Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 6 SD/MI Semester 2

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 6 SD/MI Semester 2

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hay...! Anak-anak Sholih Sholihah

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kita semua tetap dalam perlindungan Allah SWT.

Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI. Saya akan membagi Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 6 SD/MI Semester 2 secara lengkap.


PELAJARAN 6 INDAHNYA SALING MEMBANTU

A. Membaca Q.S. al-Ma'idah/5:2

B. Arti Q.S. al-Ma'idah/5:2

C. Kandungan Q.S. al-Ma'idah/5:2


PELAJARAN 7 MENERIMA QADA' DAN QADAR

A. Memahami Makna Qada' dan Qadar 


PELAJARAN 8 SENANGNYA BERAKHLAK TERPUJI

A. Berbaik Sangka 

B. Simpati 

C. Toleran

D. Hidup Rukun 


PELAJARAN 9 AYO BERINFAK DAN BERSEDEKAH

A. Memahami Makna Berinfak dan Bersedekah 

C. Hikmah Berinfak dan Bersedekah 


PELAJARAN 10 SENANGNYA MENELADANI PARA NABI DAN ASHABUL KAHFI 

A. Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s. 

B. Kisah Keteladanan Nabi Zakaria a.s.

C. Kisah Keteladanan Nabi Yahya a.s. 

D. Kisah Keteladanan Nabi Isa a.s.

E. Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi


Silahkan Pelajari Disini : Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 6 SD/MI Semeter 1


Artikel Terkait :

Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Ø  



Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 6 SD/MI Semeter 1

Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 6 SD/MI Semeter 1

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Hay...! Anak-anak Sholih Sholihah

Apa kabar kalian hari ini? Semoga kita semua tetap dalam perlindungan Allah SWT.

Pada pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI. Saya akan membagi Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 6 SD/MI Semester 1 secara lengkap.


PELAJARAN 1 INDAHNYA SALING MENGHORMATI

A. Sekilas Pengenalan Q.S. al-Kafirun

B. Cara Membaca Q.S. al-Kafirun

C. Menulis Q.S. al-Kafirun

D. Memahami Makna Q.S. al-Kafirun


PELAJARAN 2 KETIKA BUMI BERHENTI BERPUTAR

A. Makna Hari Akhir 

B. Macam-macam Hari Akhir 

C. Tanda-Tanda Hari Akhir

D. Hikmah Mempercayai Hari Akhir 


PELAJARAN 3 INDAHNYA NAMA-NAMA ALLAH SWT

A. Mengakui Nama-Nama Allah Swt. yang Indah dalam Kehidupan 

B. Menunjukkan Bukti Asma'ul Husna


PELAJARAN 4 AYO MEMBAYAR ZAKAT 

A. Memahami Makna Zakat 

B. Macam-Macam Zakat 

C. Orang yang Berhak Menerima Zakat 

D. Hikmah Berzakat 


PELAJARAN 5 KETELADANAN RASULULLAH SAW DAN SAHABATNYA

A. Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah saw

B. Kepemimpinan Sahabat Rasulullah saw


Silahkan Pelajari Disini : Materi Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI ) Kelas 6 SD/MI Semeter 2


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 10

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 10

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 10

 PEMBELAJARAN 10

SENANGNYA MENELADANI PARA NABI DAN ASHABUL KAHFI

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 10 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.  Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s

    Nabi Yunus a.s. adalah salah satu nabi yang mengalami kehidupan dalam tiga kegelapan; yaitu kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di lautan, dan kegelapan malam. Nabi Yunus a.s. adalah pembawa ajaran tauhid. Beliau menyesali tindakannya karena meninggalkan umat yang tidak mau bersujud kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa. Beliau berdoa dengan nada penyesalan di dalam perut ikan, seperti telah dijelaskan di dalam Q.S. al-'Anbiya':87 yaitu:

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 10

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. al-'Anbiya':87)

    Nabi Yunus bin Matta diutus oleh Allah Swt. untuk berdakwah kepada penduduk “Ninawa” di wilayah Maushil, Irak. Penduduk kampung “Ninawa” berpaling dari jalan Allah Swt. dan menyembah berhala. Oleh sebab itu Allah Swt. ingin memberi petunjuk kepada mereka dan mengembalikan mereka ke jalan yang lurus. Allah Swt. mengutus nabi Yunus a.s. untuk mengajak mereka beriman dan meninggalkan sesembahan selain Allah Swt. 

    Seruan nabi Yunus a.s. untuk menyembah Allah Swt. ditolak penduduk “Ninawa”. Mereka tetap memilih menyembah berhala. Mereka lebih memilih kekafiran dan kesesatan daripada keimanan.Mereka mendustakan nabi Yunus a.s. mengolok-olok, dan menghinanya. Setelah lama menghadapi mereka, nabi Yunus a.s. pun marah kepada kaumnya dan tidak berharap lagi keimanan mereka. 

    Allah Swt. pun mewahyukan kepada nabi Yunus a.s. untuk membimbing kaumnya. Allah Swt. memberitahu bahwa akan mengazab umat nabi Yunus setelah berlalu tiga hari. Lalu nabi Yunus menyampaikan perihal azab itu kepada kaumnya, kemudian ia pergi meninggalkan mereka. 

    Kaum nabi Yunus telah mengetahui azab Allah Swt. akan datang. Mereka melihat nabi Yunus telah pergi meninggalkannya. Dengan demikian mereka yakin azab akan turun, maka mereka segera bertaubat kepada Allah Swt., dan menyesali sikap mereka selama ini. Ketika itu mereka berdoa memohon ampun kepada Allah Swt. agar azab itu diangkat dari mereka. Allah Swt. menjauhi azab itu dari mereka karena kesungguhan doanya. 

    Nabi Yunus a.s. tetap meninggalkan kampung kaumnya karena marah, padahal Allah Swt. belum mengizinkannya. Nabi Yunus a.s. pergi ke tepi laut dan menaiki kapal. Pada saat Yunus berada di atas kapal, maka ombak laut menjadi dahsyat, angin menjadi kencang dan membuat kapal menjadi oleng hingga hampir saja tenggelam.

    Melihat keadaan demikian, nahkoda kapal meminta barang-barang yang berat dilempar ke laut untuk meringankan beban. Setelah barang-barang berat dilempar ke laut, ternyata, kapal itu tetap saja oleng hampir tenggelam, maka para penumpangnya bermusyawarah untuk meringankan beban kapal dengan melempar seseorang ke laut, maka mereka melakukan undian dan ternyata undian itu jatuh kepada diri nabi Yunus, tetapi mereka tidak mau jika nabi Yunus harus terjun ke laut, maka undian pun diulangi lagi, dan ternyata jatuh kepada nabi Yunus lagi, hingga undian itu dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya tetap sama. 

    Maka nabi Yunus bangkit dan melepas bajunya, kemudian melemparkan dirinya ke laut. Pada saat yang bersamaan nabi Yunus melompat dari kapal, Allah Swt. telah mengirimkan ikan paus besar yang langsung menelan nabi Yunus dengan tidak merobek dagingnya atau mematahkan tulangnya. Nabi Yunus a.s. pun tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa mengarungi lautan oleh ikan itu. Dalam riwayat dikisahkan, bahwa nabi Yunus a.s. berada dalam tiga kegelapan; kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam. 

    Kita tidak perlu mempermasalahkan berapa lama nabi Yunus a.s. berada di dalam perut ikan paus tersebut. Hikmah dari kisah nabi Yunus a.s. yang diuji Allah Swt. dan harus melompat ke dalam lautan yang dalam demi keselamatan penumpang kapal yang kelebihan muatan. Kita bisa membayangkan, bagaimana susahnya bernafas di kegelapan perut ikan yang berenang di lautan dalam nan gelap. Namun, nabi Yunus a.s. tetap ingat kepada Allah Swt. dan memanjatkan doa kepada-Nya. Singkat kisah, nabi Yunus selamat sampai ke tepian berkat kasih sayang Allah Swt.

B.  Kisah Keteladanan Nabi Zakariya a.s

    Pengharapan panjang nabi Zakaria a.s. untuk mendapatkan keturunan tidak pernah surut. Nabi Zakaria a.s. yang taat beribadah terus berdoa tidak putus-putusnya kepada Allah Swt., hingga akhirnya membuahkan hasil. Suatu saat Allah Swt. mengabulkan doa nabi Zakaria a.s., sehingga ia memperoleh anak walaupun usianya telah tua. Anaknya itu diberi nama Yahya. Sebagai manusia, nabi Zakaria a.s. ingin agar keturunannya tidak terputus dan terus bersambung dari generasi ke generasi sepanjang Allah Swt. mengizinkannya.

    Nabi Zakaria a.s. khawatir, bahwa bila ia wafat tanpa meninggalkan seorang pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan kemunkaran dan kemaksiatan, bahkan mungkin mereka akan mengubah syariat nabi Musa a.s. dengan menambah atau mengurangi isi kitab Taurat sekehendak hati mereka. 

    Sebagai orang yang diserahi amanah untuk melindungi Maryam binti Imran, nabi Zakaria a.s. tiap hari pergi ke mihrab melakukan ¡alat sambil menjenguk Maryam. Nabi Zakaria a.s. mengawasi Maryam sejak ia diserahkan oleh ibunya. Tugas pengawasan terhadap Maryam diterima nabi Zakaria a.s. melalui undian yang dilakukan oleh para pengurus mihrab.

    Suatu hari ketika nabi Zakaria a.s. datang ke mihrab, ia melihat Maryam di salah satu sudut mihrab sedang șalat (sujud), di depannya terlihat berbagai jenis buah-buahan musim panas. Dalam hati nabi Zakaria a.s. bertanyatanya, dari mana datangnya buah-buahan musim panas itu, padahal mereka masih berada dalam musim dingin. Nabi Zakaria a.s. tidak sabar menanti Maryam selesai sujud. Setelah Maryam selesai șalat didekati nabi Zakaria a.s. untuk menanyakan tentang asal muasal buah-buahan kepadanya: "Hei Maryam, dari manakah engkau mendapati buah-buahan ini semua?" Maryam menjawab: "Ini adalah pemberian Allah Swt. yang aku dapat tanpa dicari dan diminta. Di kala matahari terbit aku mendapatkan rezekiku ini sudah berada di depan mataku, demikian pula bila matahari terbenam. Mengapa Bapak merasa heran dan takjub? Bukankah Allah Swt. berkuasa memberikan rezekinya kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan?"

    Suatu peristiwa yang menakjubkan, Allah Swt. memberi tanda-tanda kehamilan isteri nabi Zakaria a.s, bahwa mulutnya tidak akan bisa berbicara selama tiga hari dengan sesama manusia padahal ia tidak sakit. Isteri nabi Zakaria a.s. hanya bisa berbicara isyarat dengan tangan atau lainnya untuk memahamkan orang. Selama tiga hari itu ia harus memperbanyak bertasbih, bertahmid di waktu pagi dan petang. 

    Allah Swt. memberi seorang anak kepada nabi Zakaria a.s. Anak yang diberi nama Yahya itu kelak dapat meneruskan dakwah nabi Zakaria. 

    Kisah nabi Zakaria a.s. dapat dijadikan teladan. Untuk memperoleh keinginan kita harus berusaha dan terus berdoa dengan ikhlas. Kita tidak boleh putus asa. Setiap cobaan yang Allah Swt. datangkan, tentu ada hikmah yang terkandung di dalamnya.

C.  Kisah Keteladanan Nabi Yahya a.s

    Nabi Yahya a.s. adalah anak nabi Zakaria a.s. Nabi Yahya a.s. adalah seorang yang bertakwa. Beliau adalah seseorang yang cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda dan berbakti kepada kedua orang tuanya. 

    Disamping itu, nabi Yahya a.s. terkenal sebagai seorang nabi yang teguh pendirian dalam berdakwah. Sebagai contoh nabi Yahya a.s. tetap menyampaikan larangan Allah Swt. kepada raja Hirodus yang ingin mengawini anak tirinya, Herodia. Nabi Yahya as tidak menghiraukan ancaman raja demi untuk menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan. 

  Bersama nabi Zakaria (ayahnya), nabi Yahya a.s. berdakwah menyebarkan agama tauhid kepada umatnya; sehingga mereka terpelihara. 

    Ucapan dan perbuatan nabi Yahya as selalu diikuti, karena beliau menjadi panutan atau suri teladan masyarakat saat itu. Selain itu sikap hormat Yahya kepada orang tua dan taat beribadah kepada Allah Swt. menjadi teladan bagi siapa pun juga. Apalagi ayah beliau nabi Zakaria merupakan sosok yang takwa kepada Allah Swt. Oleh sebab itu walaupun kita hidup di zaman nabi Muhammad saw., namun perilaku nabi Yahya a.s. dapat kita jadikan teladan, seperti hormat kepada orangtua, pemberani dan teguh pendirian.

D.  Kisah Keteladanan Nabi Isa a.s

Nabi Isa a.s. diutus Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Nabi Isa a.s. merupakan salah satu dari Rasul Ulul Azmi. Nabi Isa a.s. dilahirkan pada tahun 622 sebelum Hijriah atau sebelum tahun Masehi. Dalam al-Qur’ān, nabi Isa a.s. disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam al-Qur’an. Sebagai bukti kenabiannya, nabi Isa memiliki mukjizat, seperti bisa berbicara sewaktu masih bayi dalam pangkuan ibundanya, atas izin Allah Swt. beliau menghidupkan burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang buta atau tuna netra. 

    Nabi Isa a.s. adalah utusan Allah Swt. dan diberi Kitab Suci Injil. Dalam menyampaikan ajaran tauhid, beliau mendapat penolakan Bani Israil tetapi tetap gigih menyampaikannya. 

Mukjizat Nabi Isa a.s.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya di atas, bahwa Nabi Isa a.s. diberi mukjizat oleh Allah Swt. yang diceritakan dalam Q.S al-Ma'idah:110, intinya yaitu:

a. Nabi Isa a.s. dapat berbicara dengan manusia ketika masih bayi atau masih dalam buaian;

b. Dapat menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu;

c. Dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit lepra dengan seizin Allah Swt.; 

   Sementara itu sebelum diangkat ke langit, Nabi Isa a.s. menyampaikan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan datang seorang Nabi dan Rasul bernama Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud Nabi Isa a.s. ialah penutup dari seluruh Nabi dan Rasul, yakni Nabi Muhammad saw. Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad saw., yang ajarannya akan melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rasul sebelumnya. 

Berdasarkan kisah Nabi Isa a.s. di atas, marilah kita ambil hikmah dan suri teladan yaitu:

a. Kita harus menjaga kehormatan diri, kehormatan orangtua dan keluarga. Seperti yang dicontohkan Maryam, ibunda Nabi Isa a.s.

b. Kita harus berani berkata yang benar.

c. Kita harus meyakini bahwa Nabi Isa a.s. adalah seorang Rasul.

d. Kita meyakini bahwa Nabi Isa diberi wahyu berupa Kitab Suci Injil.

e. Kita harus menyembah Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Suci.

f. Kita yakin bahwa orang yang takwa pasti dilindungi oleh Allah Swt. seperti Nabi Isa a.s. yang dikejar-kejar pasukan Romawi untuk disalib, tapi Allah Swt. menyelamatkannya.

E.  Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi

    Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang pemuda dan seekor anjing yang ditidurkan oleh Allah Swt. selama 309 tahun. Kisah Ashabul Kahfi dapat kita temui dalam Q.S. al- Kahfi/18:13.

Artinya: “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Se-sungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:13)

    Ashabul Kahfi merupakan kisah perjuangan tujuh orang pemuda yang menyelamatkan keyakinannya kepada Allah Yang Maha Esa. Mereka hidup di negeri Syam yang dikuasai bangsa Romawi. Saat itu Syam diperintah oleh gubernur Romawi yang amat kejam, Daqianus namanya. Daqianus ialah seorang penyembah berhala yang amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala. Jika orang suruhan Daqianus menemukan anggota masyarakat yang tidak menyembah berhala seperti yang dilakukan Daqianus, maka mereka akan diseret ke hadapan Daqianus. 

    Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt., yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Swt. semata. Mereka teguh di atas keyakinan yang benar. Meskipun bertentangan dengan mayoritas masyarakat ketika itu. Ashabul Kahfi mengambil keputusan untuk menghindari kejaran Daqianus dengan cara bersembunyi di gua. Demi menyelamatkan akidah dan keyakinan mereka. Sebelumnya mereka berdoa kepada Allah Swt.

    Lalu Allah Swt. pun mengabulkan doa mereka dan memudahkan urusan mereka. Mereka berlindung di dalam sebuah gua yang cukup luas sehingga mereka bisa tinggal dengan nyaman di dalamnya. Allah Swt. juga menidurkan mereka di dalam gua tersebut selama 309 tahun, sehingga mereka tak dapat dibangunkan oleh suara apa pun.

    Ashabul Kahfi tidur di dalam gua mendapat perlindungan dan penjagaan dari Allah Swt. Sinar matahari tidak masuk ke dalam gua, sehingga tidak langsung mengenai tubuh mereka, sehingga tubuh mereka tidak rusak. Dengan demikian mereka pun tidak merasa kepanasan dengan sengatan sinar matahari. Bahkan Allah Swt. menjadikan orang yang melihat Ashabul Kahfi mengira bahwa mereka dalam keadaan terbangun. Ketika Allah Swt. membangunkan Ashabul Kahfi, maka salah satu dari mereka pergi ke kota dengan membawa uang untuk membeli makanan. Apa yang didapati salah saorang Ashabul Kahfi tersebut? Ternyata ia mendapati negeri (yaitu negeri Daqianus) sudah berubah, penduduk dan pemerintah pun telah berganti. Penduduk tidak mengenali mereka, juga tidak seorang pun yang dia kenal dari penduduk negeri tersebut.

    Demikianlah kisah Ashabul Kahfi yang beriman kepada Allah Swt. dan jujur dengan keimanannya tersebut, maka Allah Swt. balas keimanan dan kejujuran mereka dengan menyelamatkan dan memuliakan mereka dengan menjadikan mereka sebagai teladan bagi orang-orang yang beriman hingga akhir zaman.

    Oleh sebab itu, sebagai anak muslim kita harus memiliki sikap teguh pendirian terhadap keyakinan yang benar. Seperti yang dicontohkan Ashabul Kahfi yang berusaha untuk menyelamatkan akidahnya (keimanannya) kepada Allah Swt. Kita harus yakin, bahwa orang yang beriman dapat perlindungan dari Allah Swt. Hal itu diperlihat Allah Swt. yang melindungan Ashabul Kahfi tersebut.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 9

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 9

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 9

PEMBELAJARAN 9

AYO BERINFAK DAN BERSEDEKAH

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 9 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.  Makna Berinfak dan Bersedekah

    Berinfak dan bersedekah dapat dilakukan kapan saja dan dapat mempergunakan uang atau barang. Untuk lebih paham lagi marilah kita cermati pengertian infak dan sedekah. Kata infak diambil dari akar kata: nafaqa yang berarti keluar. Sementara dalam kamus Arab “Al-Azhar” kata ‘Infak’ berarti perihal menafkahkan atau membelanjakan. 

    Pengertian di atas didukung oleh firman Allah Swt. “Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” (Q.S. at-Talaq/65:7)

    Jadi, infak (infaq) diartikan mengeluarkan/menyerahkan sesuatu harta benda sesuai dengan kemampuannya. Allah Swt. tidak membebani seseorang untuk berinfak melainkan sesuai dengan rezeki yang diperolehnya dari Allah Swt. Yakinlah, bahwa Allah Swt. akan mengganti apa yang telah diinfakkan dengan berlipat ganda. Barang yang kita infakkan atau sumbangkan jangan takut berkurang, bahkan Allah Swt. berjanji akan menggantinya. 

    Sedangkan sedekah berasal dari akar kata șadaqa berarti sesuatu yang benar atau jujur. Sementara definisi sedekah adalah suatu pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga sedekah dapat diartikan sebagai suatu pemberian yang dilakukan seseorang sebagai kebajikan yang hanya mengharap pahala dan rido Allah Swt. semata. 

    Bersedekah tidak hanya berupa harta benda, tetapi bisa berupa jasa dan tindakan. Misalnya, tersenyum kepada sahabat atau gurumu adalah sedekah. Atau jika di dekat rumahmu ada masjid yang sedang dibangun, ternyata kamu tidak bisa menyumbang uang dan barang, maka kamu bisa juga bersedekah tenaga. Untuk lebih memahami makna infak dan sedekah cermatilah perbedaan keduanya berikut ini.

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 9

Berinfak dan bersedekah adalah wujud dari rasa syukur kepada Allah Swt. Berinfak dan bersedekah adalah perbuatan sunah. Berinfak dan bersedekah harus dilaksanakan dengan tulus karena Allah Swt. Bagi orang yang diberi bantuan, hendaknya digunakan untuk keperluan yang baik dan tidak melanggar syariat Islam.

B.  Hikmah Berinfak dan Bersedekah

Marilah kita simak beberapa hikmah berinfak dan bersedekah berikut ini. 

a. Orang yang bersedekah akan dimudahkan Allah Swt. dalam usahanya mencari rezeki.

b. Bersedekah adalah sebagai wujud syukur akan nikmat yang Allah Swt. berikan.

c. Allah Swt. akan menambah rezeki orang yang berinfak dan bersedekah.

d. Allah Swt. akan memperhatikan dan menjaga orang yang berinfak dan bersedekah, serta tidak menyia-nyiakan atau membiarkannya.

e. Malaikat akan mendoakan kebaikan kepada orang yang gemar bersedekah.

f. Hati orang yang berinfak dan bersedekah tenang dan tenteram, jauh dari kegelisahan, stres dan penyakit kejiwaan lainnya.

g. Orang yang berinfak dan bersedekah mendapat pahala dari Allah Swt. Bahkan nabi Muhammad saw. bersabda sebagai berikut. “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat bagi manusia, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim).

h. Orang yang berinfak dan bersedekah akan dihapus sebagian dari dosanya.

    Jadi orang yang berinfak dan bersedekah berarti menanami ladang kebaikan yang akan ia panen nanti di akhirat kelak. Bahkan sedekah jariah yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan pahalanya tidak terputus sampai kapanpun.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 8

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 8

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 8

PEMBELAJARAN 8

SENANGNYA BERAKHLAK TERPUJI

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 8 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.  Memahami makna dan contoh Berbaik Sangka 

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “sangka” artinya duga atau taksir. Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu. Seorang Peserta didik harus selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap orangtua, guru atau teman. Berpikir positif adalah prilaku terpuji. Lawan kata berbaik sangka adalah berburuk sangka atau prasangka. Peserta didik yang baik akan menghindari prasangka buruk terhadap orang lain. 

    Dengan demikian, kita tidak menjelekjelekkan teman kita yang ada di sekolah atau di lingkungan rumah. Pikiran kita hendaknya tidak dipenuhi oleh pikiranpikiran yang negatif. Sebaliknya kita berpikir positif, jernih dan mendoakan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

    Setelah kita memahami makna berbaik sangka, marilah kita cermati contohcontoh perilaku berbaik sangka berikut ini: 

1. Tanpa curiga Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku. 

2. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri. 

3. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah. 

4. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

B. Memahami makna dan contoh Simpati

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata simpati berarti: rasa kasih, rasa setuju (kepada), dan rasa suka. Secara umum kata simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain, (biasanya suatu perasan sedih) dalam dirinya sendiri. Contohnya saat kita mengetahui orang lain mendapat musibah, seperti orang tuanya meninggal dunia, maka kita dapat merasakan kesedihan yang sama.

   Setelah kamu memahami makna simpati, cermati contoh-contoh simpati berikut ini: 

1. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai. 

2. Memposisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira. 

3. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melakukannya. 

4. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

C. Memahami makna dan contoh Toleran

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata toleran adalah kata sifat yang menunjukkan sikap tenggang rasa (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda dengan pendirian sendiri. Sedangkan toleransi adalah sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.

    Setelah kamu memahami makna toleran, cermati contoh-contoh sikap toleran berikut ini. 

1. Kita menghormati pendapat teman berbeda dengan kita. 

2. Kita tidak membuat kegaduhan di masjid saat orang-orang sedang melaksanakan ibadah salat. 

3. Kita tidak memasang petasan yang memekakkan telinga, karena bisa saja di sekitar kita ada bayi atau orang sakit. 

4. Kita tidak membuat keributan di kelas saat guru sedang menjelaskan, karena temanteman lainnya btuh ketenangan untuk belajar. 

5. Kita tidak hidupkan radio, VCD atau televisi keras-keras sehingga mengganggu tetangga. 

6. Kita tidak main gitar atau bedug disaat para tetangga sedang istirahat. 

7. Kita tidak mengejek kawan yang berbeda suku dan agamanya

D. Memahami Makna dan Contoh Hidup Rukun

   Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia kata rukun berarti baik dan damai; tidak bertengkar. Sedangkan hidup rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar. Hidup rukun sangat dianjurkan oleh agama, karena manusia diciptakan oleh Allah Swt. bersuku bangsa yang berbeda yang menyebabkan budayanya pun berbeda. Namun kita diajarkan untuk saling rukun. Karena dalam pandangan Allah Swt. hanya orang bertaqwa yang membedakan satu dengan yang lainnya. 

    Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah orang yang paling bertaqwa. Kita hidup di dunia ini tidak sendiri dan selalu membutuhkan bantuan dari orang lain. Kita hidup membantu atau dibantu, baik langsung atau tidak langsung. Ketika kita sakit di kelas maka teman dan guru kita yang membantu. Bahkan ketika kita masih kecil dan belum bisa berjalan, maka yang menggendong-gendong kita adalah orangtua, kakak, nenek atau tetangga kita. Oleh sebab itu kita harus menghomati mereka semua. 

    Jadi, dalam bergaul dengan teman-teman di sekolah atau di lingkungan harus mendukung dan mengutamakan kerukunan. 

    Contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun berikut ini: 

1. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan harus diperhitungkan baik dan buruknya; 

2. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman yang beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain; 

3. berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang lain marah atau sakit hati. 

4. Dalam bertindak mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi. Atau dalam bertindak tidak egois yang selalu mementingkan diri sendiri; 

5. Dan lain-lain. 

    Adapun perbuatan yang membuat hidup kita tidak rukun. 

1. Berbuat lebih mengedepankan emosi atau cepat marah bukan akal sehat. 

2. Tidak menghargai orang lain, dan atau menganggap diri sendiri paling benar dan paling pintar. 

3. Suka mencela dan mengolok-olok teman. Karena perbuatan mengolok atau mencela sering kali menjadi pemicu suatu pertengkaran atau perkelahian. 

4. Suka berbicara kasar dan merendahkan orang lain. 

5. Dan lain-lain.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 7

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 7

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 7

PEMBELAJARAN 7 

MENERIMA QADA' DAN QADAR

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 7 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.    Memahami Makna Qada' dan Qadar

1. Qada'

    Apakah kamu masih ingat rukun iman keenam? Rukun iman keenam atau terakhir adalah percaya kepada qada' dan qadar. Peristiwa Salim tidak jadi juara kaligrafi merupakan salah satu contoh qada'. Untuk itu marilah kita fahami makna qada' terlebih duhulu. Qada' adalah keputusan atau ketetapkan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. bagi makhluk-Nya. Qada' dan qadar tidak dapat diubah dan tidak dapat ditunda atau dimundurkan. 

2. Qadar

    Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Namun qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar. Seperti kisah ikhtiar Maryam di atas yang gigih berlatih pidato, akhirnya membuahkan hasil menjadi juara pertama pidato dalam kegiatan lomba keterampilan agama Islam. Ikhtiar artinya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi pasti ada sebabnya. Kita bekerja keras sehingga berhasil dan sukses. Keberhasilan usaha tergantung dari gigih atau tidaknya usaha kita. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan kehati-hatian pada banyak faktor. Misalnya, Allah Swt. memberikan modal kecerdasan kepada kita, hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri mengejar cita-cita. Kesuksesan tidak datang sendiri, tapi diusahakan dengan sungguh-sungguhnya. Artinya, kita ingin menjadi anak pintar harus ikhtiar atau belajar dengan giat.

    Setiap manusia wajib berusaha agar dapat mengubah nasibnya. Kita tidak boleh menyerah pada kesulitankesulitan sebelum berusaha. Kita diwajibkan berusaha. Segala sesuatu yang kita peroleh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan. Misalnya, kita melihat sahabat menjadi juara kelas atau juara lomba matematika atau juara membaca al-Qur'an, hal itu diperoleh dengan belajar keras, perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh. 

B.    Contoh-contoh Qada' dan Qadar

1. Qada'

a. Marahari terbit dari timur

b. Kematian pasti datang

c. Bumi dan planet lain berputar sesuai porosnya. 

d. Dan lain-lain

2. Qadar

a. Menjadi pintar dan menjadi juara kelas, karena belajar dan berdoa.

b. Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat, karena gigih berlatih.

c. Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.

d. Menjadi anak yang pandai membaca al-Qur'an dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi, harus usaha yang gigih. 

e. Dan lain-lain

C.    Hikmah Beriman Qada' dan Qadar

    Setelah memahami makna dan tahu contohcontoh qadar, kamu bertambah yakin tentang karunia yang diberikan Allah Swt.. Untuk itu marilah kita simak hikmah qadar berikut ini. Seseorang yang beriman kepada qadar akan bersikap dan berperilaku, antara lain: 

1. Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan. 

2. Memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi tugas. Misalnya mengerjakan PR sendiri dan lain sebagainya. 

3. Giat dan disiplin dalam belajar. Misalnya, sebelum berangkat tidur harus belajar terlebih dahulu. 


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 6

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 6

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 6

PEMBELAJARAN 6

INDAHNYA SALING MEMBANTU

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 6 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A.    Membaca Q.S. al-Maidah/5:2

    Dalam membaca Q.S. al-Ma'idah/5:2 hendaknya dimulai dengan isti’azah (A’uzubillahi minasysyaitanirrajim) dan basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). Kemudian cermati dan ikutilah langkah-langkah cara belajar Q.S. al-Ma'idah/5:2 berikut ini. 

1. Perhatikan tanda baca :

Fatha

 Fatha dibaca "a"


Kasrah
      Kasrah dibaca "i"


Dammah
   Dammah dibaca "u"



Kemudian ada tanda baca Tanwin :

Fathatain
      Fathatain dibaca "a"


Kasrahtain
   Kasrahtain dibaca "a"


Dammahtain
Dammahtain dibaca "a"



Ada juga tanda baca mati yaitu :

Sukun
        Sukun



Ada juga tanda baca dibaca dobel yaitu :

Tasydid
       Tasydid


2. Membaca kalimat bahasa dari arah sebelah kanan ke kiri. Membaca ayat ayat al-Qur’an harus dengan lafal dan makhraj yang benar. 

3. Cermati cara pengucapan bapak atau ibu guru kamu dalam melafalkan ayatayat Q.S. al-Ma'idah/5:2.

4. Bacalah Q.S. al-Ma'idah/5:2 dengan tartil. 

Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 6

B.    Kandungan Q.S. al-Maidah/5:2

    Penggalan Q.S. al-Ma'idah/5:2 ini berisi tentang ajakan tolong-menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Kita diharuskan saling menolong kepada sesama kita dalam perbuatan baik dan ketaqwaan, sebaliknya hindari saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Misalnya, ada teman kita yang mengajak membolos, hendaknya dihindari atau ditolak, karena membolos perbuatan tidak baik. Tetapi bila ada teman kita yang mengajak ke mesjid untuk mendengarkan ceramah agama atau şalat berjamaah, kita harus mendukungnya. Begitu pula bila ada teman mengajak nonton televisi atau main game terus menerus sehingga lupa makan dan belajar, kita harus menolaknya. Tetapi bila ada teman yang mengajak kita belajar bersama, maka kita harus mau bergabung. Karena belajar bersama sangat baik dan menguntungkan, insya Allah kita akan mendapat karunia dan pahala dari Allah Swt. 


Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 5

Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 5

 


PEMBELAJARAN 5

KETELADANAN RASULULLAH SAW DAN SAHABATNYA

        Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).

       Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 6 SD/MI Pembelajaran 5 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin 

A. Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah Saw.

1. Nabi Muhammad Saw. “al-Amin “

    Kalian tentunya sudah mempelajari kisah dua puluh lima nabi. Nabi Muhammad saw. pasti disebut sebagai nabi kedua puluh lima atau nabi terakhir. Nabi Muhammad saw. sejak kecil sudah menjadi yatim piatu. Oleh sebab itu beliau sangat mencintai anak yatim dan menganjurkan umatnya untuk merawat, mendidik dan mencintai anak yatim. 

    Di samping itu nabi Muhammad saw. terkenal sangat jujur. Sikap jujur tersebut sudah diperlihatkan sebelum beliau diangkat menjadi rasul. Pada usia remaja, beliau diminta bantuan oleh pamannya untuk membawa barang dagangan Siti Khadijah binti Khuwailid yang kaya dan dihormati di kota Mekah. 

    Pada usia tiga puluh lima tahun nabi Muhammad saw. bersama-sama dengan orang-orang Quraisy diminta untuk memperbaiki Ka’bah. Ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Pada akhirnya mereka sepakat menunjuk Muhammad saw. sebagai orang yang tepat untuk melakukan hal tersebut.

    Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Beliau mengambil selembar selendang, kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu. Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut.

    Ini merupakan jalan keluar yang terbaik. Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini. Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah. Sejak saat itu beliau dikenal di antara kaumnya dengan sifat-sifat yang terpuji. Para sahabat dan pengikutnya sangat menghormati dan mencintai beliau, sehingga beliau diberi gelar “al-Amin”, artinya orang yang dapat dipercaya.

    Mari kita teladani sifat jujur nabi Muhammad saw. dalam kehidupan seharihari. Misalnya, jika orangtua kita minta bantuan untuk membeli sabun mandi di warung, ada sisa uang pembelian harus dikembalikan kepada orangtua. Karena percayalah anak yang jujur pasti disayangi teman-teman, guru dan orang tua.

2. Kasih Sayang Rasulullah saw. terhadap Anak, Keluarga, Orang tua dan Masyarakat

    Selain memiliki sifat jujur dalam berdagang dan bergaul, Rasulullah saw. pun sayang terhadap keluarga dan orang-orang disekitarnya. Pada zaman Jahiliyah, penduduk Mekah tidak menghargai anak perempuan. Namun nabi Muhammad saw. justru menggendong putrinya Fatimah yang masih balita sambil Tawaf – mengelilingi Ka’bah. 

    Begitu pula setelah Fatimah dewasa dan dikaruniai anak ; Rasulullah saw. menyayangi cucunya yang bernama Hasan dan Husein. Sebagaimana dikisahkan dalam hadis beliau yang artinya berikut ini.

    “Nabi Muhammad saw. mencium cucunya Hasan bin Ali r.a., sedangkan di dekat beliau ada Aqra’ bin Hābis. Aqra’ berkata: “Aku mempunyai sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah mencium seorang pun di antara mereka.” Mendengar hal itu, Rasulullah saw. memandang Aqra’ lalu bersabda: "Barangsiapa tidak mau berbelas kasih, maka ia tidak akan mendapatkan belas kasih.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Selain ayat di atas hadi£ Rasulullah saw., mengajarkan pula untuk hormat kepada Orangtua yang artinya berikut ini. 

    “Aku (Ibnu Mas’ud) pernah bertanya kepada nabi saw..:”Amal apakah yang paling disukai oleh Allah Swt.?” Nabi saw. bersabda: “ Mengerjakan salat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa?” Nabi saw. menjawab: “Berbaktilah kepada kedua orangtua.” Aku kembali bertanya: “Lalu apa lagi?” Nabi saw. menjawab: “Jihad fisabilillah.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Rasulullah saw. tidak pernah menyakiti hati orang lain. Hal itu dapat dibuktikan dalam hadiś beliau yang artinya: “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt. dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

3. Kepedulian Rasulullah saw. terhadap  Lingkungan

    Kepedulian Rasulullah saw. bukan hanya pada ibadah seperti salat, tetapi beliau pun peduli terhadap lingkungan hidup. Hal itu tercermin pada perilaku beliau antara lain, yaitu:

a. Nabi Muhammad saw. sangat hemat dalam mempergunakan air; itu dibuktikan pada anjuran beliau agar tidak berlebihan dalam pemakaian air dalam berwudu’;

b. Nabi Muhammad saw. mengajarkan agar tidak melakukan kerusakan di muka bumi ini.

4. Nabi Muhammad saw. sebagi Pembawa Rahmat bagi Alam Semesta

    Tujuan dakwah nabi Muhammad saw. adalah untuk mengubah keadaan masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat yang sejahtera berdasarkan agama Tauhid. Misi kedamaian dan kesejahteraan hidup tersebut bukan hanya bagi bangsa Arab ketika itu, tetapi bagi seluruh alam sampai sekarang dan akhir zaman. Nabi Muhammad saw. selain mengajak kaumnya untuk mengutamakan kemurnian aqidah dan selalu menyembah Allah Yang Maha Esa. Beliau juga  menanamkan akhlak terpuji yang membawa kebaikan manusia hidup di dunia hingga akhirat. Salah satu sifat terpuji yang dapat kita cermati, ketika beliau dan pengikutnya hijrah ke kota Madinah adalah beliau mampu menanamkan sikap persaudaraan antara kaum pendatang (Muhajirin) dengan kaum Ansor; sehingga mereka saling menolong untuk menciptakan daerah yang tertib dan aman. Disamping itu masyarakat berperilaku sopan santun sesuai ajaran Rasulullah saw.

    Sebagai umat nabi Muhammad saw., kita harus menjunjung tinggi ajaran beliau, misalnya kita menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda. Kita berperilaku sopan dan bertutur kata santun terhadap orangtua, guru dan masyarakat sekitar. Juga kita menjaga lingkungan kita agar selalu bersih karena “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” 

    Oleh sebab itu, kita tidak membuang sampah di kali atau selokan, karena selokan yang penuh sampah akan dangkal, maka saluran air tidak lancar; sehingga di musim hujan daerah tersebut menjadi banjir. Kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Untuk kebaikan diri dan orang lain, maka kita harus selalu berperilaku sesuai ajaran Rasulullah saw.

B. Keteladanan Sahabat Rasulallah Saw

1. Kepemimpinan Abu Bakar

    Abu Bakar adalah khalifah pertama setelah nabi Muhammad saw. wafat. Beliau dilahirkan pada tahun 571 M. Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Abi Khuafah at-Taimi. Gelar Abu Bakar diberikan oleh nabi Muhammad saw. karena ia adalah paling cepat masuk Islam. 

    Sedangkan gelar as-Siddiq diberikan karena ia selalu membenarkan nabi Muhammad saw. dalam berbagai peristiwa, terutama membenarkan peristiwa Isra dan Mi’raj. 

    Abu Bakar memimpin dari tahun 632 M s/d 634 M. Abu Bakar senantiasa meneladani perilaku nabi Muhammad saw. Dalam menentukan keputusan, beliau selalu mengajak para sahabat untuk bermusyawarah. Beliau sangat memperhatikan rakyatnya. Beliau selalu membantu rakyat yang kekurangan. Pernah suatu ketika datang kepadanya seorang wanita kampung bernama Unaisar berkata: “Hai Abu Bakar, apakah engkau masih dapat menolong kami memerah susu kambing seperti sebelum menjadi khalifah?” Jawab Abu Bakar: “Insya Allah aku akan tetap bersedia menolong kamu.” Meskipun Abu Bakar sudah menjadi pemimpin Negara, beliau tidak sombong dan masih mau memerah susu untuk rakyatnya di kampung.

    Untuk kesejahteraan rakyatnya, beliau mendirikan Baitul Mal, yaitu suatu lembaga yang mengurusi kas dan keuangan negara. 

2. Kepemimpinan Umar bin Khattab 

    Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar. Umar bin Khattab mempunyai nama lengkap Umar bin Abdul Uzza. Umar bin Khattab menjadi khalifah sejak tahun 634 M s/d 644 M.

     Beliau seorang pemberani, jujur, adil, tegas, bijaksana dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Beliau juga seorang pemimpin yang hidup sederhana dan suka bermusyawarah. Misalnya suatu ketika khalifah Umar bin Khattab menyuruh anaknya untuk mematikan lampu di dalam ruangan (kantor khalifah), karena lampu itu dibiayai oleh negara, sedangkan kedatangan anaknya untuk keperluan pribadi keluarganya. Kalifah Umar bin Khattab tak mau menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan keluarganya, walaupun hanya sebatas cahaya lampu.

    Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bertanggung jawab. Sebagai contoh sikap tanggung jawab yang diperlihatkan Umat bin Khattab, yaitu: pernah suatu saat beliau berkata ketika ia melihat kondisi jalan yang rusak "Aku akan segera perbaiki jalan itu. Sebab aku takut diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt. nanti, hanya karena ada seekor unta yang terjungkal". Masih banyak lagi perilaku teladan yang patut kita contoh dari peribadi khalifah Umar bin Khattab. 

    Jasa khalifah Umar bin Khattab yang sampai saat ini kita rasakan adalah penetapan kalender Hijriyah atau penetapan tanggal 1 Muharam sebagai Tahun Baru Hijriyah. kepada kaum duafa.

3. Kepemimpinan Usman bin Affan 

    Kahlifah Usman bin Affan memerintah selama dua belas tahun atau dari tahun 644 s/d 656 M. Beliau dikenal sebagai orang kaya dan dermawan. Bukti kedermawanan Usman bin Affan, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, beliau pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering. 

    Di masa pemerintahannya, Usman bin Affan melakukan kodifikasi (menyusun atau membukukan) kitab al–Quran, karena beliau khawatir akan terjadi perbedaan al–Quran. Kemudian beliau membentuk panitia penyusunan al–Quran yang diketuai oleh Zaid bin Sabit dengan anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris. Panitia tersebut bertugas menyalin ulang ayat-ayat al–Quran dalam sebuah buku yang disebut Mushaf dan diperbanyak 4 (empat) buah (exemplar). Satu buah disimpan di Madinah yang disebut Mushaf al-Imam atau Mushaf Usmani, empat buah lainnya dikirim ke Mekah, Suriah, Basrah dan Kufah. Di samping itu beliau juga merenovasi Masjid Nabawi di kota Madinah, dengan cara memperluas dan memperindah bentuknya.

4. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib 

    Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang khulaf±urr±syid³n yang terakhir. Ali merupakan anak dari paman Rasulullah saw., yaitu: Abu Thalib yang selalu membela dakwah nabi Muhammad saw.. Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang pemberani. Hal itu sudah dibuktikan Ali bin Abi Thalib ketika harus menggantikan tidur Rasulullah saw.. Padahal di luar rumah pemuda-pemuda Quraisy ingin menyakiti Rasulullah saw. yang akan pergi hijrah. 

    Masa pemerintahan Ali kurang lebih selama lima tahun (656-661 M). Selain pemberani Ali bin Abi Talib juga seorang pemimpin yang peduli terhadap pendidikan. Sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak-anak.

    Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin Abi Thalib mengharuskan pegawainya jujur, cakap, dan bertanggung jawab. Beliau juga memajukan bidang Ilmu Bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama di kota Kufah sebagai pusat Ilmu Tafsir, Ilmu Hadi¡, Ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.


Artikel Terkait :

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI

☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI