harus kita lakukan adalah: 

     1. Selalu berusaha menghindarkan diri dari perbuatan yang jelek. 

     2. Selalu berperilaku terpuji. 

     3. Selalu menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang kotor. 

     4. Selalu menghindarkan diri dari niat-niat yang tidak baik di dalam hati.

      Pengembangan Materi

         Allah Swt. Maha mengetahui Bagi Allah Swt., tidak ada hal yang tersembunyi. Serapat-rapat manusia menyimpan rahasia, Allah Swt. pasti mengetahuinya. Apabila mulut seseorang berkata bohong, Allah Swt. pasti mengetahuinya. Niat hati yang tersimpan rapi, Allahpun mengenalinya. Rahasia di balik rahasiapun, diketahui-Nya. Sesuatu yang sudah mengendap lama atau yang telah terlupakan oleh manusia, serta segala yang kini telah punah, Allah Swt. tetap mengetahuinya. Allah Swt. berfirman: “Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.” (Q.S. Thaaha/20:7) Lalu, dapatkah kita bersembunyi dari pantauan-Nya? Dapatkah kita merahasiakan sesuatu di hadapan Allah Swt.? Dapatkah kita keluar dari monitoring-Nya? Sungguh, Allah Swt. bahkan telah mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi, karena Dialah yang membuat rencana, Dia pula penentunya. “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadid/57:22).

      B. ALLAH MAHA MENDENGAR

Allah Swt. selalu mendengar bisikan hamba-Nya yang memohon dan berdoa kepada-Nya. Allah Swt. selalu mendengar bisikan hati orang-orang yang bersujud dan bersyukur kepada-Nya. Allah Swt. selalu memberikan limpahan kasih sayang dan pahala kepada orang-orang yang memohon kepada-Nya. Allah Swt. selalu mendengar segala bisikan dan ucapan manusia, walaupun bisikan itu dirahasiakan. Allah Swt. pasti mendengar hamba-Nya yang berdoa dan memohon kepada-Nya. Jika kita mengakui Allah Swt. itu Maha Mendengar, maka yang harus kita lakukan: 

      1. Selalu berhati-hati berbicara. 

      2. Selalu mendengarkan hal-hal yang baik. 

      3. Selalu mendengarkan ayat-ayat Allah Swt. 

      4. Selalu menghindarkan diri dari ucapan-ucapan yang tidak baik.

       Pengembangan Materi

         Semua ucapan, pikiran, desiran daun dan segala gerak-gerik makhluk tak luput dari jangkauan Allah Swt., semua terdengar dengan jelas bagiNya. Allah Swt. mendengar semua yang terucap, terlintas dalam pikiran dan akal, serta apa yang dirasakan dalam hati makhlukNya. Gemericik air, gemerisik dedaunan kala ditiup angin, bahkan bunyi jejak langkah kaki semut Allah Swt. mendengarnya dengan jelas. As-Sami’ Yang Maha Mendengar, adalah sifat kesempurnaan. Lawan katanya tuli, sebagai sifat kurang yang tidak mungkin menjadi sifat Allah Swt.. Alam semesta sejak penciptaan awal hingga akhir dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa terputus, segala bunyi dan suara selalu mengiringi penciptaan ini. Suara ini terkadang ada yang mampu didengar oleh manusia, sebagaimana halnya suara ledakan keras, ada pula yang tidak terdengar oleh pendengaran manusia. Suara ini tidak ada yang hilang dari catatan as-Sami’ dalam buku besar yang tersimpan dalam lauhul mahfuz. Semua suara dan bunyi dari makhluk di alam semesta terdengar olehNya dengan jelas. Jika suara ini adalah pertanyaan, maka Allah Swt. menjawabnya, jika sebuah tuntutan, maka Allah Swt. akan memenuhinya, jika ini adalah sebuah salah, maka Allah Swt. akan menunjukkan jalan kebenaran. Allah Swt. Maha mendengar segala keluh, gundah, kegelisahan dan kehampaan kita. Hanya dengan isyarat dalam hati Allah Swt. mampu mendengar. Tak perlu kita melenguhkan suara kita untuk memohon kasihNya. Hanya dengan ungkapan air mata, Allah Swt. sudah memahami apa yang kita inginkan. Allah Swt. dengan sengaja menciptakan dua telinga untuk kita, agar kita lebih banyak mendengar suara-suara di sekeliling kita. Mendengar suara rintihan kaum papa yang mengharap pertolongan sesama. Mendengar nasihat-nasihat yang datang dari berbagai penjuru arah untuk memaknai kebesaran as-Sami’, mencintai sifat-sifat-Nya yang sempurna. Ini semua merupakan bukti, bahwa Allah Swt. ada di sekeliling kita dengan segala jejak yang ditinggalkanNya melalui suara-suara hidayah alam. Sehingga kita bisa menyadari, menemukan dan mencintai-Nya dimanapun kita berada. Di saat kita merasa hampa dan tiada berdaya, hanya Allah Swt. mampu mendengar apa isi hati kita. Segala yang tak terucap dari lisan, Allah Swt.tahu dengan sejelas-jelasnya. Allah Swt. tidak akan pernah bosan mendengar segala pinta dan asa kita.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI



Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8

PEMBELAJARAN 8

AYO BELAJAR SURAT AL-KAUSAR

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A    A. MEMBACA KALIMAT DALAM SURAT AL-KAUSAR

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8

B. MENULIS KALIMAT DALAM SURAT AL-KAUSAR

    Surat al-Kausar perlu dihafal dan dibaca berulang-ulang termasuk surat pendek lainnya. Pahala menghafal sama dengan pahala membaca. Peserta didik diharapkan bisa hafal surat al-Kausar lengkap dengan terjemahnya.

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8


C. MENULIS KALIMAT DALAM SURAT AL-KAUSAR

    Menulis huruf Arab, apalagi al-Qur’an bukanlah hal mudah. Namun baik sekali untuk dilatihkan. Tujuannya bukan untuk mencapai kemampuan menulis al-Qur’an itu sendiri, akan tetapi lebih kepada pengenalan senang dalam menulis ayat al-Qur’an dapat ditempuh dengan mengenali cara menulis huruf, lalu menulis ayat dengan benar, hingga akhirnya mengenali tulisan indah Arab (kaligrafi). Semua kegiatan ini bisa dinilai untuk membangun beberapa sisi psikomotorik peserta didik, misalnya kualitas latihannya, kualitas tulisannya, hingga pesan moral lain yang perlu mendukungnya.
Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 8

D. MENULIS KALIMAT DALAM SURAT AL-KAUSAR

   Surat al-Kausar adalah surat yang ke 108 dalam al-Qur’an. Surat al-Kausar terdiri atas 3 ayat. Dinamai al-Kausar diambil dari perkataan al-Kausar yang terdapat pada ayat pertama surat al-Kausar. Al-Kausar artinya nikmat yang banyak. Pokok-pokok isi surat al-Kausar adalah: 
1. Allah Swt. telah melimpahkan nikmat yang banyak. 
2. Perintah dari Allah Swt. agar kalian mendirikan salat dan berkurban. 
3. Nabi Muhammad saw. akan mempunyai pengikut yang banyak sampai hari kiamat. 
    Nabi Muhammad saw. akan mempunyai nama yang baik di dunia dan di akhirat, tidak sebagaimana yang dituduhkan pembenci-pembencinya. Allah Swt. menugaskan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang dapat “menjaga hidupnya” dan “menjaga kehidupan lingkungannya”. Termasuk ke dalam istilah “lingkungan” adalah sesama manusia dan alam. Itulah ringkasan tugas manusia sebagai khalifah. Cara menjaga kedua kehidupan tadi adalah dengan mengikuti petunjuk Allah Swt. sebagaimana telah disampaikan oleh para nabi utusan-Nya. Petunjuk Allah Swt. untuk menjaga kehidupan diri dimulai dari kewajiban makan untuk hidup secara sehat dan halal. Lalu melindungi diri dari bahaya panas dan dingin, misalnya dengan membuat rumah untuk berlindung. 







Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 7

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 7

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 7

PEMBELAJARAN 7

HATI TENTRAM DENGAN BERPRILAKU BAIK

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 7 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.     Ikhlas

    Niat yang baik menjadi awal perbuatan baik. Niat yang ikhlas akan mengantarkan perbuatan yang ikhlas pula. Allah Swt. tidak memandang kepada rupa dan harta kita, tetapi Allah Swt. melihat hati dan amal kita. Ikhlas artinya mengerjakan suatu kebaikan dengan niat hanya kepada Allah Swt. untuk memperoleh ri«a-Nya. Ikhlas menjadi syarat diterimanya amal. Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an.

Materi PAI Daring Kelas 3 SD/MI Pembelajaran 7
Pengembangan Materi

Ikhlas 

    Dalam upaya memberi pemahaman kepada peserta didik tentang ikhlas, yang paling diperlukan adalah bagaimana ikhlas dapat dipahami, diamalkan dan dikenang. Pendekatan memberikan contoh, perasaan menerima manfaat, serta jargon untuk membangun ingatan dan kesan sangat diperlukan. Contoh ikhlas dan manfaat yang dapat dirasakan adalah ketika melakukan segala kebaikan semata untuk memperoleh pahala dari Allah Swt.. Ketika melakukan perbuatan-perbuatan itu sebaiknya kita merasa sedih seolah langsung memperoleh pahala dari Allah Swt.. Karenanya, apakah perbuatan itu kemudian akan disanjung orang, akan diberi balasan berupa materi, ucapan terima kasih atau apakah justru akan dibalas dengan keburukan, tidaklah penting. Sebab tujuan melakukan perbuatan dengan ikhlas adalah hanya berharap memperoleh pahala dari Allah Swt.. Dipastikan bahwa Allah Swt. akan suka kepada kita karena kita telah berbuat baik kepada-Nya. 

       Ikhlas atau tidak kita mengerjakan sesuatu, dapat diukur antara lain ; melalui reaksi orang lain kepada kita. Jika orang lain membalas kebaikan itu lalu kita akan senang, namun jika tidak membalas maka muka kita berubah menjadi masam, hati menggerutu, bahkan terkadang muncul dari mulut kita sesuatu yang mengungkit perbuatan kita terdahulu sebagai perbuatan tidak ikhlas. Maka semua ini adalah tanda-tanda kita kurang ikhlas mengerjakan kebaikan, karena buktinya kita tidak mengharap keridaan dan pahala Allah Swt. namun yang kita harapkan adalah sanjungan dari orang lain ataupun balasan material. Allah Swt. mengingatkan sebagian hati manusia yang tidak ikhlas dalam berbuat kebaikan.

    Hal pertama yang harus dilakukan agar hati kita ikhlas adalah menetapkan niat terlebih dahulu. Sabda Nabi Muhammad saw. tentang niat berikut ini dapat menjadi jargon yang mudah diingat oleh peserta didik. Dalam Sahih Bukhari dari “Innamal A'amalu Binnyat”. Artinya: “Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya.” 

    Jika niat kita hanya ingin dipuji atau memperoleh balasan materi, maka pahala dari Allah Swt. tidak akan kita dapatkan. Namun jika kita berbuat baik atau menolong orang lain tanpa pamrih (ingin dipuji atau memperoleh balasan materi) maka Allah akan mengganti balasannya dengan pahala dan keridaannya. 

    Contoh lain tentang ikhlas, ketika kita salat di malam hari sendirian, yang kita harapkan pada waktu itu hanyalah keridaan dan pahala dari Allah Swt. Kita tidak mengharapkan apa-apa dari pujian manusia karena manusia tidak melihat kita. Allah Swt. juga Maha mengetahui kebutuhan kita apakah akan memberi kepada kita ataukah tidak sesuatu yang kita harapkan. Keikhlasan dalam beribadah seperti itu harus bisa dipraktikkan saat bergaul dan berhubungan dengan sesama manusia. Misalnya, jika di tengah jalan kita melihat seseorang sedang kesulitan, maka kita harus menolongnya dengan ikhlas. Terserah orang yang kita tolong itu berterima kasih ataupun tidak, memberi kita imbalan ataukah tidak. Apabila kita terbiasa dengan ingat kepada Allah Swt. dalam melakukan kebaikan berarti itulah tanda-tanda ikhlas telah tumbuh dalam hati kita. 

B.     Mohon Pertolongan

Memohon Pertolongan kepada Allah Swt.

    Allah Swt. adalah Tuhan yang menciptakan kita dan merancang rezeki kita. Karenanya Allah tahu segala persoalan kita. Dialah yang bisa memperbaiki kehidupan kita apabila terjadi kerusakan atau ketidakseimbangan. 

    Allah selalu menolong kita dengan berbagai cara, langsung ataupun tidak langsung. Misalnya apabila kita lapar, Allah Swt. bisa menurunkan rejeki langsung dalam bentuk makanan yang tumbuh di pepohonan dan di tanah, namun Allah Swt. juga bisa memberi kita rezeki berupa uang melalui orang lain tempat kita bekerja. Dengan uang itu kita bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Penolong kita yang sejati adalah Allah Swt. Namun kita sering keliru dan salah paham karena kita sering mengira benda dan orang lain bisa menolong kita tanpa kekuasaan Allah Swt. 

   Contohnya kita sering meminta orang lain agar menolong kita sedangkan kita melupakan Allah Swt. Padahal sesungguhnya Allahlah yang memberikan pertolongan itu melalui orang itu. Apabila kita sedang lapar, yang menolong bukanlah nasi atau roti yang kita makan, sebaliknya Allahlah yang menjadikan makanan itu ada dan menjadikan perut kita menjadi kenyang. Allah Swt. mengajarkan kepada kita agar kita selalu meminta pertolongan kepadaNya. 

    Misalnya setiap salat kita membaca: “Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in”. Artinya: Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan”. Dengan membaca “Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in” kita selalu memanjatkan doa dan harapan agar Allah Swt. selalu menolong kita.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI