Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Semeter 2

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Semeter 2

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hay...! Anak-anak Sholih Sholihah

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kita semua tetap dalam perlindungan Allah SWT.

Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI. Saya akan membagi Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 5 SD/MI Semester 2 secara lengkap.


PELAJARAN 6 BELAJAR AL-QUR'AN SURAT AL-MA'UN

A. Ayo Membaca Surat al-Ma'un

B. Ayo Menghafal Surat al-Ma'un

C. Ayo Menulis Surat al-Ma'un

D. Makna Kandungan Surat al-Ma'un


PELAJARAN 7 MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT

A. Apa Makna Rasul Allah Swt?

B. Tugas dan Sifat Rasul-rasul Allah Swt

C. Rasul Ulul ‘Azmi 

D. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai Ulul ‘Azmi 

E. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi 


PELAJARAN 8 MARI HIDUP SEDERHANA DAN IKHLAS

A. Mari Hidup Sederhana 

B. Mari Ikhlas Beramal 


PELAJARAN 9 INDAHNYA SALAT TARAWIH DAN TADARUS AL-QUR'AN 

A. Salat Tarawih

B. Tadarus al-Qur’an


PELAJARAN 10 KISAH TELADAN LUQMAN

A. Siapakah Luqman?

B. Luqman Banyak Bersyukur 

C. Nasihat Luqman kepada Anaknya 


Silahkan Pelajari Disini : Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Semeter 1


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Ø  

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Semeter 1

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Semeter 1

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hay...! Anak-anak Sholih Sholihah

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kita semua tetap dalam perlindungan Allah SWT.

Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI. Saya akan membagi Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 5 SD/MI Semester 1 secara lengkap.


PELAJARAN 1 MARI BELAJAR AL-QUR'AN SURAT AT-TIN

A. Membaca Surat at-Tin

B. Menghafal Surat at-Tin

C. Menulis Surat at-Tin

D. Makna Kandungan Surat at-Tin


PELAJARAN 2 MENGENAL NAMA ALLAH DAN KITA-KITABNYA 

A. Mari Mengenal Allah Swt.

B. Mengenal Kita-kitab Allah Swt.

C. Kitab Allah Swt. Membawa Ajaran Terpuji


PELAJARAN 3 CITA-CITAKU MENJADI ANAK YANG SALIH 

A. Orang Jujur Disayang Allah Swt 

B. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru 

C. Indahnya Saling Menghargai 


PELAJARAN 4 BULAN RAMDHAN YANG INDAH

A. Berpuasa di Bulan Ramadhan Disayang Allah Swt. 

B. Memperbanyak Kebaikan di Bulan Ramadhan

C. Manfaat Puasa Ramadhan


PELAJARAN 5 RASUL ALLAH IDOLAKU 

A. Kisah Teladan Nabi Dawud a.s. 

B. Kisah Teladan Nabi Sulaiman a.s.

C. Kisah Teladan Nabi Ilyas a.s.

D. Kisah Teladan Nabi Ilyasa’ a.s. 

E. Kisah Teladan Nabi Muhammad saw.


Silahkan Pelajari Disini : Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Semeter 2


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10

 


PEMBELAJARAN 10

KISAH TELADAN LUQMAN

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Siapakah Luqman?

Luqman adalah hamba Allah yang saleh. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari kota Sudan. Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah, sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam al-Qur’an.

Luqman adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqman hidup selama 1000 tahun. Ia menjadi guru nabi Dawūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqman pada awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim). Luqman menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt. 

B. Luqman Banyak Bersyukur 

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 12

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; Dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji“

Pelajaran yang dapat diambil dari Q.S. Luqman/31: 12 di atas ialah:

a. Luqman adalah seorang hamba Allah yang telah dianugerahi-Nya hikmat, yaitu selalu bersyukur. Luqman selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh.

b. Allah katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa. Kita dapat makan dan minum, memilki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar, serta memiliki iman Islam.

c. Allah Swt. telah menganugerahi Luqman ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki perasaan halus, akal pikiran dan pengetahuan luas. 

C. Nasihat Luqman kepada Anaknya 

1. Jangan musyrik atau menyekutukan Allah.

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 13 berikut!

Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”.

Apa arti mempersekutukan Allah? Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah.

Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat dan karunia.

Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah berbuat kedzaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak menaruh kasing sayang.

2. Jangan angkuh dan sombong

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 18 berikut! Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqman:18).

Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqman/31: 18 di atas adalah:

 • memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),

• berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan

• membanggakan diri sendiri.

Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?” Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, merasa hebat sendiri. Misalnya merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, paling hebat. Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt.

Hai anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang diajarkan Luqman al-Hakim yang harus kita teladani.  

3. Hendaklah berbuat kebajikan

Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 17 berikut! Artinya: Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(Q.S. Luqman/31: 17).

Luqman berseru: “Hai Anakku”.

• Dirikanlah £alat wajib maupun Salat sunat. Salat adalah tiang agama (Islam). Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.

• Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya, perbuatan berikut ini. Rajin beribadah dan berdoa. Patuh kepada kedua orang tua. Patuh kepada bapak dan ibu guru. Rajin mengaji. Rajin belajar ke sekolah tepat waktu dan selalu bersih Bertutur kata santun. Mengerjakan tugas pekerjaan rumah tepat waktu

• Hindari perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:

(1)syirik atau menyekutukan Allah,

(2)membenci kedua orangtua,

(3)membenci bapak dan ibu guru,

(4)berkelahi,

(5)mencuri, serta

(6)berkata kasar dan kotor.

• Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar menghindari yang buruk.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 9

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 9

 PEMBELAJARAN 9

INDAHNYA SALAT TARAWIH DAN TADARUS AL-QUR'AN

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 9 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Salat Tarawih

2. Apakah Salat Tarawih itu?

Salat tarawih ialah salat malam yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Salat ini sangat dianjurkan, boleh dikerjakan sendiri-sendiri atau berjamaah. Dilakukan sesudah Salat Isya sampai waktu fajar. Bilangan rakaat salat boleh dilakukan delapan rakaat dan boleh 20 rakaat. Salat tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari “tarwihatun“ yang berarti waktu sesaat untuk istirahat. Dinamakan demikian karena para sahabat melaksanakannya dengan beristirahat setelah selesai setiap empat rakaat. Pada saat istirahat adakalanya diselingi dengan membaca al-Qur’an.

2. Bagaimana cara mengerjakannya?

Pada masa nabi, Salat tarawih dikerjakan sama seperti salat sunah biasa, yang membedakannya adalah niatnya. Nabi mengerjakan delapan rakaat, dengan dua rakaat satu salam, selanjutnya dilanjutkan dengan Salat witir sebanyak tiga rakaat.

Pada masa khalifah Umar bin Khattab, Salat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Dilaksanakan dengan dua rakaat satu kali salam, lalu ditambah dengan Salat witir tiga rakaat dengan dua kali salam.

Setelah Salat tarawih hendaknya diteruskan dengan Salat witir. Salat witir ini sangat diutamakan. Bilangan rakaatnya gasal (ganjil) boleh 1 atau 3, 5, 7, 9 dan 11 rakaat. Nabi pernah mengatakan: “Sesungguhnya Allah itu witir (Esa) dan suka kepada witir, maka salat witirlah wahai ahli Quran”.

Salat tarawih memang indah dan menyenangkan. Begitu memasuki awal bulan, kaum muslimin laki-laki dan perempuan, orangtua, pemuda dan anak-anak berduyun-duyun menuju masjid dan musala sambil menyandang sajadah dengan wajah gembira segera melaksanakan Salat tarawih berjamaah.

Walaupun Salat tarawih boleh dilaksanakan sendirian, namun kaum muslimin lebih senang melaksanakannya dengan berjamaah. Apabila dilakukan dengan cara berjamaah manfaatnya tentu lebih baik daripada sendirian. Memperoleh pahala 27 derajat, dan lebih mensyiarkan Islam serta memupuk rasa persaudaraan dan persatuan sesama umat Islam.

Rasulullah saw. menganjurkan kepada kaum muslimin untuk menghidupkan malam-malam bulan Rama«an dengan memperbanyak qiyamul-lail artinya bangun di malam hari melakukan ibadah, seperti Salat sunat, membaca al-Qur’an, berzikir, membaca buku[1]buku yang bermanfaat, dan pada saat sahur sebaiknya tidak menonton TV.

Perhatikan dan bacalah hadis berikut!

Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan salat malam pada bulan Rama«an karena iman kepada Allah dan karena mengharapkan pahala, maka akan diampuni baginya dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)”.

3. Apa keutamaan Salat tarawih?

Keutamaan Salat tarawih di antaranya ialah sebagai berikut.

1. Dapat menambah ketaatan kepada Allah Swt.

2. Allah Swt. mengampuni dosa-dosanya.

3. Pahala ibadat ditulis seperti salat satu malam penuh.

4. Mempererat silaturahim sesama kaum muslimin. 

B. Tadarus al-Qur’an

1. Apakah tadarus itu?

Tadarus berasal dari kata “darasa“ yang artinya mempe-lajari, meneliti, menelaah, dan mengambil pelajaran. Tad±rus al-Qur’an berarti mempelajari al-Qur’an. Tadarus dapat dilakukan sendirian atau bersama-sama, baik di rumah, musala atau masjid.

Kegiatan tadarus al-Qur’an umumnya dilakukan di masjid atau musala setelah Salat tarawih. Di sekolah, biasanya dilakukan pada pagi atau siang hari setelah kegiatan Salat duha. Semua pelajar yang beragama Islam beramai-ramai melaksanakan tadarus al-Qur’an dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu, kemuliaan, dan ampunan.

Pada masa Nabi Muhammad saw. Kegiatan tadarus al-Qur’an dilakukan dengan berbagai cara. Ada sekadar membaca hingga khatam, ada yang menghafalnya, dan ada pula yang mempelajari isi kandungannya. Setiap bulan Ramadan malaikat Jibril selalu turun untuk menyimak tadarus nabi dan memperbaiki bila ada kesalahan.

2. Bagaimana tata cara tadarus yang baik?.

Membaca al-Qur’an tidak sama seperti membaca kitab ataupun buku lainnya. Membaca al-Qur’an hendaklah memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut.

a. Ketika akan membaca al-Qur’an hendaklah berwudu lebih dahulu

b. Mengawalinya dengan membaca ta’awuż dan basmalah.

c. Di tempat yang bersih

d. Berbusana bersih dan menutup aurat dengan rapi

e. Dianjurkan menghadap kiblat

f. Membaca al-Qur’an dengan tenang dan tidak tergesa-gesa g. Membaca dengan suara sedang

h. Tidak berbicara dan bersenda gurau (bercanda).

Tadarus al-Qur’an sebaiknya dibimbing oleh orang yang sudah mahir membaca al-Qur’an, supaya bacaannya dapat ditingkatkan melalui bimbingannya.

3. Apa manfaat tadarus?

Tadarus al-Qur’an mengandung banyak manfaat, antara lain seperti di bawah ini.

a. Menumbuhkan kecintaan kepada al-Qur’an

b. Memperlancar membaca al-Qur’an

c. Terlatih membaca dan mencintai al-Qur’an

d. Mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.

e. Memperoleh ilmu tentang al-Qur’an.

f. Memperoleh kasih sayang dan kebaikan dari Allah Swt

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Baqarah/2: 186,

Artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)



Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 8

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 8

 


PEMBELAJARAN 8

MARI HIDUP SEDERHANA DAN IKHLAS

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 8 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin

A. Mari Hidup Sederhana

    Menurut al-Qur’an, hidup sederhana itu adalah di antara berlebihan dan kikir. Berlebihan artinya tidak wajar atau aneh-aneh, sedangkan kikir artinya terlampau hemat atau disebut juga pelit. Dalam menggunakan uang jajan dianjurkan agar tidak berlebihan dan tidak pula kikir. Hidup sederhana bukan berarti harus miskin, atau tidak punya apa apa. Contoh sederhana misalnya makan bakso, antara makan dua mangkok dengan seperempat mangkok, maka yang dianggap sederhana dari itu adalah makan bakso satu mangkok.       

    Meskipun Nabi Muhammad saw. seorang rasul dan pemimpin yang memiliki pengaruh dan kekuasaan, namun ia selalu hidup sederhana dan menghindari hidup mewah dan boros.  Menurut riwayat, Nabi Muhammad saw. selalu tidur beralaskan sehelai tikar, dan kalau ia terbangun dari tidurnya, terlihat ada bekas tikar di pipinya. Begitu sederhananya kehidupan nabi, tapi ia sangat mulia di hadapan Allah Swt.. Mampukah kita seperti nabi? 

Apa keuntungan hidup sederhana? 

    Nabi harus menjadi teladan kita. Ketaatan dan kesederhanaan Nabi Muhammad saw. harus dicontoh dengan segenap kemampuan kita. Orang yang hidup sederhana bukan berarti orang miskin atau tidak punya. 

Keuntungan sederhana antara lain seperti berikut. 

• Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan ajaran agama atau perintah Allah Swt. ,dan orang tersebut mendapat pahala. 

• Orang yang hidup sederhana berarti telah mampu melawan godaan setan yang mendorong hidup boros. 

• Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati, dan disenangi banyak orang. 

• Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa penyakit resah-gelisah 

• Orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.

Perhatikan dan bacalah dengan sungguh-sungguh Q.S. al-Isra/17: 27 berikut ini. 

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” 

    Menurut ayat 27 surah al-Isrā di atas, pemboros adalah saudara setan, sedangkan setan sangat ingkar kepada Allah. Berarti orang yang suka boros adalah orang yang ingkar kepada Allah Swt. Ingkar artinya tidak menuruti perintah Allah Swt. Aku harus bisa hidup sederhana.

    Semua orang bisa hidup sederhana, tergantung pada kemauannya. Mulailah dengan niat yang ikhlas untuk hidup sederhana, karena hidup sederhana adalah perintah Allah. Mulailah dengan membiasakan makan-minum sederhana tidak berlebihan, menggunakan uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan pokok saja, membeli pakaian tidak selalu mengikuti model, demikian seterusnya. 

    Kalau hidup sederhana tidak dimulai dari sekarang, maka sikap boros itu pun akan terus berlanjut sampai hari tua. Bahayanya, kalau sikap boros itu suatu ketika tidak dapat terpenuhi, maka timbullah berbagai macam permasalahan, seperti gelisah, marah, mengambil barang orang lain, dan menghalalkan segala cara

B. Mari Ikhlas Beramal

1. Apa itu Ikhlas?

    Ikhlas maknanya bersih. Bersih dari kotoran. Ikhlas adalah perbuatan hati, karena ikhlas itu ada di dalam hati. Misalnya kalau dikatakan “ikhlas bersedekah” artinya memberikan dengan hati bersih. Contoh lain, “Pak Ahmad membantu dengan ikhlas”, artinya pak Ahmad membantu dengan hati bersih tanpa mengharapkan sesuatu balasan atau imbalan.

    Kata “ikhlas” sering juga dihubungnkan dengan kalimat “karena Allah”. Misalnya, “Pak Ahmad membantu dengan ikhlas karena Allah”. Maka ketika Pak Ahmad membatu orang lain, di hatinya hanya ada semboyan “membantu adalah perintah Allah”. Tetapi, kalau Pak Ahmad membantu dengan berharap pujian orang, maka Pak Ahmad belum ikhlas. 

    Nah, bagaimana bila bekerja dan memperoleh gaji? Tidak selamanya berbuat atau bekerja yang mendapatkan imbalan atau bayaran dikatakan tidak ikhlas. Yang mendapatkan imbalan pun bisa disebut ikhlas. Contoh, ketika seseorang diminta membantu pekerjaan dengan imbalan 50 ribu rupiah, berarti orang tersebut sudah ikhlas membantu dengan imbalan yang disepakati. Di situ tidak ada yang merasa dirugikan atau pun yang mendapat pujian. 

Suatu ketika Rasulullah saw. pernah bersabda, 

“Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (keikhlasan) hatimu”. (H.R Muslim). 

Karena ikhlas adalah merupakan buah dan intisari dari iman. Seseorang dianggap beragama dengan benar jika amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas. 

2. Ikhlas beramal karena Allah. 

    Beramal yaitu melakukan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas menurut ajaran Islam akan mendapat pahala. Perhatikan dan bacalah firman Allah Swt. Q.S. al-Bayyinah/98: 5 berikut ini. 

Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (Lurus, berarti jauh dari syirik dan jauh dari kesesatan). 

    Di dalam ayat di atas dinyatakan: “Menyembah Allah dengan ikhlas”, berarti melakukan ibadah salat harus dengan ikhlas karena Allah semata. Apabila beribadah salat dilakukan supaya mendapat pujian dari orang tua atau guru, maka salatnya tidak termasuk beramal ibadah yang ikhlas. Jadi taat kepada Allah pun harus dengan ikhlas. 

    Ciri –Ciri orang yang Ikhlas antara lain ialah seperti berikut ini. 

1. Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Pujian bukan harapan kita meskipun ada orang yang memuji. 

 2. Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah Swt. Tentu ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan. 

3. Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain 

4. Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI


Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 7

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 7


 

PEMBELAJARAN 7

MARI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 7 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin

A. Apa Makna Rasul Allah

    Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah, yaitu orang yang menerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia. Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48 berikut ini. 

Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan peringatan”. 

Ayat di atas menjelaskan tentang “alasan Allah Swt. mengutus para rasul”? Jawabannya adalah untuk memberi kabar gembira dan memberikan peringatan. Kabar gembira maksudnya menyampaikan janji Allah bagi orang yang menaati perintahNya. Bagi mereka diberikan kenikmatan dan kesenangan di dunia maupun di akhirat kelak. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang ingkar kepada Allah dan RasulNya akan mendapat balasan buruk yaitu neraka jahanam. 

    Nabi dan rasul adalah manusia biasa, laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu. Sebagaimana manusia lainnya rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia, yaitu makan, minum, berjalan-jalan, nikah, punya anak, merasa sakit, senang, susah, semakin tua, mati, dan sifat-sifat manusiawi lainnya.

B. Tugas dan Sifat-sifat Rasul Allah

    Para utusan Allah mempunyai tugas yang sangat berat, yaitu memimpin manusia agar hidup sejahtera dan bahagia di dunia dan di akhirat. Agar tugas itu sukses dan berhasil, mereka diberi sifat-sifat yang istimewa oleh Allah Swt. Sifat tersebut lebih dikenal dengan “Sifat-sifat wajib bagi rasul” artinya sifat yang harus dimiliki seorang rasul

1. Rasul itu bersifat sidd³q artinya benar. Seorang rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan, mustahil dia berkata dusta atau bohong.

2. Rasul harus amānah artinya jujur dan dapat dipercaya. Seorang rasul mustahil khianat. Dia wajib menyampaikan amanah Allah kepada kaumnya. Semua perkataan, perbuatan dan tindakan rasul harus benar, dan tidak boleh ingkar janji.

3. Rasul bersifat tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul harus menyampaikan pesan Allah kepada umat walaupun terasa sulit atau dianggap membahayakan. Rasul tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang telah diberikan Allah kepadanya.

4. Rasul bersifat fatanah artinya cerdas, pandai dan bijaksana. Seorang rasul harus pandai dan cerdas akalnya, memiliki kekuatan berpikir yang tinggi, dan memiliki hati yang bersih atau akal budi yang tinggi. Dengan sifat ini seorang rasul dapat menyelesaikan tugas kerasulannya dengan baik.

C. Rasul Ulul Azmi

1. Apa yang Dimaksud dengan Rasul Ulul ‘Azmi?

    Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya memiliki keteguhan/tekad. Kalau disebut rasul Ulul ‘Azmi, maka artinya rasul yang memiliki keteguhan atau tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, ia teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt. 

2. Siapa Saja Rasul yang Tergolong Ulul ‘Azmi? 

    Rasul Ulul ‘Azmi itu adalah Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s., Isa a.s, dan Muhammad saw. Ayo, ikuti riwayat singkat para Rasul Ulul ‘Azmi berikut! 

a. Nabi Nuh a.s. adalah keturunan kesepuluh dari Nabi Adam a.s. Ia mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah. Tetapi manusia di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nuh a.s. itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s. menyiarkan ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’an. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari selamat. Mereka adalah para pengikut Nuh a.s. 

b. Nabi Ibrahim a.s. adalah anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan sesembahan. Nabi Ibrahim a.s. hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrahim a.s. mengajak raja Namrud dan kaumnya agar beriman dan menyembah Allah Swt. Ia ajak agar mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah, maka doanya dikabulkan. 

c. Nabi Musa a.s. adalah putra Imrān, keturunan Bani Israil. Ia hidup di masa raja Firaun yang sangat dzalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi Musa a.s. terus saja menyebarkan ajaran Allah Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa a.s. dikabulkan Allah, maka Nabi Harun a.s. diangkat Allah menjadi Rasul.

d. Nabi Isa a.s. adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib. Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah orang yang menyerupai Nabi Isa a.s. yaitu Yahuza (Iskariot). Lihat Q.S. an-Nisa/4:157: “... tidaklah mereka membunuh dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa a.s. yang tersalib.” 

D. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. 

    Sebagai Ulul ‘Azmi Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal jujur, tabah, sabar, betanggung jawab, pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala.

    Dalam menyiarkan agama Allah, Nabi Muhammad saw. sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya. Pernah ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad saw. hanya berdoa kepada Allah: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum Quraisy”. Doa ini berulang-ulang beliau baca.

    Dari peristiwa itu, Nabi Muhammad saw. bukanlah sosok manusia pendendam, tidak membalas kejahatan Abu Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang sama, cukup menyerahkan persoalannya kepada Allah Swt.

    Selain jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw. sangat menyayangi anak yatim. Nabi pernah mengatakan: “Barangsiapa yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan denganku. Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Begitulah kepedulian Nabi Muhammad saw. kepada umatnya. 

    Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul. 

E. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi 

1. Sikap Terpuji Para Rasul 

    Ada sikap berbicara, sikap makan-minum, sikap berjalan, sikap bertamu, sikap waktu belajar, sikap ketika bergaul sesama teman, dengan guru, dengan orangtua sendiri atau dengan orang yang lebih tua, dan sebagainya. Terpuji (mahmudah) artinya sikap yang baik sesuai aturan agama Islam. Misalnya jujur (al-Amanah), pemaaf (al-‘Afwu), tekun (al-Khusu’), malu kalau diri tercela (al-Haya-u), bersih (an-Nazafah), pemurah (as-Sakha-u), sabar (as-Sabru) dan seterusnya. 

    Sikap terpuji para rasul itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu sikap terpuji kepada Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta, dan sikap terpuji kepada sesama manusia dan alam sekitar.     Kita telah mengetahui bahwa para Rasul itu memiliki sifat wajib, yaitu sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya dapat dipercaya, sifat tablig artinya menyampaikan, dan sifat fathanah artinya pandai dan cerdas. Selain itu, ada sifat dan sikap yang mereka pegang teguh yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang maha Esa, taat dan patuh kepada Allah Swt. Para Nabi dan Rasul itu terpelihara dari segala macam dosa, baik dosa kecil apalagi dosa besar. Tetapi sebagai manusia biasa tidak bebas dari sifat khilaf seperti yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s. yaitu mendekati pohon larangan Allah akibat godaan setan.

2. Sikap Terpuji Para Rasul Ulul ‘Azmi 

    Perhatikan Q.S. al-Ahzab/33: 7 yang Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

    Sikap terpuji di dalam ayat itu terdapat kata “teguh”, yaitu perjanjian yang teguh. Teguh dan sanggup menyampaikan agama kepada umatnya masing-masing. Pada pelajaran sebelumnya telah dijelaskan bahwa Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati, tabah, dan sabar. Mengapa diberi gelar rasul Ulul ‘Azmi karena mereka yang paling banyak mendapat tantangan, paling banyak penderitaan, akan tetapi mereka tetap teguh, tabah, sabar dan terus berjuang menyampaikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia. 

3. Meneladani Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi 

    Meneladani artinya mencontoh. Meneladani atau mencontoh para rasul dan rasul Ulul ’Azmi. Seperti pesan Allah Swt. dalam Q.S. al-Ahqaf/46: 35 yang ditujukan kepada manusia termasuk kita, yaitu: 

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati ...”. 

Berikut ini contoh sifat para rasul Ulul ‘Azmi, yaitu: 

1. teguh dan sabar dalam belajar, 

2. teguh dan sabar dalam beribadah (Salat), 

3. teguh dan sabar dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, 

4. teguh dan sabar dalam mematuhi orangtua, 

5. teguh dan sabar dalam pergaulan, tidak cepat marah, 

6. teguh dan sabar dalam mematuhi peraturan, baik peraturan di rumah, sekolah, maupun dilingkungan tempat tinggal, 

7. dan seterusnya


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 6

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 6

 

PEMBELAJARAN 6

MARI BELAJAR AL-QUR'AN SURAH AL-MA'UN

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 6 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin

A. Surah Al-Ma'un

    Sebelum kita belajar lebih jauh tentang surah al-maun jangan lupa baca berulang-ulang, tulis kemudian hafalkan !



B. Makna Kandung Surah Al-Ma'un

    Allah Swt. mengawali Surah ini dengan pertanyaan “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Pertanyaan itu dijawab sendiri oleh Allah Swt, seperti berikut. Orang yang mendustakan agama itu mempunyai ciri sebagaimana berikut. 

1. Orang yang menghardik anak yatim. Menghardik maksudnya membentak atau menyakiti fisik maupun perasaannya. Misalnya mengatakan kepada mereka “Hei anak yatim”. 

 2. Orang yang tidak mendorong memberi makan orang miskin. Kemudian Allah Swt. mengemukakan orang yang celaka, yaitu: 

    a. Orang yang lalai terhadap salatnya,

    b. Berbuat ria (mempertontonkan amal perbuatan baiknya kepada orang lain), dan 

   c. Orang yang enggan (memberikan) bantuan. 

    Sikap terpuji yang dapat diambil dari ayat di atas dan perlu kita amalkan ialah: 

    • Mencintai dan menyayangi anak yatim. Misalnya kita berteman dengan baik, bertutur kata yang santun kepada mereka. Bila kita yatim, maka berbuat yang santun terhadap sesama saudara yatim.

   • Menyayangi dan memberi makan orang-orang miskin. Sudah menjadi kewajiban bagi orang yang punya (kaya) membantu orang yang tak berpunya (miskin). 

   • Salat ditegakkan atau dilakukan tepat waktu. Apabila tiba waktu salat bersegeralah menunaikannya, pasti beruntung. 

  • Hindari perbuatan ria yang mempertontonkan amal perbuatan baiknya. Misalnya memamerkan sesuatu yang dimilikinya kepada orang lain hanya untuk berbangga diri. 

   • Hendaklah memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan. Mengapa? Karena manusia itu adalah makhluk sosial, satu dengan lainnya saling membutuhkan.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 5

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 5

 

PEMBELAJARAN 5

Rosul Allah Idolaku

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 5 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

Nama-nama 25 Rasul

Adam, Idris, Nuh, Hud, Salih Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun Zulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’ Yunus, Zakariyya, Yahyā, Isa, Muhammad saw.

Itulah Rasul dan Nabi Kita. Mengidolakan rasul artinya mencintai rasul. Siapa yang mencintai rasul akan bersamanya di dalam surga nanti. Amin Para rasul adalah laki-laki pilihan Allah. Mereka wajib kita ketahui dan imani. Salah satu rukun iman adalah beriman kepada rasul. Seorang muslim wajib membenarkan semua rasul dengan sifat-sifat, kelebihan dan keistimewaan masing-masing. Para rasul berkewajiban menyampaikan risalah dan wahyu yang diterimanya itu kepada manusia. Salah satu dari rasul Allah adalah Muhammad saw. Ia adalah teladan utama uswatun hasanah bagi manusia. Renungkanlah firman Allah Swt. Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi-mu (yaitu) bagi orang yang mengha-rap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Q.S.al-Ahzab/33:21)

A.     Kisah Teladan Nabi Dawud a.s.

Nabi Dawud a.s. adalah salah seorang nabi dari Bani Israil, yaitu dari sibith Yahuda. Ia merupakan keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim a.s.. Nabi Dawud a.s. hidup pada masa raja Talut yang beriman dan raja Jalut yang kafir. Ketika itu terjadi peperangan antara tentara Talut dan tentara Jalut. Tentara Talut dapat mengalahkan Jalut serta bala tentaranya dengan izin Allah, dan Nabi Dawud a.s. adalah salah seorang bala tantara Talut yang dapat membunuh raja Jalut. Suatu ketika, sesudah Talut wafat, Nabi Dawud a.s. diangkat menjadi raja, Allah memberikan kerajaan dan ilmu pengetahuan kepada Nabi Dawud a.s. Kemudian Allah mengangkatnya menjadi rasul dan memberikan karunia yang agung, yaitu kitab Zabur. Lihat dan bacalah firman Allah berikut ini. Artinya: dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.

Kitab Zabur adalah mu’jizat bagi Nabi Dawud a.s. Selain Zabur, keistimewaan Nabi Dawud a.s. lainnya adalah setiap pagi dan senja gunung-gunung bertasbih mengikuti tasbih Nabi Dawud a.s. Ia juga memahami bahasa burung-burung. Binatang juga mengikuti tasbih Nabi Dawud a.s. Selain itu, kerajaannya yang kuat belum pernah sekalipun dapat terkalahkan. Sebaliknya, Nabi Dawud a.s. selalu mendapat kemenangan dari semua lawannya. Ia menduduki takhta kerajaan selama 40 tahun.

Siapakah Nabi Dawud?

 Nabi Dawud bin Ibsya bin Uwaid bin ‘Abir bin Salmun bin Nahsyun bin Uwainadab bin Irmi bin Hashrun bin Faridh bin Yahudza bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim al Khalil.

Di antara mu’jizat Nabi Dawud a.s. adalah dapat melunakkan besi seperti lilin, kemudian ia dapat mengubah-ubah bentuk besi itu tanpa memerlukan api atau peralatan apa pun. Dari besi itu, ia dapat membuat baju besi yang dikokohkan dengan tenunan dari bulatan-bulatan rantai yang saling menjalin secara berkesinambungan. Jenis baju ini membuat pemakainya lebih bebas bergerak, karena tidak kaku seperti baju besi biasa yang dibuat dari besi lembaran. Tentang mu’jizat-nya ini disebutkan dalam surah Saba‘/34: 10-11 dan al-Anbiya’/21: 80. Allah Swt. memberi baju besi sebagai mu’jizat kepada Nabi Dawud guna melindungi prajurit dari serangan musuh Allah.

Nabi Dawud a.s. adalah seorang Nabi yang amat taat kepada Allah, mempunyai kekuatan di dalam beribadah terutama salat malam dan berpuasa separuh tahun, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka, berselang seling, serta banyak beramal saleh. Keberaniannya luar biasa, dia tidak melarikan diri ketika bertemu musuh.

Keistimewaan Nabi Dawud a.s lainnya, ia mempunyai suara yang sangat merdu yang tidak ada bandingannya dari dahulu hingga sekarang. Apabila ia bernyanyi melagukan isi kitab Zabur, maka gunung-gunung dan burung-burung ikut bertasbih bersama Nabi Dawud a.s.

Pelajaran yang perlu dipetik:

• Nabi Dawud a.s. menerima kitab Zabur

• Nabi Dawud a.s. gemar bertasbih kepada Allah Swt.

• Nabi Dawud a.s. pencipta baju besi

• Nabi Dawud a.s. bersuara bagus

• Nabi Dawud a.s. gemar berpuasa

B.      Kisah Teladan Nabi Sulaiman a.s.

Nabi Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Dawud a.s. Setelah Nabi Dawud a.s. wafat, Nabi Sulaiman a.s. menggantikannya sebagai Raja. Mu’jizat-nya yang paling terkenal adalah diberinya keistimewaan oleh Allah Swt., yaitu dapat memerintah bukan hanya kepada manusia, melainkan juga kepada hewan, angin, dan jin. Nabi Sulaiman a.s dapat menjadikan angin bertiup atas perintahnya ke tempat yang ia kehendaki. Allah pun menundukkan setan-setan untuk melayani Sulaiman. Di antara mereka ada yang dapat membangun istana dan benteng-benteng, ada yang bertugas menyelam di laut untuk mengeluarkan mutiara dan batu-batu mulia. Allah memberi kekuasaan pada Nabi Sulaiman a.s. atas setan-setan yang kafir sehingga ia mampu mengikat mereka untuk mencegah kejahatannya. Allah Swt. juga memberinya mukjizat berupa kemampuan mengerti bahasa binatang. Meskipun kaya raya dan berkuasa, Nabi Sulaiman a.s. tetap rendah hati, patuh dan tunduk pada perintah Allah Swt. Kisah Nabi Sulaiman a.s. terdapat dalam al-Qur’anQ.S an-Naml/27: 15-44. Doa Nabi Sulaiman a.s. selalu dikabulkan Allah, yaitu tidak ada seorang pun yang memiliki kerajaan besar dan kaya raya seperti kerajaannya.

Pelajaran yang perlu dipetik:

• Nabi Sulaiman a.s. dapat memerintah bukan hanya kepada manusia, melainkan juga kepada hewan, angin, dan jin.

• Nabi Sulaiman a.s. mampu mengikat setan-setan kafir untuk mencegah kejahatan mereka. • Nabi Sulaiman a.s. meskipun kaya raya dan berkuasa tetapi tetap rendah hati, patuh dan tunduk pada perintah Allah Swt.

Siapakah Nabi Sulaiman?

Sulaiman bin Dawud bin Isya bin ‘Uwaid bin ‘Abir bin Salmun bin Nakhsyun bin ‘Uwainadzab bin Irm bin Hasrun bin Farish bin Yahudza bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Sulaiman adalah putra Dawud.

C.      Kisah Teladan Nabi Ilyas a.s.

Perhatikan dengan cermat dan bacalah dengan baik Q.S. as-Shaffat/37: 123 berikut ini. Artinya: dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul dari rasul-rasul.

Nabi Ilyas a.s. adalah keturunan keempat dari Nabi Harun a.s. Ia diutus oleh Allah Swt. kepada kaumnya, Bani Israil, yang menyembah patung berhala bernama Ba’al. Berulang kali Nabi Ilyas a.s. memperingatkan kaumnya, namun mereka tetap durhaka menentang dan bahkan mereka membenci dan hendak membunuh Nabi Ilyas a.s. Agar selamat dari kejaran orang-orang kafir maka Nabi Ilyas bersembunyi di dalam gua selama sepuluh tahun.

Karena kedurhakaan orang-orang kafir itulah Allah Swt. menurunkan musibah kekeringan. Di sana tidak pernah turun hujan selama tiga tahun. Akibatnya banyak tanaman, dan binatang ternak yang mati serta banyak pula penduduk mengalami kelaparan karena kekurangan makanan. Setelah musibah terjadi mereka baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas a.s. itu benar.

Setelah kaumnya sadar, Nabi Ilyas a.s. berdoa kepada Allah Swt. agar musibah kekeringan itu dihentikan. Do’a Nabi Ilyas. a.s. didengar dan dikabulkan Allah Swt. Namun setelah musibah itu berhenti, tanaman dan ternak kembali baik, mereka kembali durhaka kepada Allah Swt. Akhirnya kaum Nabi Ilyas a.s. kembali ditimpa musibah yang lebih berat daripada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan. Nabi Ilyas a.s. dan orang-orang beriman lainnya selamat, sebab mereka telah pergi lebih dahulu meninggalkan negeri itu.

Pelajaran yang perlu dipetik:

• Nabi Ilyas. a.s. senantiasa sabar menghadapi umatnya yang durhaka, dan tidak pernah berhenti mengajak kepada kebaikan.

• Nabi Ilyas a.s. selalu berdoa untuk keselamatan umatnya.

• Bagi umat manusia yang durhaka, Allah turunkan malapetaka atau siksaan. Gambar 5.2 Gambar sebuah negeri, ternak dan tanaman mati, penduduk kelaparan.

D.     Kisah Teladan Nabi Ilyasa’ a.s.

Perhatikan dengan cermat dan bacalah dengan baik Q.S. al-An’am/6: 86 berikut ini. Artinya: dan Ismail, Ilyasa’, Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).

Nabi Ilyasa’ a.s adalah keponakan Nabi Ilyas a.s. Ia pernah bersembunyi bersama Nabi Ilyas a.s. di gunung untuk menghindari bala tentara raja Ba’labak. Setelah Nabi Ilyas a.s. meninggal dunia, Ilyasa’ menggantikannya dalam mengurusi kaumnya. Allah menjadikannya sebagai Nabi setelah Nabi Ilyas a.s. Nabi Ilyasa’ a.s. melanjutkan misi pamannya sampai akhirnya kaum Nabi Ilyasa’ kembali taat kepadanya.

Selama masa kepemimpinan Nabi Ilyasa’ a.s. kaum Bani Israil hidup rukun, tenteram, makmur, karena berbakti dan bertakwa kepada Allah. Akan tetapi setelah ia wafat, kaumnya (Bani Israil) kembali durhaka kepada ajaran Allah yang dibawa Nabi Ilyasa’. Hari demi hari mereka semakin kufur kepada Allah. Pada akhirnya Allah Swt. melenyapkan kenikmatan dan kesenangan hidup kaumnya sehingga jadilah mereka dilanda kesengsaraan. Pada saat-saat seperti itu lahirlah Nabi Yūnus a.s.

Pelajaran yang perlu dipetik:

• Nabi Ilyasa’ a.s. adalah pelanjut kekuasaan Nabi Ilyasa’ a.s.

• Nabi Ilyasa’ a.s. mampu menciptakan kaumnya hidup rukun, tenteram, makmur, karena berbakti dan bertakwa kepada Allah Swt.

• Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya pasti membawa kebahagiaan hidup di dunia maupun hidup di akhirat kelak.

• Kedurhakaan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah penyebab kesengsaraan di dunia maupun di akhirat kelak.

Siapakah Ilyasa’ itu?

Ilyasa’ adalah al Asbath bin ‘Iddiy bin Syutlim bin Afraim bin Yusuf bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim al Khalil

E.      Kisah Teladan Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir dari 25 Nabi dan Rasul, dan tidak ada nabi dan rasul sesudahnya. Nabi Muhammad saw. lahir di kota Mekah al-Mukarramah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan dengan tahun gajah atau 20 April 571 Masehi.

Nabi Muhammad lahir sudah dalam keadaan yatim. Abdullah, ayahnya, telah lebih dahulu wafat, sedangkan Nabi Muhammad waktu itu masih dalam kandungan ibunya kira-kira masih berusia 2 bulan.

Abdullah bin Abdul Muththalib sebagai ayah tidak meninggalkan harta benda yang banyak yang akan diwarisi puteranya. Abdullah hanya meninggalkan beberapa ekor unta saja. Ibu Muhammad bernama Aminah binti Wahab dari kalangan suku Quraisy yang terpandang mulia di masa itu. Nabi Muhammad Saw. pada masa bayi diasuh oleh Halimah. Setelah usia lebih kurang 2 tahun, Halimah menyerahkan Muhammad kepada Aminah kembali.

Pada masa kanak-kanak, Muhammad kecil selalu diajak pamannya, Abu Thalib menggembala kambing. Ia senang dengan pekerjaannya dan sayang pada hewan. Karena itu paman Muhammad sering menyebutnya si cerdas yang lincah dan baik.

Pada usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal tabah, sabar, betanggung jawab, pekerja keras. dan sangat jujur, sehingga ia diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya. Pekerjaan yang digelutinya saat itu adalah berdagang ke negeri Syam. Ia membawa berbagai jenis dagangan milik saudagar kaya bernama Khadijah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah jatuh cinta padanya. Khadijah akhirnya menjadi istri Muhammad.

Pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi rasul, berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Nabi Muhammad saw. mempunyai kebiasaan berkhalwat, yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia, merenung mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tempat yang digunakannya adalah di Gua Hira, kurang lebih 5 km dari arah timur kota Mekah. Dia lakukan ini pada setiap bulan Ramadhan tiba.

Siapakah Muhammad Saw?

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (dijuluki Quraisy) bin Malik bin an Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Pada hari ketujuh belas. dari bulan Ramadhan saat itu, Muhammad saw. mengalamai peristiwa yang sangat menakjubkan. Beliau menceritakan peritiwa itu. “Di saat aku sedang tidur, datanglah malaikat Jibril menghampiriku seraya berkata:

‘Bacalah!”. ‘Aku tidak dapat membaca,’ jawabku.

‘Malaikat lalu memelukku hingga aku merasa bahwa kematian sedang menghampiriku. Ia melepaskan diriku lalu berkata lagi,

‘Bacalah! ‘Aku tidak dapat membaca,’ jawabku.

Ia kembali memelukku lagi hingga aku merasa kematianku tiba. Kemudian ia melepaskan diriku sambil berkata: (Q.S al-‘Alaq/96: 1–5)

‘Aku lalu mengucapkan kata-kata yang dituntunkan Malaikat Jibril itu, hafal seolah-olah tertulis dalam hatiku’. Itulah wahyu pertama yang turun kepada Muhammad saw.

Dalam menyiarkan agama Allah, Nabi Muhammad saw. tidak pernah takut sekali pun berhadapan dengan berbagai rintangan. Dakwahnya sering dihadang bahkan diancam akan dibunuh. Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya. Suatu ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, lantas Abu Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad Saw.hanya berdoa kepada Allah: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum Quraisy”. Doa ini dibaca berulang-ulang.

Nabi Muhammad Saw. selain terkenal jujur dan pemaaf, juga peduli dan mencintai anak yatim. Nabi pernah bersabda: “Barangsiapa yang merawat dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan dengan Nabi. Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dengan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”.

Begitulah cinta Nabi Muhammad saw. kepada umatnya, terutama kepada anak yatim. Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup para nabi, maka sering disebut dengan khatamul anbiya', artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul

Pelajaran yang perlu dipetik:

• Muhammad saw. lahir bertepatan pada tahun gajah atau tahun 571 Masehi.

• Muhammad saw. lahir dalam keadaan yatim.

• Di waktu kecil sering membantu menggembala kambing.

• Pada usia muda rajin bekerja dan tangguh.

• Muhammad saw. terkenal sebagai orang jujur dengan gelar al-Amin.

• Muhammad pada usia 40 tahun diangkat menjadi rasul.

• Muhammad menerima wahyu al-Qur’ān di Gua Hira.

• Cinta dan sayang kepada anak yatim.

• Muhammad saw. adalah khātamul anbiyā' yaitu rasul terakhir


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI